Saudara-saudaraku Sekalian, Kita tak perlu bercita-cita membangun negara. Lebih baik kita bercita-cita tiap orang bisa membangun diri sendiri. Paling minimal punya daya tahan pribadi terlebih dahulu. Karena sebelum ia memperbaiki keluarga dan lingkungan minimal dia mengetahui kekurangan dirinya. Jangan sampai kita tak mengetahui kekurangan sendiri. Jangan sampai kita bersembunyi dibalik jas dasi dan merk. Jangan sampai kita tak mempunyai diri kita sendiri. Jadi target awal dari pertemuan kita adl membuat kita berani jujur kepada diri sendiri. Mengapa demikian? Sebab seorang bapak tak bisa memperbaiki keluarga kalau ia tak bisa memperbaiki diri sendiri. Jangan mengharap memperbaiki keluarga kalau memperbaiki diri sendiri saja tak bisa. Bagaimana berani memperbaiki diri jika tak mengetahui apa yg mesti diperbaiki.
Kita harus mengawali segala dgn egois dahulu sebab kita tak bisa memperbaiki orang lain kalau diri sendiri saja tak terperbaiki. Seorang ustad akan terkesan omong kosong jika ia berbicara tentang orang lain agar memperbaiki diri sedang ia sendiri tak benar. Dalam bahasa Al-Qur'an "Sangat besar kemurkaan Allah terhadap orang berkata yg tak diperbuatnya".Mudah-mudahan seorang ibu yg tersentuh mulai mengajak suaminya. Seorang anak mengajak orang tua di kantor seorang bos yg berusaha memperbaiki diri diperhatikan oleh bawahan dan membuat mereka tersentuh. Seorang kakek dilihat oleh cucu kemudian tersentuh. Mudah-mudahan dgn kegigihan memperbaiki diri nanti daya tahan rumah mulai membaik. Kalau sudah daya tahan rumah membaik insyaAllah kita bisa berbuat banyak utk bangsa kita ini. Mudah-mudahan nanti tiap rumah tangga visi tentang hidup ini menjadi baik.
Tahap selanjut adalah mau dibawa kemana rumah tangga kita ini apakah mau bermewah-mewahan mau pamer bangunan dan kendaraan atau rumah tangga kita ini adl rumah tangga yg punya kepribadian yg nanti akan menjadi nyaman. Jangan sampai rumah tangga kita ini menjadi rumah tangga yg hubuddu krn semua penyakit akar dari cinta dunia ini. Orang sekarang menyebut materialistis. Bangsa ini roboh karena pecinta dunia terlalu banyak. Acara tv membuat kita menjadi yakin bahwa dunia ini alat ukur adl materi. Pelan tapi pasti kita harus mulai mengatakan dunia ini tak ada apa-apanya. Di dunia ini kita hanya mampir. Dengan konsep yg kita kenal yaitu rumus 'tukang parkir'. Yang tadi bangga dengan merk menjadi malu dgn topeng yg dikenakannya. Nanti pelan-pelan akan menjadi begitu.Bukan kita harus hidup miskin. Nanti akan terjadi suasana di rumah tak goyah lbh sabar melihat dunia menjadi tak ada apa-apa dan tak sombong. Lihat kembali rumus 'tukang parkir' ia punya mobil tak sombong mobil ganti-ganti tak takabur diambil satu persatu sampai habis tak sakit hati. Mengapa ? krn tukang parkir tak merasa memiliki hanya tertitipi.Ketika melihat orang kaya biasa saja krn sama saja cuma menumpang di dunia ini jadi tak menjilat kepada atasan tak minder suasana kantor yg iri dan dengki jadi minimal.
Saudara-saudaraku SekalianJadi visi kita terhadap dunia ini akan berbeda. Kita tak bergantung lagi kepada dunia tak tamak tak licik tak serakah. Hidup akan bersahaja dan proporsional. Sekarang kita sedang krisis masa ini dapat menjadimomentum krn dgn krisis harga-harga naik kecemasan orang meningkat ini kesempatan kita buat berdakwah. Mau naik berapa saja harga tak apa-apa yg penting terbeli. Jika tak terjangkau jangan beli yg penting adl kebutuhan standar tercukupi. Orang yg sengsara bukan tak cukup tetapi krn kebutuhan melampaui batas. Padahal Allah menciptakan kita lengkap dgn rezekinya. Mulai dari buyut kita yg lahir ke dunia tak punyaapa-apa sampai akhir hayat masih makan dan dapat tempat berteduh terus. Orang tua kita lahir tak membawa apa-apa sampai saat ini masih makan terus berpakaian dan berteduh. Begitu pula kita sampai hari ini. Ha saja disaat krisis begini kita harus lbh kreatif. Mustahil Allah menciptakan manusia tanpa rezeki kita akan bingung menghadapi hidup. Semua orang sudah ada rezekinya. Dan barangsiapa yg hati akrab dgn Allah danyakin segala sesuatu milik Allah tiada yg punya selain Allah kita milik Allah. Kita hanya mahluk dan yg membagi menahan dan mengambil rezeki adl Allah. Orang yg yakin seperti itu akan dicukupi oleh Allah.
Jadi kecukupan kita bukan banyak uang tetapi kecukupan kita itu bergantung dgn keyakinan kita terhadap Allah dan berbanding lurus dgn tingkat tawakal. Allah berjanji "Aku adalah sesuai dgn prasangka hamba-Ku". Jadi jangan panik. Allah penguasa semesta alam. Ini kesempatan buat kita utk mengevaluasi pola hidup kita. Yang membuat kita terjamin adl ketawakalan. Jadi yg nama musibah bukan kehilangan uang bukan kena penyakit musibah itu adl hilang iman. Dan orang yg cacat adl yg tak punya iman ia gagal dalam hidup krn tak mengerti mau kemana.Jadi kita tak punya alasan utk panik. Krisis seperti ini ada diman-mana kita harus kemas agar berguna bagi kita. Kita tak bisa mengharapkan yg terbaik terjadi pada diri kita tapi kita bisa kemas agar menjadi yg terbaik bagi diri kita. Kita tak bisa mengharapkan orang menghormati kita tapi kita bisa membuat penghinaan orang menjadi yg terbaik bagi diri kita.
Hal pertama yg harus kita jadikan rahasia kecukupan kita adl ketawakalan kita dan kedua adalah prasangka baik kepada Allah yg ketiga adl Lainsakartum laadziddanakum"Barangsiapa yg pandai mensyukuri ni'mat yg ada" Allah akan membuka ni'mat lainnya. Jadi jangan takut dgn belum ada krn yg belum ada itu mesti ada kalau pandai mensyukuri yg telah ada. Jadi dari pada kita sibuk memikirkan harga barang yg naik lbh baik memikirkan bagaimana mensyukuri yg ada. Karena dgn mensyukuri ni'mat yg ada akan menarik ni'mat yg lainnya. Jadi ni'mat itu sudah tersedia. Jangan berpikir ni'mat itu uang. Uang bisa jadi fitnah. Ada orang yg dititipi uang oleh Allah malah bisa sengsara krn ia jadi mudah berbuat maksiat. Yang nama ni'mat itu adl sesuatu yg dapat membuat kita dekat dgn Allah. Jadi jangan takut soal besok/lusa takutlah jika yg ada tak kita syukuri.
Satu contoh hal yang disebut kurang syukur dalam hidup itu adl kalau hidup kita itu Ishro yaitu berlebihan boros dan bermewah-mewahan. Hati-hati yg suka hidup mewah yang senang kepada merk itu adl kufur ni'mat. Mengapa? Karena tiap Allah memberi uang itu ada hitungannya. Mereka yg terbiasa glamour hidup mewah yang senang kepada merk termasuk yg akan menderita krn hidup akan biaya tinggi. Pasti merk itu akan berubah-ubah tak akan terus sama dalam dua puluh tahun. Harus siap-siap menderita krn akan mengeluarkan uang banyak utnuk mengejar kemewahan utk menjaga dan utk perawatannya. Dia juga akan disiksa oleh kotor hati yaitu riya'. Makin mahal tingkat pamer makin tinggi. Dan pamer itu membutuhkan pikiran lebih lelah dan tegang krn rampok akan berminat. Ingin diperlihatkan tapi takut dirampok jadi pening. Makin tinggi keinginan pamer makin orang lain menjadi iri/dengki. Pokok kalau kita terbiasa hidup mewah resiko tinggi. Ketentraman tak terasa. Hal yg bagus itu adl yg disebut syukur yaitu hidup bersahaja atau proporsional. Kalau Amirul Mukminin hidup sangat sederhana kalau seperti kita ini hidup bersahaja saja biaya dan perawatan akan murah.
Kalau kita terbiasa hidup bersahaja peluang riya kecil. Tidak ada yg perlu dipamerkan. Bersahaja tak membuat orang iri. Dan aneh orang yg bersahaja itu punya daya pikat tersendiri. Pejabat yg bersahaja akan menjadi pembicaraan yg baik. Artis yg sholeh dan bersahaja selalu bikin decak kagum. Ulama yg bersahaja itu juga membuat simpati. Juga harus hati-hati kita sudah capai-capai hidup glamor belum tentu dipuji bahkan saat sekarang ini akan dicurigai.Yang paling penting sekarang ini kita ni'mati budaya syukur dgn hidup proporsional. Jangan capai dgn gengsi hal itu akan membuat kitabinasa. Miliki kekayaan pada pribadi kita bukan pada topeng kita. Percayalah rekan-rekan sekalian kita akan meni'mati hidup ini jika kita hidup proporsional.Nabi Muhammad SAW tak memiliki singgasana istana bahkan tanda jasa sekalipun hanya memakai surban Tetapi tak berkurang kemuliaa sedikitpun sampai sekarang. Ada orang kaya dapat mempergunakan kekayaannya. Dia bisa beruntung jika ia rendah hati dan dermawan. Tapi ia bisa menjadi hina gara-gara pelit dan sombong. Ada orang sederhana ingin kelihatan kaya inilah yg akan menderita. Segala sesuatu dikenakan segala dicicil dikredit. Ada juga orang sederhana tapi dia menjadi mulai krn tak meminta-minta jadi terjaga harga dirinya. Dan ada orang yg mampu dan ia menahan diri ini akan menjadi mulia.
Mulai sekarang tak perlu tergiur utk membeli yg mahal-mahal yg bermerk. Supermarket mal dan sebagai itu sebenar tak menjual barang-barang primer. Allah Maha Menyaksikan. Apa yg dianjurkan Islam adl jangan sampai mubadzir. Rasul SAW itu kalau makan sampai nasi yg terakhir juga dimakan krn siapa tahu disitulah barokahnya. Kalau kita ke undangan pesta jangan mengambil makanan berlebihan. Ini sangat tak islami. Memang kita enak saja rasa tapi demi Allah itu pasti dituntut oleh Allah. Dan itu mempengaruhi struktur rezeki kita karena kita sudah kufur ni'mat. Kita harus bisa mempertanggungjawabkan tiap perbuatan kita krn tak ada yg kecil dimata Allah. Tidak ada pemborosan karena semua dihitung oleh Allah.Contoh mandi kalau bisa bersih dgn lima sampai tujuh gayung tapi mengapa harus dua puluh gayung. Kita mampu beli air tetapi bukan utk boros. Ini penting kalau ingin barokah rezeki hematlah kuncinya. Kalau merokok biaya yg kita keluarkan adl besar hanya untuk membuang asap dari mulut kita. Jangan cari alasan. Seharus sudah saat berhenti merokok. Cobalah ingat ini uang milik Allah. Kemudian sabun mandi jangan memakai sesuka kitatakarlah atau kalau perlu pakai sabun batangan. Kenapa kalau kita bisa hemat tak kita lakukan. Uang penghematan kita bisa gunakan utk sedekah atau menolong orang yg lbh membutuhkan. Sedekah itu tak akan mengurangi harta kita kecuali bertambah dan bertambah.
Ini pelajaran supaya hidup kita dijamin oleh Allah. Kita tak bisa terjamin oleh harta/tabungan kalau Allah ingin membuat penyakit seharga dua kali tabungan kita sangat gampang bagi Allah. Tidak ada yg dapat menjamin kita kecuali Allah oleh krn itu jangan merasa aman dgn punya tabungan tanah dan warisan. Dengan gampang Allah dapat mengambil itu semua tanpa terhalang. Aman itu justru kalau kita bisa dekat dgn Allah. Mati-matian kita jaga kesehatan kalau Allah inginkan lain gampang saja. Semua harta tak bisa kita ni'mati tetapi kalau Allah melindungi kita Insya Allah. Marilah hidup hemat tetapi hemat bukan berarti pelit. Proporsional atau adil adl puncak dari ahlak Contoh HP kalau tak terlalu perlu jual saja lagi. Janganlah dimiliki kalau hanya utk gaya saja. Penghematan akan mengundang barokah inilah yg disebut syukur ni'mat. Tujuan bukan mencari uang tetapi mempertanggung jawabkan tiap rupiah yg Allah titipkan.
Hal lain yg membuat barokah adl jika kita dapat mendayagunakan semua barang-barang kita. Di gudang kita pasti banyak barang yg tak kita pakai tetapi sayang utk dibuang. Coba lihat lemari pakaian kita banyak baju-baju lama begitu juga sepatu-sepatu lama kita. Keluarkanlah barang-barang yg tak berharga tersebut. Misalkan dirumah kita ada panci yg sudah rongsokanjika kita keluarkan ternyata merupakan panci idaman bagi orang lain. Di rumah kita tak terpakai tetapi jika dipakai orang lain dgn kelapangan dan mengeluarkan doa bisa jadi itulah yg membuat kita terjamin. Kalau kita ikhlas demi Allah itu lbh menjamin rezeki kita daripada tak terpakai di rumah. Setiap barang-barang yg tak bermanfaat tetapi bermanfaat bagi orang lain itulah pengundang rezeki kita. Bersihkan rumah kita dari barang-barang yg tak berguna. Lebih baik rusak digunakan orang lain daripada rusak dibiarkan di rumah itu akan barokah rezekinya.
Ini kalau kita ingin terjamin nama teori barokah. Kita tak akan terjamin dgn teori ekonomi manapun. Sudah berapa banyak sarjana ekonomi yg dihasilkan oleh universitas di negeri ini tetapi Indonesia masih saja babak belur.Rumus pertama adl bersahaja kedua adl total hemat ketiga adl keluarkan yg tak bermanfaat yg keempat adl tiap kita mengeluarkan uang harus menolong orang lain atau manfaat. Kalau mau belanja niatkan jangan hanya mencari barang tetapi juga menolong orang. Belilah barang di warung pengusaha kecil yg dapat menolong omzetnya. Hati-hati dgn menawar pilihan kalau itu merupakan hal yg adil. Jangan bangga kalau kita berhasil menawar. Nabi Muhammad SAW bahkan kalau beli barang dilebihkan uang dari harga barang yg sebenarnya. Tidak akan berkurang harta dgn menolong orang. Jangan memilih barang-barang yg bagus semua pilihlah yg jelek sebagian. Kita itu untung jika membuat sebanyak mungkin orang lain untung. Jangan jadi bangga ketika kita sendiri untung orang lain tidak.
Jika kita jadi pengusaha kita jadi kaya ketika karyawan diperas tenaga gaji hanya pas buat makan sedang kita berfoya-foya demi Allah kita akan rugi. Pengusaha Islam sejati tak akan berfoya-foya ia akan meni'mati karyawan sejahtera. Sehingga tak timbul iri yg ada adl cinta. Cinta membuat kinerja lbh bagus perusahaan lbh sehat. Kalau kapitalis pengusahanya bermewah-mewah ketika bawahan menderita. Jadi timbul dendam dan iri tiap ada kesempatan akan marah seperti yg terjadi di Bandung kemarin. Tetapi kalau kita senang mensejahterakan mereka anak kita sekolahkan. Dia merasa puas dan itulah nama keuntungan. Jadi mulai sekarang tiap membelanjakan uang harus menolong orang membangun ekonomi umat. Jadi tiap keluar harus multi manfaat bukan hanya dapat barang. Dengan membeli barang di warung kecil mungkin uang untuk menyekolahkan anak membeli sejadah membeli mukena Subhanallah.
Saudara-saudaraku SekalianJadi krisis seperti ini akan berdampak positif kalau kita bisa mengemas dgn baik. Nanti ketika strategi rumah kita sudah bersahaja kehidupan kita jadi efisien anak-anak terbiasa hidup hemat kita di rumah tak mempunyai beban dgn banyak barang. Barang yg ada di rumah harus ada nilai tambahnyabukan biaya tambah. Setiap blender harus ada nilai produktif misal utk membuat jus kemudian dijual pasti barokah. Bukan membuat biaya tambah krn harus diurus dirawat dan membutuhkan pengamanan barang yg seperti ini tak boleh ada di rumah kita. Rezeki kita pasti ada tinggal kita kreatifsaja. Tidak perlu panik Allah Maha Kaya. Sebagai amalan lain dalam situasi sesulit apapun tetaplah menolong orang lain krn tiap kita menolong orang lain kita pasti ditolong oleh Allah. Jika makin pahit makin getir harus makin produktif bagi orang lain. Baik sukses maupun tak tetap lakukan dimanapun kita berada. Ketika kita sedang berjalan kaki kemudian ada mobil yg hendak parkir bisa kita beri aba-aba. Ketika kita menyetir mobil ada yang mau menyebrang dahulukan saja kita tak tahu apa yg akan menimpa kita esok hari. Ketika kita sedang mengantri ada orang yg memotong berhentilah sebentar dgn mengalah berhenti barang lima menit tetapi membuat banyak orang bahagia.
Jadi insya Allah kalau hati kita sudah berbenah baik krisis ini akan lbh membuat hidup kita lurus. Hidup ini tak akan kemana-mana kecuali menunggu mati. Latihlah supaya kita sadar bahwa kita pasti mati tak membawa apa-apa. Kita hanya mampir sebentar di dunia ini.
Alhamdulilahirobil'alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar