Rabu, 01 Juni 2011

8 Penemuan Yang Sulit Dijelaskan Dengan Iptek


The Voynich Manuscript
The Voynich manuscript adalah buku kuno yang terbukti sukses membuat para ilmuwan terlihat bodoh, seakan buku ini mengatakan, "Figure THIS out, fuckwads." Tapi nyatanya buku ini merupakan sebuah buku text yang menyimpan misteri dan maksud didalamnya, terdapat juga ilustrasi didalam buku kuno ini. Sebenarnya tulisan tersebut merupakan bahasa, tapi tak seorangpun tahu maksudnya. Dan pasti ada maksud dibalik tulisan tersebut. Tak ada kepastian siapa yang menulis ini, bahkan kapan buku tersebut ditulis.
Kenapa tidak bisa dijelaskan? Expert military code-breakers, cryptographers, mathematicians, linguists, orang-orang tersebut pun gagal dalam memecahkan kode tulisan ini bahkan untuk  satu katapun

The Antikythera Mechanism
Antikythera mechanism adalah sebuah barang kuno, yaitu sebuah pecahan mesin tua yang ditemukan di bangkai kapal dekat Yunani, yang akhirnya diketahui barang tersebut berasal dari 100 tahun sebelum masehi. Antikythera mechanism memiliki banyak gear dan berstruktur aneh yang jarang ditemukan lagi selama 1000 tahun.

Kenapa Tidak Bisa Dijelaskan? Pertama, karena tak satupun orang tau dimana Antikythera mechanism dibuat. Keanehan alat ini sungguh tak masuk akal pada eranya. Pada bentuknya diketahui alat ini digunakan untuk mempelajari astronomi, tapi bagaimana bisa diciptakan alat yang pada saat itu ilmuwan masih belum mengetahui hukum grafitasi dan bagaimana tubuh kita bergerak?

The Baigong Pipes
Di suatu area di China, tempat dimana tidak dihuni penduduk. Terdapat tiga pintu pipa segitiga yang dipenuhi besi dan rongsokan yang sudah berkarat di sekitar tepi gunung. Beberapa pipa menusuk jauh ke dalam gunung. Tapi beberapa pipa malah menyambung ke sebuah kolam danau yang asin. masih banyak lagi pipa² yang tidak dketahui dimana letaknya. beberapa ada yang panjangnya 40cm, dan beberapa ada juga yang lebih pendek, tapi sepertinya pipa diletakkan untuk menyusun sebuah bentuk tertentu.
Kenapa tidak dapat dijelaskan? Masalahnya pipa itu diketahui dibuat dari zaman batu. dimana manusia masih bingung bagaimana cara memasak daging dengan matang tanpa membakar rambutnya sendiri,bahkan ada beberapa anggapan ini merupakan tempat melandasnya UFO


The Giant Stone Balls of Costa Rica
Costa Rica dan daerah sekitarnya dikejutkan dengan penemuan batu bola yang bundar dengan bentuk sempurna sekali. Tidak hanya satu yang ditemukan, tetapi banyak, ada yang kecil, ada juga yang setinggi manusia. Tidak diketahui bagaimana secara tiba² batu ini ada dimana² menyebar di Costarica, layaknya lapangan golf yang super besar. Beberapa batu bahkan sudah ada yang dicoba untuk diledakkan, mereka berharap mereka dapat menemukan harta karun, biji kopi, bahkan bayi didalamnya, mungkin. Beberapa batu sudah ada yang digulingkan, tapi beberapa masih terlalu berat untuk ditarik buldozer.
Kenapa tidak dapat dijelaskan? masih menjadi misteri dan bagaimana batu ini bisa terbentuk. Jika batu ini terbentuk dari zaman dahulu, bagaimana bisa pada era itu manusia membuat batu besar seberat ini menjadi sehalus itu

The Baghdad Batteries
The Baghdad Batteries adalah sebuah artifact yang ditemukan di Mesopotamia yang diketahui dibuat pada zaman awal masehi. Benda ini seperti perlengkapan orang mesir zaman dahulu ketika berpergian. Ketika seorang arkeologis sadar dia bukan hanya menganalisa sebuah pot, dia langsung kaget ketika ia tau itu adalah sebuah baterai, karena pot tersebut berisi cairan baterai seperti cairan acid corrosion.
Kenapa tidak dapat dijelaskan? Jelas saja tak dapat dijelaskan. Bagaimana bisa manusia pada zaman itu membuat cairan baterai dan menggunakannya sebagai lampu? sekali lagi IPTEK gagal menjelaskannya.

segitiga bermuda
Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa

atlantis 
Atlantis, Atalantis,[1] atau Atlantika[1] (bahasa Yunani:
τλαντς
νσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.[2]. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).

UFO
Benda Terbang Aneh (disingkat BETA; identik dengan makna dari istilah bahasa Inggris: Unidentified Flying Object disingkat UFO) atau sering kali disebut sebagai benda terbang tak dikenal adalah istilah yang digunakan untuk seluruh fenomena penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki. Istilah BETA diperkenalkan oleh Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) era 1960-an RJ Salatun untuk fenomena ini [1]. Istilah lain yang digunakan adalah "piring terbang" (bahasa Inggris: flying saucer) dan pertama kali digunakan wartawan untuk menggambarkan benda terbang misterius yang dilihat oleh Kenneth Arnold, yaitu sembilan obyek terbang aneh dalam suatu formasi di atas gunung Rainier, pegunungan Cascade, Washington.[2] Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Juni 1947. Sejak saat itu, istilah "Piring Terbang" mempengaruhi imajinasi banyak orang.[3]. Istilah lain yang juga sempat diperkenalkan adalah BETEBEDI (Benda Terbang Belum Dikenal) yang dikemukakan oleh seorang akuntan publik dari Bandung yang bernama C.M. Tanadi yang pada tahun 80-an banyak menerbitkan buku terjemahan tentang fenomena ini dan majalah yang bernama Betebedi.


 

DITEMUKAN BENTUK KEHIDUPAN YANG LAIN DARIPADA YANG LAIN

Seringkali kita bertanya apakah di luar Bumi kita ini ada kehidupan lain ataukah tidak. Membayangkan bahwa kita ini hanya sendirian di alam semesta yang begitu luasnya ini terasa begitu menyeramkan, namun hingga kini kita belum menemukan bukti adanya kehidupan (bahkan yang paling sederhana pun) di luar Bumi.

Semenjak sekitar lima puluh tahun lalu, manusia mulai menggunakan teleskop radio untuk mencari kehidupan cerdas di luar Bumi. Hingga kini sudah ada beberapa program pencarian kehidupan cerdas, namun hingga kini belum ada hasil. Dari ranah teoritis, hipotesis juga dibangun misalnya dengan memprediksi berapa jumlah kehidupan cerdas yang dapat muncul di alam semesta seperti yang kita huni. Namun persoalan ini pada umumnya terantuk pada satu permasalahan mendasar: kehidupan seperti apa yang kita maksud? Berhubung hingga saat ini kita tidak memiliki konsensus mengenai definisi kehidupan, dan juga karena kita hanya mengenal kehidupan di Bumi, maka definisi kehidupan dalam konteks ini adalah "kehidupan sebagaimana kita ketahui" (life as we know it).

Definisi itu kini telah diperluas dengan ditemukannya jasad renik yang menggunakan arsenik sebagai bagian dari metabolismenya. Di sebuah danau bernama Mono Lake di California, Amerika Serikat, sekelompok peneliti yang dibiayai NASA menemukan mikroorganisme pertama yang diketahui dapat hidup dan bereproduksi dengan menggunakan unsur beracun (bagi kehidupan lain).

Selama ini, kehidupan sebagaimana kita ketahui mengandung enam unsur dasar: Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Oksigen, Fosfor, dan Belerang. Fosfor adalah bagian penting dalam DNA dan RNA, yang merupakan struktur dasar setiap bentuk kehidupan di Bumi dan membawa informasi genetik suatu jasad.

Dalam setiap sel makhluk hidup terdapat molekul-molekul bernama ATP yang bertugas menyalurkan energi. Komponen penting molekul ini adalah Fosfor. Secara kimia, struktur Arsenik sama dengan Fosfor, namun Arsenik beracun bagi kebanyakan makhluk hidup di Bumi.

Beberapa jasad renik memiliki kemampuan untuk berfotosintesis dengan menggunakan arsenik karena ketiadaan oksigen, namun jasad renik yang ditemukan di Mono Lake ini menggunakan arsenik sebagai bagian dari dirinya. Arsenik menjadi salah satu komponen penyusun DNA dan RNA jasad renik ini.

Mono Lake sendiri dipilih sebagai lokasi penelitian karena danau ini memliki kadar garam yang tinggi, zat alkali yang tinggi, dan juga kandungan arsenik yang tinggi. Susunan kimia yang tak biasa ini adalah karena Mono Lake sudah terisolisasi dari sumber-sumber air bersih selama 50 tahun.

Mikroba yang disebut GFAJ-1 ini adalah anggota dari sekelompok bakteri yang dinamakan Gammaproteobacteria. Bakteri ini dibawa ke laboratorium lalu diberi "makanan" yang sangat sedikit fosfor namun mengandung banyak arsenik. Ketika fosfor dihilangkan dari menu dan diganti seluruhnya dengan arsenik, mikroba tersebut terus berkembang (gambar ada di samping). Ternyata komponen arsenik tersebut diikutkan ke dalam struktur mikroba tersebut lain, antara lain ke dalam DNA, protein, dan membran sel.

Penemuan ini telah membuka wawasan kita mengenai definisi kehidupan. Ternyata kehidupan dapat muncul dari kondisi yang tidak berkenan bagi kehidupan model lain. Bila di Planet Bumi kehidupan seperti ini dapat tumbuh subur, bukan tidak mungkin jasad renik semacam ini pun dapat muncul di planet lain. Dengan kata lain, bentuk kehidupan yang dapat muncul di alam ini dapat sangat berbeda dengan yang selama ini kita ketahui. Kehidupan berbasis karbon kini bukan satu-satunya alternatif yang ada.

Sewaktu kecil saya menonton salah satu episode serial Star Trek mengenai kehidupan berbasis silikon. Spock melakukan peleburan pikiran (mind meld) dengan makhluk ini dan menyadari bahwa kehidupan ini adalah kehidupan cerdas. Dua tahun lalu, saat saya sedang mengambil S2 di Observatorium Leiden, seorang ahli kimia organik memberikan kolokium dan mengatakan bahwa kehidupan berbasis silikon adalah fiksi ilmiah dan tidak mungkin muncul. Saya kini ingin tahu apa pendapatnya setelah adanya penemuan di Mono Lake ini.


 

HATI-HATI BERPIKIR POSITIF???


 
 

Oleh  : Erbe Sentanu

Pikiran negatif untuk manusia modern seperti sekarang ini  dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup yang penuh kesuksesan dan kebahagiaan, sehingga sedemikian rupa kita mencari cara untuk dengan berbagai macam metode pikiran positif. Namun lebih sering hasil yang diinginkan berbeda dengan kenyataan yang terjadi.

Pikiran-pikiran negatif tersebut hanya mampu kita atasi untuk beberapa waktu saja, ketika pikiran positif kita sedang lengah tak terkendali maka pikiran negatif yang semula kita sangka sudah menghilang entah kemana tiba-tiba muncul kembali dan mengambil kendali.

Ternyata pikiran negatif berupa ketakutan atau kekhawatiran itu tidak lari kemana-mana tetapi hanya mengendap dibawah sadar kita akibat dari tekanan atau penolakan yang kita lakukan terhadap energy pikiran tersebut yang efeknya semakin memperkeruh suasana di hati, hukum alamlah yang terjadi disini, dimana energy yang kita tekan tadi akan mendorong balik sejumlah tekanan yang kita berikan, sehingga terciptalah konflik dalam antara hati dan pikiran yang tidak seiring sejalan.

Dengan kondisi seperti ini kemudian kita berharap apa yang kita inginkan, apa yang kita cita-citakan dapat terwujud dengan mudah. Dapatkah anda bayangkan bagaimana hasilnya ketika kekuatan kita sudah terpecah seperti itu dimana keinginan yang kuat membuat pikiran dengan lantang untuk berkata sukses, makmur dan sebaginya, namun perasaan yang ada di hati berteriak lain dalam bentuk ketidaknyamanan, tidak percaya diri, ragu, bingung dan lain-lain. Inilah yang kemudian hari menjadi sumber stress karena kita merasa sudah berpikir positif untuk sukses namun hal itu tidak kunjung datang.

Kalaupun hal tersebut dapat diraih, hidup kita akan dipenuhi dengan ketidakseimbangan, dimana satu sisi kehidupan kita sukses sementara di sisi yang lain hancur berantakan, misalnya sukses dalam urusan karir, bisnis namun untuk urusan rumah tangga hasilnya berbanding terbalik seolah harus ada yang dikorbankan. Hal seperti ini tentu banyak sekali kita temui, contohnya di sekeliling kita, berapa banyak pengusaha yang kaya harta, akhirnya memilih untuk terjun bebas dari atas gedung, para selebritis yang gegap gempita awalnya namun berakhir dengan airmata penuh duka, atau para pejabat yang terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi akibat ulahnya sendiri.

Disinilah pentingnya memper-hati-kan setiap pikiran-pikiran yang terlintas di kepala, sudah seiring sejalankah pikiran yang kekuatannya 12% dengan perasaan yang kekuatannya 88% karena ternyata berpikir positif saja tidaklah cukup, pikiran positif harus lahir dari perasaan yang positif juga.

Proses untuk menyatukan arah antara pikiran dan perasaan yang negatif menjadi positf  itulah yang disebut sebagai seni atau keterampilan ikhlas melalui metode Quantum Ikhlas, karena pikiran yang negative atau perasaan yang negatif yang hakikatnya hanyalah energy ternyata hanya perlu di per-hati-kan, diakui atau diterima keberadaannya, diberi tempat di hati, untuk kemudian secara alami pikiran dan perasaan yang negatif tadi berubah bentuknya menjadi positif.

Dengan hati yang relatif lebih positif seperti itulah jalur energy Ilahi akan terbuka dan siap untuk kita gunakan, kita salurkan menuju cita-cita, harapan atau goal yang ingin kita tuju sehingga usaha yang kita lakukan akan mendapatkan power yang lebih dari Yang Maha Kuasa dalam bentuk kemudahan, pertolongan atau keajaiban yang semuanya adalah fitrah kita sebagai mahlukNya.

rubah semua menjadi keinginan hasil akhir anda yg sebenarnya. 
 
Ibarat orang yg sedang berjalan di lorong yg gelap maka kita mencari cahaya yang kita ikuti, begitulah merubah pikiran2 dan perasaan kita untuk menemukan hasil akhirnya
Kita semua perlu berlatih karena ilmu manifestasi perlu berlatih dan akan sangat powerfull jika sudah menjadi kebiasaan dan anda perlu bersabar untuk menemukan titik "ngeh"nya
 Misalnya begini, ada yg curhat mengenai ketidakinginannya, ada yg sudah bertahun2 terjadi atau baru saja terjadi, ya saya share fokuslah hasil akhir yang anda inginkan. Seandai nya terjadi? Apa rasanya? Bagaimana suasana anda dan apa rasa syukur anda saat itu? 
 Terapkan dan berlatih bertanya pada diri sendiri untuk selalu memikirkan dan merasakan hasil akhir yang anda idam idamkan, ibarat kita ber-email kita tidak perlu mengetahui cara bekerja internet kita, yang penting sampai email kita. Pernah ngak anda memikirkan bagaimana caranya bekerja network jaringan email? Jarang khan? bahkan pasrahkan "saja", begitulah kira kira…anda yakin email tsb akan di terima teman anda khan? 
 coba tanyakan pada diri anda sekarang…….(Lebih baik memilih menanyakan hasil akhir pada diri sendiri di banding memilih mengeluh, cemas, dsb …)
  Seandainya kartu kredit anda balance Rp. 0 ? apa ya rasanya? Lalu apa yang akan anda lakukan? Wah..pasti lega tuh….
Seandainya proyek anda berhasil dan beruntung ? apa rasanya ? apa yang anda akan perbuat ? Alhamdulillah….
Seandainya anda menikah dengan jodoh ideal anda, gimana tuh rasanya? gimana suasana kira kira? Aduh senangnyaa….(jodoh "ideal" hanya Alloh yang tahu siapa)
Seandainya anda bertambah sehat? Gimana ya rasanya? Apa yang akan anda lakukan saat itu? …wah pasti enak tuh 
Seandainya hubungan anda dengan orang lain atau pasangan anda malah semakin baik dan penuh cinta, apa ya rasanya? Wah pasti mantab tuh……
Seandainya keluarga atau anak2 anda sehat, cerdas dan sholeh, apa rasanya perasaan anda? Alhamdulillah…….
Seandainya tabungan anda 100 juta, 1M atau 10 M gimana ya rasanya?…wow …Alhamdulillah…yess..yess
 Biarkan rasa enak tersebut berlama lama di hati anda….kalau bisa selama mungkin…………
 Lalu berterimakasih pada Allah atas nikmat yang akan kita terima, bersyukur di muka lah…….
 Saya juga selalu melatih bertanya dgn berpikir seperti itu, memilih keadaan"seandainya" adalah kalimat yg dapat menerobos resistensi pikiran bawah sadar… 
Jadi mari kita sering berlatih pikiran dan rasa, jika anda ingin dengan di tulis lebih bagus, jika ingin alphamatik lebih baik lagi. Misalnya, saat santai, menunggu sesuatu pokoknya saat teringat sesuatu yg "down" ingatlah hasil akhirnya saja. Khan..hanya seandainya…..apa ya rasanya?
 Miracle atau pertolongan Alloh mengikuti prasangka anda…prasangka anda adalah rasa anda lalu biarkan rasa anda sampai pada Alloh dengan frekuensi pasrah sehingga lancar energinya. Ingatlah do'a itu ada mekanismenya.
Apa yang kita lakukan setelah praktek ikhlas atau menyatakan niat kita. Hal Pertama kita perhatikan bagaimana feeling kita ketika memikirkan keinginan kita setelah praktek. Apabila keinginan kita mengenai uang atau jodoh atau apapun, misalnya, kemudian malah pikiran kita merasa "kurang" atau tidak enak? Dalam kasus ini jika kita mengaffirmasikan atau menyatakan keinginan kita terus menerus akan malah tidak effektif. Sebaliknya jika merasa bahagia atau enak memikirkan keinginan kita, itulah perasaan yang membuat terwujud keinginan2 kita.Jadi memikirkan keinginan kita ada syaratnya : enak saat memikirkannya !
 
Perasaan enak bisa di buat tetapi tidak bisa di paksakan, jika anda memaksakan ada feeling halus dalam hati kita " saya peengeen bgt hal ini terwujud sehingga saya harus setiap hari visualisasi sebanyak mungkin" justru hal tersebut menjauhkan dari terwujud karena anda bisa bisa jadi mengirim 2 pesan pada Tuhan : 
1. Ingin sesuatu ( energi do'a yang bagus) 
2. Merasa sangat ingin sehingga timbul rasa (atau sebenarnya timbul dari ) rasa dari "tidak punya" , rasa kurang, rasa cemas, sulit, ingin cepat terwujud, dan sejenisnya yang sangat halus ( energi ini halus tapi sama powerfullnya )
 
Nah rasa kedua men-cancel-kan do'a dari rasa pertama. sehingga do'a tidak kemana mana atau ibarat dunia internet, "bouncing" email anda karena setelah di kirim anda menarik lagi. Jadi apa solusinya, ber alphamatik visualisasi atau sekedar membayangkan rasanya karena suka …..karena anda enjoy dengan aktifitas tersebut, bukan karena "harus". Walau semuanya masih relative, yang saya maksud boleh saja "harus" karena suka bukan "harus" karena merasa "tidak punya" ..sebab rasa suka bisa menimbulkan rasa enak. Misalnya anda suka rasanya mendapat uang yg banyak lalu anda visualisasi semua kartu kredit anda balancenya Rp 0.- anda lega, anda enak dengan perasaan tersebut dan menyukai perasaan tersebut. Lalu anda ulang2 karena suka. Itu akan terkabul. Nah, Beda dengan anda "keinginan" menyelesaikan karena anda punya "keharusan" dan rasa itu halus sekali…. "kok ngak selesai2 yaaa…sepanjang panjang nyicil mulu…" ?? atau " kok jodoh ku ngak muncul2 yaa" atau " kok begini begini aja...." Frekuensi do'a anda dimana sebenarnya ? Jadi jika anda punya rasa ingin, berangkatlah dari rasa "suka" dengan "keinginan" tersebut karena keinginan yang brangkat dari rasa suka dan enjoy akan menimbulkan excited atau mantab di hati atau lega jika memikirkannya. 
 
GREAT THINGS HAPPEN WHEN YOU LEAST EXPECT IT

Semua do'a terwujud saat anda sedikit "mengharapkan" artinya terwujud saat anda tidak terlalu memikirkan, banyak sekali posting soal ini di forum dan sudah banyak pula terbukti, juga waktu awal2 saya posting ya saya menuliskan soal ini juga. Mengapa tidak memikirkan , ya karena resisten kita sedikit, resisten halus yang diuraikan diatas tersebut tapi powerfull itulah yang sebenarnya menjauhkan dari terwujud. Ketika kita "stop" atau mengalihkan atau melupakan keinginan kita saat itulah segera diproses terwujud
 
Satu satunya yang menyebabkan tidak terwujud adalah pikiran & perasaan halus yang ber"oposisi" atau bertentangan dengan dengan keinginan kita. Sangat halus tapi dasyat…itulah yang sering di ucapkan mas Nunu…
 
Jadi syarat semua "praktek ikhlas" bisa bekerja sebenarnya dengan release atau melepas saja "perasaaan halus dasyat yang enak"…pasrah…. Isi dan alihkan pikiran & perasaan yg menyenangkan anda…..lakukanlah praktek ikhlas karena suka dan enjoy……lalu putuskan bahagia dan bersyukur walau "masih dalam proses" bermanifestasi…….dalam keadaan apapun !
 Miracle besar dan kecil terjadi hanya dengan perasaan hati yang enak, itulah sebabnya pula topik buku QI yang bertuliskan di covernya "positive feeling"………

MENGINGINKAN=MERASA KURANG=MENARIK KEKURANGAN..
MENSYUKURI=MERASA BERKELIMPAHAN=MENARIK KELIMPAHAN..

1.Ambil posisi nyaman,terserah mau berbaring atau duduk.Tetapi biasanya kalau berbaring langsung leesssss tidur.lebih baik duduk.Dan dengernya pakai head set.
2.Kalau sewaktu mendengarkan atau setelah mendengarkan mengalami hal2 aneh ,terima aja ,itu proses up grade otak lagi berjalan dan sedang terjadi detoksifikasi atau mengeluarkan hal2 negatif difikiran kita.Lanjut aja nggak usah diprediksi macam2.
3.Affirmasi adalah do'a,do'a adalh affirmasi.bingung?jangan....karena semua do'a yg kita panjatkan semua adalah affirmasi. Akan tetapi yg disarankan adalah bentuk affirmasi,minta seakan-akan sudah terjadi saat ini (kalimat present tense),awalnya seperti berpura-pura,tapi tak jadi soal.Ingin kaya?pura2 sdh kaya.Ingin sukses?pura2 sdh sukses.Ingin tentram?syukuri hal2 yg sdh kita dapat.Dan kepura-puraan ini karena kita fikirkan apalagi kita fokuskan.Insya Alloh terjadi karena hukum Law of Attraction terjadi.Dan yakinlah bahwa Alloh sedang memprosesnya untuk kita.
Misalnya:Bahagia...dan senang hatiku saat ini saya jadi direktur...(kalau minta jd direktur).....
  Atau gunakan kata2 ( Enak ya...jika saya jadi direktur...) semoga hal ini terjadi pd diriku dng jalan terbaik dan yg terlibat.Mohon anda perdalam lagi buku quantum ikhlasnya Ya mas Wawan?Bersyukur anda sdh ikut MF,berarti sebenarnya anda sudah punya senjatanya,tinggal tarik triggernya dan dooorrr ...menuju ikhlas.Banyak lho sahabat kita yg belum ikut?

4.Apakah berdo'a butuh visualisasi?jelas sekali iya...kenapa?selama ini kita menengadahkan tangan berdo'a tetapi kosong kenapa?dan sering tdk terjadi.Karena kita tidak tahu essensi do'a kita?Istilahnya kita tdk tahu apa yag kita mau.Padahal Alloh maha Pemberi dan penuh Kasih.Kenapa jarang terkabul sepertinya?ya...karena justru kita tdk tahu sesungguhnya yg kita mau.Dengan visualisasi akan lebih bisa mendetailkan keinginan kita.Jadi dibuku QI diajarkan cara agar do'a effectif,dan segera terjadi semua keinginan kita.
5.Surat niat bertujuan untuk melatih sekaligus do'a agar terinci.Apa sih?apa saja?yg kita mau?sering terjadi malah kita kacau memikirkan keinginan kita karena saking banyaknya mau kita, tul nggak?
Dan lebih indah lagi.Menulis juga mengajak otak bawah sadar kita untuk berdialog.Jika menulisnya saat mau tidur wowwww...responsif sekali


TOP INDICATOR LOA


1. Paham dan menerima bahwa hukum ketertarikan adalah suatu proses yang secara konsisten pelan2 menghilangkan perasaan2 negatip dalam kehidupan dan mengganti dengan pikiran2 dan perasaan positip yang enak. Dan melalui latihan latihan bersyukur serta perasaaan enak kita bisa mulai melihat keajaiban2 kecil dan besar mulai terwujud pelan2 semakin berdatangan

2. Mempunyai kebiasaan baru selalu merubah pikiran dan perasaan diri sendiri dengan selalu memakai kata2 enak dan positip dalam kehidupan sehari2 dan mulai mengganti kata2 yang positip. Pemakaian kata "jangan" "tidak" pelan2 diminimalisir (ya mungkin kalo kecuali ujungnya kata2 yg positip boleh, tambahan saya). Kebiasaan kita selalu bertanya kontrastnya atau "kebalikan" pada setiap kejadian, " Jadi, apa yang kita mau sebenarnya"? atau " jadi yang enaknya apa ya kejadiannya?" kita sadar bahwa setiap saat hanya satu energi yg keluar dari hati kita. Usahakan rubah menjadi yang enak atau pas di feeling saja
 
3.Kita selalu melihat sisi "contrast" atau "kebalikan" pikiran dan perasaan untuk menjadi feeling enak pada saat feeling kita ngak enak, semakin hari semakin terbiasa dan mahir merubah2 ..ya seperti benapas lah mahirnya….

4. Kita perhatikan bahwa secara pelan2 kita mulai sedikit bertemu orang2 yang selalu negatip bahkan dalam kehidupan mulai banyak hal2 yg enak dan positip terjadi dalam hidup

5. Sudah menjadi kebiasaan yang alami untuk kita selalu bersyukur dan melihat sisi syukur atas semua kejadian kita setiap saat

6. Secara otomatis sering kita berkata apabila mendapat sesuatu " Wah syukur saya telah menarik ini dan itu" (atau kita pilih kata2 yang sesuai dengan keyakinan kita yag pas, enak dan berpahala ..)

 7. Kita mengerti dan paham benar bahwa kita mendapat sesuatu sesuai perasaan kita dan bertanggungjawab sepenuhnya atas semua kejadia positip dan negatip dalam hidup kita

Semoga bermanfaat,

Salam enak di hati saya


 

Kekuatan dan keajaiban ikhlas itu nyata dan terjadi di setiap saat disekitar kita. Dan ternyata keajaiban ikhlas itu milik semua orang dan bisa terjadi pada siapa saja yang bersedia dengan sengaja mengikhtiarkan keikhlasan dalam menjalani hidup sehingga dimudahkanlah segala urausannya oleh Yang Mahakuasa. 
Kisah kisah ajaib yang anda baca dalam buku ini , perlu dipahami bukan sebagai fenomena keajaiban semata, melainkan juga sebagai bukti nyata dari keikhlasan yang bisa dijadikan salah satu parameter kepasrahan orang yang taqwa dan tawakal. Yaitu mereka yang senang besyukur dan gemar bersabar menjalani kehidupan dengan hati yang positif di zona ikhlas, bukan yang hanya mencoba menahan derita hidup dengan hati yang negative penuh ketidak sabaran dizona nafsu. 
Keajaiban sesungguhnya adalah proses alamiah danilmiah yang sudah dipersiapkan untuk kita nikmati lengkap dengan kode akses rahasianya yaitu 'ikhlas' . 

FENOMENA QUANTUM IKHLAS 
Manfaat keikhlasan adalah praktis dan nyata. Praktis dipakai untuk memenuhi keperluan hidup sehari hari untuk urusan apapun. Misalnya untuk lulusan yang belum bekerja agar mendapatkan pekerjaan yang sesuai hingga masalah lain yang lebih kompleks. Ingat , keajaiban adalah kemudahan Tuahn yang bisa terjadi setiap saat pada orang yang dengan sengaja menerapkan prinsip keikhlasan dihatinya.
Syarat utama , konsisten membersihkan hati dengan melakukan semua yang diperintahkanNYA dan menjauhi semua larangan NYA. 
Keseimbangan HATI dan PIKIRAN yang tepat, menciptakan nikmatnya kesadaran hidup yang bergelimang kemudahan. 
Para pembaca yang melaporkan keajaiban yang dialaminya setelah menerapkan 'keikhlasan'
- Tukang gorengan atau supir taksi yang berhasil menaikkan omzetnya.
- Pengusaha yang menemukan kereta api danpesawat terbangnya seolah rela menunggu keterlambatannya 
- Seorang yang merasa dibuat bangkrut oleh sebuah perusahaan, kemudian justru bangun untuk menjadi pemimpin di perusahaan itu
- Seorang selebriti yang selalu panic mengejar job untuk tetap eksis, yang berubah tenang karena tahu metode rahasia untuk mendapatkanpekerjaandnganmudah. 
- Dari seorang seniman yang selalu merasa gagal , berubah jadi sering ketiban rezeki
- Pasangan suami istri yang sengaja menjadikan latihan ikhlas seagai solusi untuk menyelamatkan rumah tangga mereka. 
- 'the power of ikhlas is real and it works"

Dengan ketrampilan berserah diri yang sebetulnya sudah kita warisi dari nenek moyang kita , kita yakin bisa keluar dari apapun kondisi yang sedang kita alami saat ini. Keluar dari masalah menuju solusi. Keluar dri kesulitan menuju kemudahan. Keluar dari kabut gelap menuju cahaya terang . dari krisis menuju kejayaan . melaui perubahan yang mudah, alamiah, dan bertahap dari dalam hati. Yang didapat melalui perubahan dari hati yang terdalam , bukan sekedar paradigm dan perilaku . keikhlasan yang didapat dengan lebih mengedepankan kemenangan suara di hatinya ketimbang dominasi pikirannya.
Keikhlasan bisa didapat mereka yang mampu menaklukkan dirinya sendiri karena telah berhasi l membuktikan bahwa ikhlas adalah metode sukses , pengembangan diri yang effektif dan permanent karena dilakukan pada level blue print di DNA kita. 
Ikhlas adalah lebih senang lebih senang memperbaiki dirinya sendiri ketimban menyalahkan orang lain atau keadaan di luar dirinya. 
Orang yang memiliki keikhlasan adalah mereka yang telah menabuh gendrang untuk memenangkan perang melawan musuh terbesarnya yaiut hawa nafsunya sendiri, di medan perang yang sesungguhnya yiut di dalam hatinya sendiri. 

 

Kenali Nabi-mu

KANGJENG NABI MUHAMMAD

Shollalloohu 'alaihi

Wa Sallam

Wa alaa 'aalihii

Wa Sohbihii

Wa Baarik Wa Saliim


 


 

Kenali Nabi-mu

Apakah engkau benar-benar kenal Nabi-mu?

Yaitu kenal secara lahir dan batinnya, jasmani, maknawi dan rohaninya

Atau engkau hanya kenal secara lahir sahaja, tidak lebih daripada itu?!

Atau engkau kenal secara rambang saja? Sebenarnya kalau engkau kenal secara lahir dan batin, jasmani, rohaniahnya pribadi Nabimu Pasti engkau jatuh hati kepadanya

Engkau akan cinta, engkau akan menyebut selalu namanya Melalui selawat dan ingatan terhadapnya Engkau akan terasa terhutang budi kepadanya Karena kedatangannya dan jasanya kepada dunia


 

Muhammad SAW Nabimu…

Nabimu, Dia seorang manusia istimewa,

Luar biasa yang tiada taranya

Dia adalah manusia yang paling mulia di sisi Allah Taala


 

Mari kita bercerita tentangnya

secara ringkas

agar engkau kenal Nabimu sendiri…


 

Siapa dia yang sebenarnya?


 

Dia adalah Muhammad anak Abdullah, ibunya Aminah Bangsa Quraisy

dari Bani Hasyim

Nasabnya hingga ke Nabi Ibrahim


 

Dia adalah anak yatim piatu..

Seorang anak

yang tidak pernah dapat bermanja

dengan ibu bapanya seperti orang lain

Dia lahir dari keluarga yang miskin dan dipelihara pula oleh keluarga yang miskin


 

Dia adalah makhluk yang pertama dan utama yang paling dicintai oleh Tuhan

Yaitu yang diberi nama Nur Muhammad


 

Dari Nur Muhammadlah seluruh yang ada dicipta dan diwujudkan

Syurga, Neraka, dunia, Akhirat,

para malaikat, Arasy, Kursi, Sirat, manusia, jin, hewan, jamadat dan lain-lainnya


 

Artinya

kalau bukan karena Nabi Muhammad SAW, Yang lain tidak akan diwujudkan


 

Kalau begitu, rupanya Nabi kita

membawa rahmat zahir dan batin

Kepada semua makhluk Tuhan


 

Dia adalah makhluk

yang awal wujud nisbah ruh,

yang akhir nisbah jasad

di kalangan para nabi.

Dia adalah satu-satunya Nabi yang diisrakkan dan dimikrajkan

Mukanya laksana bulan purnama

karena cahayanya yang terang

Dia hamba Allah yang paling bertaqwa

dan paling takut dengan Tuhan


 

Karena itulah dia

dipanggil Habibullah oleh Allah

Ketua seluruh para rasul dan para anbiya Penghulu seluruh orang yang bertaqwa Imam seluruh manusia

Syariatnya untuk seluruh jin dan manusia dan penutup seluruh syariat

Orang yang memberi syafaatul kubra

di Akhirat

dan orang yang pertama masuk Syurga


 

Al Quran kitab yang diturunkan kepadanya paling lengkap

Merupakan mukjizatnya yang kekal

dan paling agung

Tiada siapa yang dapat menirunya


 

Dia memiliki ilmu dunia dan Akhirat

Sekalipun dia tidak menulis dan membaca

Nabi kita mempunyai akhlak yang paling mulia dan tiada taranya.

Bahkan lebih mulia dari para malaikat Terutamanya kasih sayangnya

kepada manusia begitu terserlah

Tawadhuknya atau merendah diri,

pakaian pribadinya.

Karena itulah dia sanggup duduk, makan, minum, tidur, baring dengan fakir miskin , Menziarahi orang sakit, mengiringi jenazah. Tiada seorang pun yang melihat mukanya melainkan jatuh cinta kepadanya.

Bahkan seperti orang mabuk

tidak dapat melupakannya.

Sangat kasih dan simpati dengan fakir miskin, anak-anak yatim dan janda-janda Pemurahnya laksana angin kencang yang sangat lajunya


 

Orang yang bergaul dengannya

macam-macam dapat dirasa

Adakalanya laksana ibu dan ayah

Adakalanya seperti kawan yang membela dan setia.

Adakalanya dirasakan guru

Adakalanya bagaikan pemimpin

Adakalanya bagaikan ketua tentara

Setiap orang yang semajelis dengannya merasakan dapat layanan yang memuaskan darinya

Karena akhlaknya yang tinggi dia dapat pujian dari Tuhannya


 

Keberaniannya luar biasa

Dia boleh lalu seorang diri di hadapan musuh-musuhnya

Tidak sedikit pun takut dengan raja-raja


 

Setiap orang yang meminta

tidak pernah dikecewakan,

sekalipun terpaksa berhutang dengan manusia

Ibadahnya banyak

Terutama sembahyangnya

hingga bengkak-bengkak kakinya

karena terlalu lama berdiri di hadapan Tuhannya

Tidak pernah mendoakan musuh-musuhnya dengan kejahatan

Sangat suka meminta maaf dan memberi maaf kepada siapa saja

Dia membalas kejahatan orang dengan kebaikan

Satu perbuatan yang luar biasa

Tidak pernah menghina, mencaci dan merendah-rendahkan orang lain

Sangat pemalu dan merendah diri

Sangat menerima keuzuran orang

Sangat tahan menerima ujian yang berbagai-bagai keadaan dan bermacam-macam bentuknya

Karena itulah dia dapat menjadi ketua ulul azmi daripada keseluruhan para rasul alaihimussolatuwassalam


 

Dia suka kepada seseorang karena Allah dan murka juga karena Allah

Hatinya begitu jaga, matanya saja yang tidur tapi hatinya tidak tidur

Karena itulah dia tidur tidak membatalkan wudhunya .

Di dalam hidupnya

74 kali berlaku peperangan,

27 kali dia ikut sama atau ikut serta

Tapi pelik, tidak pernah dia membunuh musuh-musuhnya walaupun seorang


 

Anak-anak didikannya itulah dia

para Sahabat

hingga dia berkata:

"Sahabat-Sahabatku laksana bintang-bintang di langit, yang mana satu yang kamu ikut, kamu akan mendapat petunjuk.


 

Para ulama umatku laksana para-para nabi Bani Israil" –

julukan ini tidak didapati oleh umat-umat nabi sebelumnya

Karena menegakkan kebenaran,

pernah dilemparkan dengan najis,

dilempar dengan batu hingga berdarah, dibuang daerah selama tiga tahun, dikepung, hendak dibunuh, berhijrah meninggalkan tanah air dan mendapat berbagai-bagai kesusahan dan penderitaan


 

Kemuliannya di sisi Allah Taala

begitu ketara dan terserlah

Yaitu namanya ditampilkan dengan nama Tuhannya Yaitu di dalam dua kalimah syahadah. Bahkan tidak sah Islam seseorang kalau tidak diucapkan namanya

bersama dengan nama Tuhannya


 

Doa yang hendak dikabulkan,

awal akhir kenalah menyebut namanya. Doanya sangat kabul,

bahkan siapa yang berdoa bertawasul dengannya lebih diterima doanya.

Siapa yang banyak berselawat dengannya diberi syafaat di Akhirat.

Siapa yang selalu menyebut namanya diturunkan rahmat dan berkat


 

Mukjizat-mukjizatnya yang terlalu banyak menunjukkan kebenarannya

Tertulis di belikatnya khatamun nubuwwah

Peluhnya bak mutiara, wanginya lebih wangi daripada kasturi

Orang tidak dapat menentang matanya karena kehebatannya yang amat terserlah di wajahnya

Terutama musuh-musuhnya,

pasti menundukkan pandangannya

bila bertembung dengan pandangannya


 

Banyak perkara-perkara ghaib yang dibuka Allah Taala kepadanya

Sehinggakan sebagian perkara-perkara yang belum terjadi Seperti peristiwa akhir zaman dapat diceritakannya


 

Terlalu kuat tawakalnya kepada Allah Taala

Hinggakan makanan yang berlebih

tidak disimpan malamnya

Bahkan diberi kepada yang berhak


 

Apabila dia buang air, tidak ada kesannya selepas membuangnya .

Lalat tidak pernah hinggap pada badannya. Kalau dia berpaling, dia berpaling dengan seluruh badannya

Tidak pernah makan seorang diri melainkan berkawan.

Tidak pernah mencerca makanan

Kalau dia tidak suka,

dia tidak makan-makanan itu.


 

Sangat menghormati dan memuliakan tetamunya.

Terlalu menjaga hak-hak jirannya sekalipun orang kafir.

Terlalu mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri.

Tidak pernah melaknat sekalipun binatang.

Apa yang diperkatakannya ibarat mutiara

Karena itulah sangat mempengaruhi orang yang mendengarnya


 

Didikan dan pimpinannya sangat berjaya

Di antara kesan didikan dan pimpinannya yang telah berlaku yang telah dicatat dalam sejarah Dapat melahirkan manusia yang sangat mencintai dan menakuti Allah Taala


 

Dapat menyatupadukan manusia yang berbagai-bagai etnik, puak, kaum, bangsa dan yang berlainan warna kulit, bahasa dan budaya

Bahkan dapat menanamkan kasih sayang satu sama lain di kalangan manusia

Melahirkan manusia yang begitu taat dan patuh kepada syariat Tuhannya


 

Berjaya melahirkan manusia yang tinggi akhlak dan moralnya

Mampu menjadikan dunia bersih daripada noda dan dosa

Berjaya menjadikan setiap orang rasa berpuas hati di bawah naungan

pimpinannya sekalipun yang bukan Islam

Mereka merasakan dia adalah pelindung dan penyelamat kepada seluruh makhluk sekalipun binatang


 

Itulah dia Muhammad Rasulullah SAW

Itulah dia nabi kita, manusia luar biasa,

Yang istimewa kejadian dan akhlaknya paling sempurna, tiadatandingannya

Baru sedikit saja kita ceritakan tentangnya, sudah mengkagumkan kita

Apakah pribadi yang seperti ini kita tidak jatuh hati kepadanya?

Apakah manusia ini kita bisa melupakan begitu saja?

Apakah kita tidak terasa terhutang budi kepadanya?

Bahkan patut bersyukur kepadanya sepanjang masa

Dapatkah kita samakan dia dengan pemimpin-pemimpin yang lain didunia?

Jauh panggang dari api, macam langit dengan bumi


 

Lantaran itulah,

orang yang benar-benar kenal Nabinya bersama Tuhannya, sanggup mati karenanya.

Patut sangatlah dia menjadi idola dan ikutan kita Agar kita menjadi satu bangsa yang bertuhan, merdeka, bersatu,

berakhlak mulia, bertamadun, berkasih sayang, bertolong bantu, berharmoni, bermaruah, bersih dari noda dan dosa

Allah dan Akhirat menjadi matlamat hidup kita….


 

: oleh Sheikh Abuya Ashaari Muhammad


 

"Dia sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, tidak mengobral bicara, lehernya panjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam dia tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia adalah orang paling elok dan menawan dilihat dari kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat.


 

Bicaranya manis, rinci, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, bicaranya seakan-akan merjan yang tertata rapi dan landai, perawakan sedang-sedang, mata yang memandang tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal karena perawakannya yang tinggi.


 

Seakan-akan satu dahan di antara dua dahan, dia adalah salah seorang dari tiga orang yang paling menarik perhatian, paling bagus tampilannya, mempunyai rekan-rekan yang menghormatinya, jika dia berbicara mereka menyimak perkataannya, jika dia memberikan perintah mereka segera melaksanakannya perintahnya.


 

Dia orang yang ditaati, disegani, dikerumuni orang-orang, wajahnya tidak memberengut dan tidak pula orang yang diremehkan."


 

Sumber lain adalah dari Shahabat Ali RA: "Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang perawakannya sedang-sedang, rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting, rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya sedikit bulat, kedua matanya sangat hitam, bulu matanya panjang, persendian-persendiannya yang pokok besar, bahunya bidang, bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan.


 

Telapak tangan dan kakinya tebal, jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, di antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paling mulia pergaulannya, siapa pun yang tiba-tiba memandangnya tentu enggan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu akan mencintainya".


 

Kemudian dia (Ali) berbicara lagi, "Aku tidak pernah melihat orang yang seperti beliau, sebelum maupun sesudahnya."


 

Wajah Rasulullah

Jabir bin Samurah ra. Meriwayatkan:

Saya melihat Rasulullah pada sebuah malam yang terang benderang oleh cahaya bulan. Beliau mengenakan baju berwarna merah. Saya menatap beliau dan memandang bulan. Sungguh, menurutku beliau leibh indah daripada bulan.

(HR Tirmidzi, Darimi, Abu Syaikh, Hakim dan Thabrani)


 

Al –Bara' ibnu Azib:

Diriwayatkan bahwa seorang lelaki bertanya kepada Al-Bara' ibnu Azib ra.: "Apakah wajah Rasulullah (berkilau) seperti pedang?" Al Bara menjawab, "Tidak. Wajah beliau bagaikan bulan"

(HR Tirmidzi, Bukhari, Darimi dan Ahmad)


 

Jabir bin Abdillah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

"Para Nabi diperlihatkan kepadaku. Aku melihat Musa a.s.; ternyata ia seperti seorang laki laki dari Syanuah*. Aku melihat Isa ibnu Maryam a.s.; ternyata orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah Urwah ibnu Mas'ud**. Kemudian aku juga melihat Ibrahim a.s.; ternyata orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini (maksudnya, Rasulullah saw sendiri). Lalu kulihat Jibril a.s; dan ternyata orang yang kulihat paling mirip dengannya adalah Dihyah***"

(HR Tirmidzi, Muslim dan Ahmad)


 

*Syanuah adalah nama kabilah di Yaman. Orang orang dari Kabilah ini biasanya memiliki tubuh yang tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus.

**Urwah ibnu Mas'ud ats-Tsaqafi adalah lelaki yang diutus oleh kaum Quraisy untuk menemui Rasulullah saat perjanjian Hudaibiyah, kemudian ia masuk Islam pada tahun 9 H. Urwah inilah yang dimaksud dalam firman Allah SWT: 'MEngapa Al Quran ini tidak titurunkan kepada orang orang besar (kaya dan berpengaruh) darisalah satu dua negri ini (Madinah dan Thaif)?" (Az-Zukhruf (43):31)

***Dihyah al Kalbi adalah seorang sahabat yang turut serta dalam banyak peperangan bersama Rasulullah setelah Perang Badar. Ia juga turut dalam peristiwa Bai'atur-Ridwan. Jibril seringkali mendatangi Rasulullah dengan menyerupai Dihyah ini. Dihyah sendiri tinggal di Syam, lalu pindah ke Mizzah hingga ia wafat di sana pada masa pemerintahan Mu'awiyah. Dihyah pulalah yang di utus Rasulullah untuk menemui Heraklius.


 


 


 

Said al-Jurairi meriwayatkan bahwa Abu Thufail berkata:

"Saya pernah melihat Nabi dan tidak ada lagi di muka bumi ini seorangpun yang pernah melihat beliau selain diriku" Said bertanya, "Gambarkanlah beliau kepadaku!" Abu Thufail berkata, "Beliau putih, elok dan sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak pendek)"

(HR Tirmidzi, Muslim, Baihaqi, Ibnu Sa'd dan Bagawi)


 


Mata Rasulullah

Jabir bin Samurah ra. meriwayatkan:

Mata Rasulullah putih kemerah merahan, dan daging tumit beliau sedikit.

(HR Tirmidzi, Muslim, Baghawi, Abu Dawud-Thayalisi dan Ahmad)


 


Rupa dan Akhlak Nabi

Muhammad Ali Shaban

(dari Teladan Suci Keluarga Nabi)

Diberitakan bahwa Nabi s.a.w. memiliki tubuh yang sedang tingginya, yakni tidak terlalu jangkung dan tidak terlalu pendek, namun lebih mendekati jangkung. Dadanya bidang yang menunjukkan akan kepandaiannya. Kepalanya besar, sebagai ciri akan kesempurnaan kekuatan otak. Rambutnya ikal berombak,

tidak terlalu kaku dan tidak terlalu lemas, dan panjangnya tidak melampaui kuping telinganya sekalipun tumbuh lebat (dalam riwayat lain, melampaui kuping telinganya dan panjang, dan bahkan ada yang mengatakau bahwa rambut beliau panjang terurai sampai mencapai pundaknya).

Semua riwayat ini mungkin saja, sebab rambut beliau itu adakalanya pendek dan adakalanya panjang. Ibn Al Qayyim mengatakan bahwa Naibi tidak menggunting rambutnya kecuali hanya empat kali, yaitu di dalam nusuk-nya. Sebab tidak ada kepastian mengenai kapan beliau menggunting rambutnya kecuali dari waktu nusuk tersebut, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Mawahib.

Beliau membiarkan rambutnya terurai ke muka mirip jambul. Hal ini mengikuti cara ahli kitab dan menyalahi orang-orang musyrikin. Tetapi kemudian, beliau menyisir rambutnya dan membaginya menjadi dua bagian, ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri. Karena hal ini lebih mendekati kepada kebersihan dan tidak akan sampai berlebih lebihan dalam mencucinya.


 


 


 

Di dalam Al-Syama'il disebutkan bahwa Ummu Hani berkata:

"Saya telah melihat Rasulullah s.a.w. memilin rambutnya. Mukanya bulat bercahaya cemerlang. Kulitnya berwarna putih kemerah-merahan, tidak pucat. Dahinya lebar. Alisnya tipis memanjang seolah olah diukir bersambung. Hidungnya mancung, di atasnya bersinar. Pipinya halus dan rata. Mulutnya lurus — bagi orang Arab, mulut besar pada orang laki-laki itu sangatlah terpuji. Giginya putih bersih, bagus, dan agak renggang. Bila tertawa, berkilaulah cahaya dari giginya itu laksana mutiara. Matanya lebar dan sangat hitam, serta ada sinar merah pada bagian putih matanya. Lehernya indah, putih laksana perak. Janggutnya lebat. Dari dada sampai ke pusarya tumbuh bulu bulu halus. Badannya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Dadanya bidang sedang perut dan dadanya rata. Persendiannya besar, demikian pula lengan atas, lengan bawah, paha dan betisnya. Telapak tangannya lebar sebagai tanda kedermawanan. Jari-jari tangannya panjang manis, tidak berlebihan. Telapak tangannya lebih lunak daripada beludru. Kedua lengan dan pundaknya berbulu.

Kedua telapak tangan dan kakinya besar. Kedua lekuk telapak kakinya renggang dari tanah. Kedua kakinya halus, tidak ada eaeat sedikit pun. Beliau berjalan dengan tenang dan mantap, berwibawa, seakan-akan turun dari tempat yang tinggi. Jika menoleh, maka seluruh badannya ikut berpaling, tidak hanya dengan lehernya. Suaranya jelas dan merdu. Badannya senantiasa berbau harum walaupun tidak disentuh minyak wangi, dan keringatnya lebih wangi dari pada kesturi."


 

Pandangannya — ketika beliau diam — lebih banyak tertuju ke bawah daripada, ke atas. Sebab hal ini lebih mudah untuk memusatkan pikiran. Tetapi ini tidak menafikan keadaan beliau ketika berbicara, sebagaimana yang diwartakan oleh Abu Dawud bahwa jika beliau duduk berbincang-bincang, beliau banyak memandang ke arah langit. Banyak merundukkan pandangan itu juga merupakan kinayah akan sifat malu yang sangat. Kebanyakan pandangannya itu adalah memperhatikan.

Di pundak beliau agak ke sebelah kiri arah ke jantung, terdapat khatim nubuwah, berupa daging tumbuh berwarna merah agak hitam, sebesar telur burungdara yang di atasnya tumbuh bulu-bulu halus. Di dalam kitab-kitab kuno hal ini disebut sebagai tanda kenabiannya.

Sewaktu berjalan di belakang para sahabatnya, beliau mengatakan: "Biarkan daerah belakangku untuk para malaikat!" "

Beliau senantiasa lebih dahulu memberi salam kepada orang yang dijumpainya, sekalipun itu anak-anak. Di antara seluruh manusia tabiatnya paling halus, paling baik akhlaknya, paling besar rasa sautun dan maafnya, paling unggul akalnya, paling dermawan, paling jujur ueaparmya, paling banyak malunya, paling banyak maaf dan ampunan serta tawadhu-nya paling memperhatikan dan memelihara hak-hak persahabatan, paling lembut hatinya, dan paling takut kepada Allah Ta'ala.

Dalam hal ini, Abulhasan Al—Asy'ari mengatakan, dalam Al-Ijaz, bahwa Rasulullah itu takut kepada Allah tanpa khauf. Ahli hak mengatakan bahwa takut beliau itu adalah takut akan siksaan Allah sebelum Allah memberikan jaminan keselamatan bagi beliau dari hal tersebut, dan takut akan celaan Allah di dunia. Seperti yang dikatakan kepadanya tatkala beliau memalingkan mukanya dari Ummi Maktum (dalam Al-Quran surah

Abasa). Adapun sesudah ada jaminan dari Allah itu, maka tidak seyogianya beliau me-irasa takut, sebab hal itu menunjukkan ketiadaan rasa yakin akan janji Allah tersebut. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa rasa takutnya akan siksaan itu berdasarkan llrman Allah: . . . Tiada yang merasa aman dari azab Allah

kecuali 0rang—0rang yang merugi. (QS Al-A'raf: 99)


 

Katakanlah, 'Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku . . .' (QS Al-Ahqaf: 9)


 

Doa Nabi s.a.w. adalah: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan perlindungan-Mu dari siksaan-Mu. Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari siksaan neraka dan dari fitnah kehidupan dan kematian.


 

Mungkin saja jaminan keamanan itu hanya merupakan cobaan, siasat dan syarat yang terdapat di dalam pengetahuan Allah. Ayat-ayat dan doa di atas, memberikan hujah bahwa ayat yang pertama adalah khusus untuk selain para nabi dan malaikat; sedangkan ayat yang kedua terhapus (mansukh), maksudnya: "Aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku (di dunia) ….. "


 

Karena rasa takut yang sangat terhadap Allah SWT itu, kadang-kadang Rasul tidak ingat akan jaminan keselamatan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, sehingga muncullah dari dirinya permohonan-permohonan perlindungan seperti tersebut di atas.


 


 

Demikianlah tersebut di dalam Al Syihab ala al Syifa, dengan ringkas. Bellau paling berani di tempat-tempat yang menakutkan. Selalu tersenyum; dan dalam riwayat lain, selalu sedih dan senantiasa berpikir. Kedua riwayat ini adalah mungkin, karena yang pertama terjadi pada saat beliau bergaul dengan

keluarga, bertemu dengan tamu dan bercakap-cakap dengan para sahabat; sedang yang kedua, di kala beliau sendirian beribadat dan berkhalwat. Beliau banyak diam, tidak berbicara tanpa ada keperluan. Bicaranya sempurna dan jelas, sehingga tiap tiap huruf tidak tersembunyi dari pendengaran orang yang mendengarnya. Dan adakalanya beliau mengulangi ucapannya sampai tiga kali, untuk dapat dipaharni.

Beliau bukanlah seorang yang kasar dan bukan pula seorang yang suka mencela. Beliau sangat mengagungkan nikmat sekalipun sedikit, dan tidak nernah mencela makanan atau memujinya; bila makanan itu menarik hatinya, maka makanan itu dimakannya, dan bila tidak maka ditinggalkannya. Beliau makan de-

ngan ketiga jarinya, dan adakalanya menggunakan jarinya yang keempat untuk membantu.


 

Selesai makan, beliau menjilat jari-jari tangannya, dimulai darl jari tengah dan diakhiri pada ibu jari. Beliau minum dengan tiga kali napas, sambil mengucapkan basmalah di tiap napas dan hamdalah sesudahnya. Beliau minum dengan menghirup, bukan dengan menggelogok ( dengan sekali teguk). Beliau minum sambil duduk, dan kadang-kadang karena sesuatu halangan beliau minum sambil berdiri, atau untuk menunjukkan bahwa hal itu dibolehkan. Beliau makan apa adanya, dan tidak pernah memaksakan diri terhadap apa yang tidak ada. Jika tidak mendapatkan makanan, beliau bersabar hingga kadang-kadang beliau mengikatkan sebuah batu di perutnya. Pernah beberapa malam berturut-turut beliau tidak makan apa—apa. Beliau tidakpernah dikenyangi oleh roti atau daging dua kali sehari, atau dikenyangi oleh roti selama tiga hari berturut-turut. Kebanyakan roti yang dlmakan beliau adalah terbuat dari sya'ir (gandum kasar), dan kebanyakan makanannya adalah kurma dan air. Beliau tidak pernah makan roti halus (yang tepungnya sudah diayak), dan tidak juga makan di atas meja, tetapi di atas seprah, dan adakalanya hanya digeletakkan di atas tanah saja.


 

Beliau tidak makan sambil bersandar. Sabda beliau: Aku makan sebagaimana makannya seorang hamba, dan duduk sebagaimana duduknya seorang hamba. Semua kesempitan ini adalah pilihan beliau sendiri, yang tidak suka akan kemewahan. Karena Allah pernah mengajukan pilihan dengan perantaraan malaikat Israfil untuk menjadikan bukit Tihamah sebagai permata, emas dan perak. Namun beliau, sesuai saran Jibril, memilih kehidupan sederhana saja. Beliau menyukai daging, terutama yang berasal dari bagian dzira'. Dan beliau pun menyukai buah dabba' (sejenis labu), al-baqlah al-hamqa' (sejenis tumbuh—tumbuhan), madu dan manis manisan. Di dalam Al-Syama'il karya Al—Turmidzi disebutkan bahwa beliau suka makan daging ayam dan hubara (nama burung). Bukhari meriwayatkan bahwa beliau juga memakan daging keledai liar, onta dan kelinci. Dan Muslim meriwayatkan bahwa beliau juga memakan daging ikan.


 

Buah-buahan yang paling disukai beliau adalah buah anggur dan semangka. Imam A1-Ghazali berkata: "Beliau memakan semangka bersama roti dan gula, dengan menggunakan kedua belah tangannya" Namun Al Manawi mengatakan bahwa tidak benar beliau pernan melihat gula. Dan berita dari Al-Suhail bahwa beljau pernah diberi gula oleh seorang Nasrani, tidaklah pasti.

Beliau menolak mudarat sebagian makanan dengan makanan lain. Seperti, buah kurma kering dan keju, semangka atau krei dengan kurma masak, Beliau tidak pernah makan hanya sejenis makanan, dan beliau melarang memakan hanya roti, tanpa lauk lain. Beliau juga melarang tidur sesudah makan.

Pakaiannya sederhana, dan kebanyakan terbuat dari kain kasar. Tidak pernah menurunkan lengan kemeja atau sarungnya, melainkan diangkatnya sarungnya sampai di atas mata kaki atau pertengahan betisnya, dan menjadikan lengan bajunya sampai di pergelangan tangannya. Yang paling disukai beliau adalah kemeja, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Syama'il dari Ummu Salmah radhiyallahu anha (na.) Di samping itu, kitab tersebut dan Sahih Bukhari serta Sahih Muslim menyebutkan dari sahabat Anas bahwa pakaian yang paling disukai beliau adalah jubah. Beliau menyukai pakaian yang berjahit dan suka memakai pakaian berwarna putih, hitam, kuning, merah, polos atau bergaris-garis tanpa dicelup, dan hijau. Serbannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, berwarna putih, hitam, dan kuning. Namun kebanyakan beliau memakai serban berwarna putih. Biasanya, beliau menurunkan rumbai serbannya sampai ke pundaknya, sedikitnya empat jari dan sebanyaknya satu hasta. Beliau memakai serban dengan kopiah, dan kadang•kadang tanpa kopiah, atau kopiah saja tanpa serban. Beliau sering memakai tutup kepala. Beliau juga membeli celana, tetapi terdapat perselisihan pendapat tentang apakah beliau memakainya atau tidak. Adapuu celupan yang paling disukai beliau adalah yang berwama kuning.

Beliau pun mengenakan cincin perak yang matanya terbuat dari perak juga; dan cincin perak yang matanya dari akik. Adakalanya dipakainya di jari kanan dan kadang-kadang di jari kiri. Namun yang sering adalah di jari kanan. Biasanya mata cincinnya itu menghadap telapak tangarmya. Adapun ukiran pada cincinnya itu berbunyi: "Muhammad Rasulullah", sebanyak tiga baris.

Al—Manawi, dalam Al-Syama'iL mengemukakan sebuah hadis yang bersumber dari sahabat Anas, bahwa Rasul s.a.w. tidak suka memakai cincin yang matanya terbuat dari selainnya.

Kasur beliau terbuat dari kulit yang berisi sabut atau pakaian kasar dari wol. Adakalanya beliau tidur di atas tikar atau di atas tanah tanpa suatu alas. Beliau tidur dengan membaringkan dirinya pada rusuk kanannya dan meletakkan kepalanya di telapak tangannya.

Kalau berjalan, kadang-kadang beliau memakai sandal dan kadang-kadang tidak, tetapi yang sering adalah memakai sandal. Sandal beliau terbuat dari kulit sapi yang sudah disamak. Kedua sandal tersebut mempunyai tall yang terletak diantara jari telunjuk dan ibu-jari, di antara jari tengah dan jari manis kaki. Sandal

tersebut panjangnya satu jengkal dan dua jari, lebarnya pada bagian tumit tujuh jari sedangkan pada bagian jari-jari lebarnya enam jari dan pada bagian tengah lima jari. Demikian yang dlkatakan oleh Al-Hafidz Al-Iraqi.


 

Beliau juga menunggang kuda, unta, dan keledai; sedangkan baghal sangat sedikit sekali terdapat di tanah Arab, namun beliau pernah diberi hadiah seekor baghal, lalu beliau menungganginya. Kadang-kadang beliau menunggang sendirian, dan kadang-kadang menggonceng sahayanya atau isterinya' atau lainnya.


 

Kebanyakan duduk beliau adalah muhtabiyan dengan kedua tangannya. Beliau s.a.w. sangat menyukai wangi wangian dan sangat membenci bau busuk. Minyak wanginya berupa misik dan ghaliyah, gahru yang dibakar anbar dan kafur. Setiap akan tidur, beliau memakai celak itsmid, tiga kali pada tiap-tiap mata. Beliau meminyaki rambutnya, menggunting ujung kumisnya dan meratakan janggutnya. Janggutnya dirapikannya dengan sisir dan air. Beliau juga melumuri bulu yang tumbuh di bawah pusarnya dengan kapur; tapi dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau mencukurnya, bukan melumurinya dengan kapur. Kedua riwayat ini dapat dipakai, karena mungkin suatu ketika beliau mencukurnya dan pada saat lain melumurinya dengan kapur. Cara cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan terapi alamiah dan Ilahiah.


 

Mengenai kemarahan dan kerelaannya dapat dilihat dari wajahnya, namun beliau tidak pernah marah untuk kepentingan dirinya, tapi marah untuk kebenaran hingga kebenaran itu menang. Jika memberi isyarat, beliau mengisyaratkan dengan telapak tangan semuanya. Bila bergurau, beliau tidak mengatakan kecuali yang benar. Tertawa beliau adalah senyurn. Beliau memuliakan orang-orang mulia pada tiap tiap kaum dan tidak pernah manghina atau merendahkan seseorang. Beliau menyimak syair syair dan memberi hadiah kepada para penyair; sebab pujian mereka terhadap diri beliau itu adalah hak, berbeda dengan yang lain, biasanya dusta. Karena itu beliau berkatai "Taburkanlah tanah di muka orang-orang yang suka memuji!"


 

Beliau selalu menaruh perhatian terhadap para sahabatnya dan sering menanyakan tentang apa-apa yang terjadi di masyarakat. Beliau menyuruh agar disampaikan kepadanya keadaan orang-orang yang rnembutuhkan sesuatu yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya tersebut, dan melarang menyampaikan kepada nya berita buruk salah seorang sahabatnya. Katanya: "Aku ingin keluar menemui kalian dalam keadaan hati yang bersih"

Beliau menjadikan balk perbuatan baik dan membenarkannya, serta ;menjadikan buruk perbuatan buruk dan menghinakannya. .

Beliau tidaklah duduk atau berdiri, melainkan dengan menyebut nama Allah. Jika beliau tiba pada suatu kaum, maka beliau duduk di barisan terakhir majelis itu. Dan beliau menyuruh yang demikian itu. Beliau tidak suka orang-orang berdiri menghormat untuknya. Karena mengetahui ketidaksukaan beliau tadi, maka apabila para sahabatnya melihat beliau, mereka tidak bangkit berdiri. Demikian tersebut di dalam Al-Syama'il dari sahabat Anas.


 

Sedangkan Al Baihaqi meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, bahwa jika Nabi s.a.w. hendak pulang dan

berdiri untuk masuk ke rumalmya, maka para sahabat pun berdiri untuknya. Kedua riwayat di atas dapat dipertemukan sebagai berikut: Jlka para sahabat 1 melihat bellau di tempat jauh sedang lewat dan tidak sedang menuju ke arah mereka, atau beliau pulang pergi berulang-ulang ke majells, maka mereka tidak bangkit berdiri. Tetapi kalau beliau datang untuk pertama kalinya atau beranjak hendak pulang rneninggalkan mlereka, maka para sahabat itu bangkit berdiri menghormat beliau.

Beliau memberikan hak masing-masing orang menurut status orang tersebut, sehingga setiap orang merasa bahwa tidak ada yang lebih mulla di sisi beliau dari dirinya sendiri.


 

Beliau senang sekali mengunjungi orang-orang sakit – hatta sebagian orang orang kafir dan rnunafik mengantar jenazah, dan memenuhi panggilan orang orang yang mengundang beliau. Dan beliau tidaklah melepaskan jabat-tangan seseorang yang menyalaminya, hingga orang itu sendirilah yang melepaskan genggamannya.

Tidaklah beliau menghadapi dua pilihan, melainkan dipilihnya perkara yang lebih mudah sepanjang hal itu tidak mendatangkan dosa. Beliau melobangi sendiri sandalnya, menambal sendiri bajunya, memeras sendiri susu kambingnya, dan melayani keluarganya. Tidak pernah membentak seorang pelayan pun dan tidak pernah mengatakan kepada mereka akan sesuatu yang telah mereka kerjakan: "Kenapa kau lakukan itu!" Atau sesuatu yang tidak mereka kerjakan: "Kenapa tidak kau lakukan itu!"


 

Beliau tidak pernah menghimpunkan dua benda, seperti dua kemeja, dua sarung, dua serban dan sebagainya.

Beliau duduk-duduk bersama orang orang miskin dan makan makan bersama mereka. Beliau menghormati tamunya dengan membentangkan bajunya, dan tidak pernah terlihat beliau menjulurkan kedua kakinya di hadapan para sahabat nya. Barangsiapa meminta sesuatu kebutuhan kepadanya tidak pernah ditolaknya

kecuali dengan apa yang diminta orang itu atau dengan perkataan yang baik. Beliau berusaha mencari orang orang yang membutuhkan bantuan. Beliau ibarat seorang bapak bagi para sahabatnya. Mereka semua di sisi beliau sama, tidak ada lebih melebihi kecuali dengan takwa.


 

Majelis beliau adalah majlis tenang penuh dengan sifat penyantun, malu dan amanat, tidak terdengar suara-suara keras dan tidak pula terhadap kata kata yang tidak berguna. Beliau bukanlah seorang yang suka mencaci atau yang suka berkata keji. Juga tidak pernah mencela atau menghina seorang pun. Beliau tidaklah berbicara kecuali dengan perkataan yang diharapkan pahalanya. Jika beliau berbicara, para sahabat beliau menekurkan kepalanya seolah-olah di atas kepala mereka bertengger seekor burung, dan jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah berbantah-bantahan di hadapan beliau, tetapi bila ada yang berbicara yang lain diam hingga orang yang berbicara itu selesai berbicara.

Allah telah menghimpunkan seluruh akhlak mulia pada pribadi beliau, dan telah pula mendidik beliau dengan didikan yang sebaik baiknya, serta telah memelihara beliau – sejak beliau masih kanak-kanak hingga dewasa — dari segala perbuatan buruk dan tercela. Semoga shalawat dan salam dari Allah senantiasa tercurah atas beliau, keluarga dan para sahabat beliau.***


 

Keseluruhan Sosok Rasulullah

Hasan bin Ali r.a. meriwayatkan:

Saya pernah bertanya kepada paman saya, Hindun ibnu Abi Halah -yang sangat pandai menggambarkan sesuatu- tentang karakteristik fisik Rasulullah. Saya menginginkan agar dia menggambarkan sifat sifat beliau yang mirip dengan sifat sifat saya. Hindun menjawab, "

"Tubuh Rasulullah besar. Wajah beliau bersinar seperti bulan purnama. Postur tubuh beliau lebih tinggi ddaripada ukuran tubuh yang biasa serta lebih pendek dari ukuran tubuh orang yang jangkung dan krempeng. Kepala beliau besar dan rambut beliau ikal. Apabila rambut beliau meulai memanjang, maka beliaupun menyisirnya. Jika tidak (disisir), maka rambut beliau ketika tergerai, tidak pernah melebihi bagian bawah daun telinga beliau. Kulit beliau cerah, putih kemerah merahan. Dahi beliau lebar, alis beliau melengkung dan panjang, kedua alisnya hampir menyatu. Diantara kedua alis tersebut, terdapat urat yang memerah (yang akan terlihat) ketika beliau marah. Beliau memiliki hidung yang mancung dengan bagian atas yang bercahaya sehingga orang yang tidak memperhatikan dengan cermat akan mengira hidung beliau bengkok. Jenggot beliau lebat dan kedua pipi beliau datar. Mulut beliau lebar, antara gigi terebut berjarak, dada beliau berbulu halus. Leher beliau jenjang dan indah.

Postur tubuh beliau bagus dan gemuk ideal. Perut beliau sama rata dengan dada. Dada beliau lebar. Tubuh antara dua bahu beliau juga lebar. Persendian tubuh beliau besar, sementara bagian tubuh yang tidak berbulu tampak bercahaya. Diantara bagian atas dada dan pusar beliau, terdapat bulu tipis yang tampak seperti garis (vertical). Tetapi kedua susu dan perut beliau tidak berbulu. Tangan, pundak dan dada bagian atas beliau berbulu tipis. Tangan beliau panjang, telapak tangan beliau lebar, telapak tangan dan telapak kaki beliau tebal, dan jari jemari beliau panjang. Di tengah tengah telapak kaki beliau tidak menyentuh tanah. Kedua telapak kaki beliau halus sehingga airpun tidak menempel – air yang mengenainya langsung hilang, tanpa meninggalkan bekas. Ketika berjalan, tubuh beliau bergoyang. Beliau berjalan dengan tenang dengan langkah yang lebar. Ketika beliau berjalan seakan akan beliau sedang menuruni tanah yang landai.

Ketika menoleh, beliau menoleh (berbalik) dengan seluruh badan beliau. Beliau sering menundukkan pandangan – beliau lebih sering memandang ke bawah dari pada mendongak ke atas. Beliau selalu melihat sesuatu dengan penuh perhatian. Ketika berjalan bersama para sahabat, beliau selalu membiarkan mereka berjalan di depan, dan setiap kali bertemu dengan seseorang, beliau selalu mengucapkan salam terlebih dahulu"

(HR Tirmidzi, Ibnu Sa'd, Baihaqi dan Ibnu Adi)


 

Kulit Rasulullah

Ali bin Abi Thalib meriwayatkan:

Kulit tubuh beliau putih kemerah merahan. (HR Tirmidzi, Ibnu Sa'd dan Baihaqi)


 

Hasan bin Ali r.a. meriwayatkan:

Saya pernah bertanya kepada paman saya, Hindun ibnu Abi Halah -yang sangat pandai menggambarkan sesuatu- tentang karakteristik fisik Rasulullah. Saya menginginkan agar ia menggambarkan sifat sifat beliau yang mirip dengan sifat sifat saya. Hindun menjawab, " …………. kulit beliau cerah, putih kemerah merahan…….."

(HR Tirmidzi, Ibnu Sa'd, Baihaqi dan Ibnu Adi)


 

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan:

(Kulit) Rasulullah itu putih bersih seolah olah beliau tercipta dari perak. Baliau juga memiliki rambut yang indah dan rapi. (HR Tirmidzi)


 

Sa'id al-Jurairi meriwayatkan bahwa Abu Thufail berkata:

Saya pernah melihat Nabi dan tidak ada lagi di muka bumi ini seorangpun yang pernah melihat beliau selain diriku. Sa'id bertanya, "Gambarkanlah beliau kepadaku!"

Abu Thufail menjawab: "Beliau putih, elok dan sedang (tidak gemuk atau kurus, tidak tinggi atau pendek).

(HR Tirmidzi, Muslim, baihaqi, Ibnu Sa'd dan Bagawi)


 


Gigi Rasulullah

Ibnu Abbas r.a meriwayatkan:

Gigi depan Rasulullah tampak renggang. Ketika berbicara, di antara gigi depan beliau itu seperti keluar cahaya.

(HR Tirmidzi, Bagawi, Darimi, Baihaqi dan Thabrani)


 


 


 


 


 


Rambut Rasulullah

Al Bara' bin Azib r.a. meriwayatkan:

Saya belum pernah melihat seseorang yang ujung rambutnya menyentuh bagian bawah telinganya serta mengenakan baju berwarna merah yang lebih gagah dibanding Rasulullah. Rambut beliau sepundak, tubuh diantara kedua bahunya lebar dan postur tubuh beliau sedang (tidak pendek dan tidak tinggi).

(HR Tirmidzi, Muslim dan Abu Dawud)


 

Ali bin Abi Thalib meriwayatkan:

Postur tubuh Rasulullah tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Beliau memiliki perawakan yang sedang dibanding kaumnya. Rambut beliau tidak terlalu keriting dan tidak terlalu lurus tergerai.

Rambut beliau tergerai. Beliau berambut ikal, tidak gemak dan wajah beliau tidak terlalu bulat.

(HR TIrmidzi, Ibnu Sa'd dan Baihaqi)


 

Anas bin Malik meriwayatkan:

Panjang rambut Rasulullah sampai di tengah telinga beliau.

(HR Tirmidzi, Muslim, Abu Dawud, Nasa'I dan Ahmad)


 

Diriwayatkan bahwa Aisyah berkata:

Saya pernah mandi bersama Rasulullah dari satu wadah (air). Beliau memiliki rambut yang panjangnya tidak sampai di pundak dan tidak sampai di bagian bawah daun telinga.

(HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Dawud dan Ahmad)


 

Bara' bin Azib meriwayatkan:

Rasulullah memiliki postur yang berukuran sedang (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek), bagian badan diantara kedua pundaknya lebar, rambut bagian depan beliau sampai di bagian bawah daun telinganya.

(HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim dan Nasa'i)


 

Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik, "Seperti apa ciri cirri rambut Rasulullah?" Anas menjawab, "Rambut Rasulullah berada di tengah tengah antara keriting dan lurus, sementara panjangnya mencapai bagian bawah daun telinganya" (HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Nasa'I dan Ahmad)


 

Ummu Hani' binti Abu Thalib meriwayatkan:

Pada saat fat-hu Makkah (penaklukkan kota Mekah) Rasulullah memasuki kota Mekah dengan Rambut yang diikat menjadi 4 bagian.

(HR Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa'i)


 

Ibnu Abbas meriwayatkan:

Pada awalnya, Rasulullah biasa membiarkan rambut beliau tergerai. Saat itu, orang orang musyrik merapikan rambut mereka, sementara Ahlul-Kitab selalu membiarkan rambut mereka tergerai. Rasulullah leibh suka meniru prilaku Ahlul Kitab selama belum ada ketentuan dari Allah. Kemudian Rasulullah selalu merapikan rambut beliau.

(HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)


 

Hani binti Abu Thalib meriwayatkan:

Saya melihat rambut Rasulullah di ikat menjadi 4 bagian.

(HR Tirmidzi dan Ahmad)


 

Postur Tubuh Rasulullah

Anas bin Malik r.a. meriwayatkan:

Postur tubuh Rasulullah tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Kulit beliau tidak terlalu putih dan tidak gelap. Rambut beliau tidak terlalu keriting dan tidak lurus tergerai. Allah SWT mengutus beliau, sebagai rasul, ketika beliau memasuki usia yang ke-40 puluh. Beliau tinggal di Mekah selama 10 tahun dan di Madinah selama 10 tahun. Beliau wafat dalam usia 60 tahun, sementara uban di rambut dan jenggot beliau tidak mencapai 20 helai.(HR Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Malik dan Ahmad)


 

Anas bin Malik meriwayatkan:

Rasulullah memiliki perawakan yang sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Tubuh beliau menarik. Rambut beliau tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus tergerai. Warna kulit beliau coklat. Ketika berjalan, tubuh beliau bergoyang.

(HR Tirmidzi, bukhari, Muslim dan Ahmad)


 

Kesederhanaan Seorang Nabi Muhammad SAW

Anas bin Malik berkata, "Saya masuk menemui Rasulullah dan ia sedang berbaring miring di atas tikar pandan kecil yang bersulam, dan di bawah kepalanya bantal dari kulit berisikan rumput kering. Lalu beberapa orang dari sahabatnya datang diantaranya adalah Umar bin Khathtab, Rasulullah pun bangkit menggeser tubuhnya yang sedang terbuka bajunya. Umar bin Khaththab tak sanggup menahan tangisnya ketika melihat bentuk sulaman tikar yang membekas di tubuh bagian samping Rasulullah saw.


 

Rasulullah saw bertanya, "Mengapa engkau menangis, Umar?

Umar menjawab, "Demi Allah, saya tidak menangis kecuali tahu bahwa engkau lebih Allah muliakan daripada Kisra dan Qaishr. Mereka hidup dalam kesenangan, sementara engkau, Rasulullah saw, di tempat yang saya lihat ?"


 

Rasulullah saw bersabda, "Apakah engkau tidak rela dunia menjadi milik mereka dan akhirat untuk kita?"

Umar menjawab, "Ya, aku rela."

Rasulullah saw bersabda, "Begitulah yang benar"


 

Pengantin Sederhana

Ketika Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam menikah kan Fatimah radiallahu `anha dengan Ali bin Abi Thalib radiallahu `anhu, beliau mengundang Abu Bakar, Umar dan Usamah untuk membawakan "persiapan" Fatimah Radiallahu 'Anha.


 

Mereka bertanya-tanya, apa gerangan yang dipersiapkan Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam untuk putri terkasih dan keponakan tersayangnya itu? Ternyata bekalnya cuma penggilingan gandum, kulit binatang yang disamak, kendi, dan sebuah piring.


 

Mengetahui hal itu, Abu Bakar menangis. "Ya Rasulullah. Inikah persiapan untuk Fatimah?" tanya Abu Bakar terguguk. Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam pun menenangkannya, "Wahai Abu Bakar. Ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia."


 

Fatimah radiallahu `anha, sang pengantin itu, kemudian keluar rumah dengan memakai pakaian yang cukup bagus, tapi ada 12 tambalannya. Tak ada perhiasan, apalagi pernik-pernik mahal.


 

Setelah menikah, Fatimah senantiasa menggiling gandum dengan tangannya, membaca Alquran dengan lidahnya, menafsirkan kitab suci dengan hatinya,dan menangis dengan matanya.Itulah sebagian kemuliaaan dari Fatimah.


 

Ada ribuan atau jutaan Fatimahyang telah menunjukkan kemuliaan akhlaknya. Dari mereka kelak lahir ulama-ulama ulung yang menjadi guru dan rujukan seluruh imam, termasuk Imam Maliki,Hanafi, Syafi'i, dan Hambali.


 

Bagaimana gadis sekarang? Mereka, memang tak lagi menggiling gandum,tapi menekan tuts-tuts komputer. Tapi bagaimana lidah, hati, dan matanya?Bulan lalu, ada seorang gadis di Bekasi, yang nyaris mati karena bunuh diri.


 

Rupanya ia minta dinikahkan dengan pujaan hatinya dengan pesta meriah.Karena ayahnya tak mau, dia pun nekat bunuh diri dengan minum Baygon.Untung jiwanya terselamatkan. Seandainya saja tak terselamatkan, naudzubillah min dzalik! Allah mengharamkan surga untuk orang yang mati bunuh diri.


 

Si gadis tadi rupanya menjadikan kemewahan pernikahannya sebagai sebuahprinsip hidup yang tak bisa dilanggar. Sayang, gadis malang itu mungkinbelum menghayati cara Rasulullah menikahkan putrinya.


 

Pesta pernikahanputri Rasulullah itu menggambarkan kepada kita, betapa kesederhanaan telahmenjadi "darah daging" kehidupan Nabi yang mulia. Bahkan ketika "pestapernikahan" putrinya, yang selayaknya diadakan dengan meriah, Muhammad tetap menunjukkan kesederhanaan.


 

Bagi Rasulullah, membuat pesta besar untuk pernikahan putrinya bukanlahhal sulit. Tapi, sebagai manusia agung yang suci, "kemegahan" pestapernikahan putrinya, bukan ditunjukkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi.


 

Rasul justru menunjukkan "kemegahan" kesederhanaan dan "kemegahan" sifat qanaah,yang merupakan kekayaan hakiki. Rasululllah bersabda, "Kekayaan yang sejati adalah kekayaan iman, yang tecermin dalam sifat qanaah".


 

Iman, kesederhanaan, dan qanaah adalah suatu yang tak bisa dipisahkan.Seorang beriman, tercermin dari kesederhanaan hidupnya dan kesederhanaan itu tercermin dari sifatnya yang qanaah. Qanaah adalah sebuah sikap yangmenerima ketentuan Allah dengan sabar; dan menarik diri dari kecintaanpada dunia. Rasulullah bersabda, "Qanaah adalah harta yang tak akan hilangdan tabungan yang tak akan lenyap."


 

Wallahu 'alam bish-shawab


 

Dikisahkan Nabi Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar beserta pengawalnya sempat kehabisan bahan makanan dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah. Saat itu Nabi hanya mendapatkan segelas susu dari hewan gembala seorang ibu bernama Ummi Ma'bad. Susu itu lalu diminum oleh Abu Bakar, lalu sisanya untuk pengawalnya, dan sisanya lagi baru diminim oleh Nabi sendiri. "Itulah pemimpin yang melayani umat," kata Kiai Nuril. (nam)

Sepeninggal Nabi Muhammad S.A.W, istri beliau yakni Bunda Aisyah r.a hidup dengan sangat sederhana.


 

Bunda Aisyah berkata, "Ketika Rasul wafat, saya tidak memiliki apapun yang bisa dimakan oleh makhluk hidup, kecuali segenggam gandum dari rak saya. Semua gandum itu saya makan (sedikit-sedikit) dalam waktu yang lama sampai habis."


 

Tidak berbeda jauh dengan suaminya yakni Rasulullah S.A.W yang semasa hidupnya memilih hidup sederhana dengan tidur beralaskan jerami, di mana setiap kali beliau terbangun maka sebagian dari jerami itu menempel di punggung beliau yang mulia, hingga membuat sahabat Umar bin Khatab yang melihat kondisi itu menangis karena tidak tega melihat kondisi seorang pemimpin besar yang begitu berbeda dengan raja-raja yang ada pada saat itu di mana mereka memiliki istana yang megah dan semua fasilitas yang demikian mewah yang biasanya sangat berbeda dengan kehidupan rakyat yang dipimpinnya.


 

Rasulullah masih saja tidur beralaskan tikar di rumahnya yang sederhana. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri, tidak menyuruh isterinya. Beliau juga memerah sendiri susu kambing, untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


 

Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang siap untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan: "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga."


 

Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti 'Wahai yang kemerah-merahan' ). Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata, "Kalau begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Ini sesuai dengan sabda beliau, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhu'nya baginda SAW sebagai kepala keluarga.


 

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat :

"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"

"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"

"Ya Rasulullah.. . mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"

Lalu baginda menjawab dengan lembut,

"Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."


 

Baginda Rasulullah pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.


 

Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu. Kecintaannya yang tinggi terhadap Allah SWT dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.


 

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.


 

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih saja berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Hingga ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah,

"Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"

Jawab baginda dengan lunak,

"Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."


 

Ketika ajalnya dekat menjelang, Rasulullah SAW masih sempat-sempatnya memikirkan umatnya. Ketika Jibril berkata, "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, wahai Rasul Allah". Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?", tanya Rasulullah seolah tak tega meninggalkan kita semua (umatnya) tanpa kepastian dibebaskannya umatnya dari api neraka.


 

Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi, "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."


 

Demikian sayangnya Rasulullah SAW kepada kita sebagai umatnya, hingga di detik-detik terakhir ajal beliau masih berdoa bagi kebaikan umatnya.


 

Dikisahkan dalam Shahih Al-Bukhari, terdapat seorang faqir yang sangat merindukan untuk dapat mengundang Rasulullah SAW ke rumahnya. Namun, harapan itu hanya terpendam dalam hatinya karena merasa tidak ada sesuatu yang layak disuguhkan bagi Nabi apabila beliau bersedia datang.

Suatu hari, si faqir mendapatkan sedekah berupa makanan yang sangat istimewa, bubur daging yang sangat lezat.


 

Mendapat sedekah itu, tidak sedikit pun terpikir olehnya untuk memakannya meskipun dalam hidupnya tidaklah mudah menikmati makanan selezat itu. Hanya Rasulullah yang terbersit dalam benaknya. Ia bermaksud mengundang beliau untuk datang ke rumahnya. Si faqir sudah membayangkan alangkah bahagiannya bila Nabi bersedia datang ke rumahnya dan ia suguhkan makanan istimewa itu. Wajahnya berseri dan senyum pun terus terlihat dari bibirnya. Hatinya tak henti-hentinya menyebut Nabi.


 

Langkahnya diayun dengan sangat berat menuju kediaman Nabi. Malu, karena merasa tak pantas, dan harapan yang terlalu mendalam dan lama terpendam bercampur menjadi satu dalam benaknya. "Pantaskah seorang nan teramat faqir sepertiku mengundang Nabi, Rasulullah, manusia pilihan, sebaik-baik makhluk, untuk mendatangi rumahnya yang hanya berbentuk gubuk kecil dan sempit itu?" Pertanyaan semacam itu terus muncul dan berkecamuk dalam benaknya.


 

Namun, kerinduan dan harapan agar rumahnya disinggahi manusia paling mulia tak dapat menyurutkan langkahnya, terlebih lagi ia merasa, "Sekaranglah saatnya mengundang Rasulullah karena sudah tersedia makanan yang istimewa."


 

Tibalah si faqir di hadapan Nabi. Ia mengutarakan niatnya di hadapan Rasulullah yang penuh kasih sayang itu.


 

Dengan senyum yang menenteramkan hati siapa pun yang berada di hadapan beliau, Nabi menyambut undangan si faqir itu dengan wajah yang berseri-seri.


 

Setelah tiba di rumah si faqir, Nabi pun duduk dengan beberapa sahabat yang turut mendampingi.


 

Dengan setengah tergopoh-gopoh si faqir menyuguhkan bubur daging yang sudah tersedia sedari sebelumnya ke hadapan Nabi agar beliau berkenan menikmatinya.


 

Dengan wajah berseri-seri Nabi pun mengulurkan tangan beliau yang suci untuk mencicipi hidangan yang sudah tersedia.

Tiba-tiba seorang sahabat berbisik kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya makanan yang ada di hadapan engkau adalah berasal dari sedekah, yang diharamkan untukmu."


 

Si faqir, yang mendengar bisikan sahabat kepada Rasulullah, tiba-tiba wajahnya memerah, karena menahan malu dan sangat terpukul, karena menganggap Nabi tidak akan mungkin bersedia menyantap hidangan yang ia telah suguhkan.


 

Melihat wajah si faqir yang memerah itu, Nabi tersenyum. Hatinya tak mampu melihat kekecewaan umatnya.


 

Beliau kemudian berkata kepada sahabat itu, "Wahai sahabatku, sesungguhnya makanan ini benar sedekah bagi si Fulan. Adapun apa yang diberikan si Fulan (si faqir) ini kepadaku, ini adalah hadiah yang terbaik untukku."


 

Kemudian Nabi pun memakan hidangan itu bersama semua sahabat yang bersama beliau, termasuk si faqir, yang wajahnya kembali ceria karena apa yang diidam-idamkannya benar-benar telah menjadi kenyataan.


 

kutipan dari taishiyahnya Al Habib Mundzir bin Fuad AlMusawa


 

Diriwayatkan, dari pada bentuk indahnya budi pekerti sang Nabi SAW dalam Shohih Bukhori: Rasul SAW memerintahkan kami tujuh hal kata para shahabat:


 

1. Menjenguk orang-orang yang sakit

Kita Mungkin bertanya2,hal ini sangat remeh, menjenguk orang sakit, tapi kalau kita mendalami maknanya seperti yang diriwayatkan Shohih Muslim,dalam hadits qudsi Allah SWT berfirman: "Wahai hamba-Ku Aku sakit dan kau tidak menjenguk-Ku", maka hambanya bertanya: Robbii bagaimana kami menjenguk-Mu? Sedangkan Engkau Robbul'aalamiin, maka Allah menjawab: "fulan, hamba-Ku sakit kau tidak menjenguknya , kalau kau menjenguknya, akan kau temukan Aku (kata Allah) berada disebelahnya", bukan berarti wujudnya Allah, tapi bentuk besarnya keridhoan Allah SWT bagi orang yang menjenguk orang yang sakit.


 

Orang yang menjenguk orang yang sakit disini ada bentuk kekuatan, kekuatan apa? Kekuatan shilah dan hubungan dengan orang itu dan keluarganya, orang yang sakit, apabila ia dijenguk, ia tidak akan lupa selama-lamanya, saat aku sakit yang menjengukku sifulan dan sifulan, seandainya ia wafat keluarganya pun tidak akan lupa, saat almarhum sakit yang menjenguk si anu,si anu dan si anu, ini perbuatan satu dua menit saja, akan tetapi menyambung shilah sedemikian panjangnya seumur hidup, bahkan sampai yaumil qiyamah.


 

Demikian hebatnya sang Nabi mengajarkan satu dua menit perbuatan, bisa menyambung silaturrahminya dunia dan akhirat dengan orang tersebut dan keluarganya " 'iyaadatul maridh" bathinnnya ia mendapat keridhoan Allah sebagaimana hadit qudsi tadi, dzohirnya ia menyambung hubungannya kepada yang sakit dan keluarganya.


 

2.Mengucapkan doa "Yarhamkallah" bagi orang yang bersin".

mungkin ada orang yang berpikir masa' sunnahnya Nabi hanya urusan bersin saja pakai didoakan, pakai diperintah.disinilah tersimpan dahsyatnya rahmatnya Allah SWT bagi orang yang memperbuatnya, karena ketika seseorang bisa mendoakan saudaranya, walau saudara hanya bersin saja, apalagi kalau saudaranya ditimpa sakit yang keras, bersin saja ini penyakit paling ringan sudah diajarkan doa oleh Nabi Muhammad SAW, doa itu muncul, melihat kesulitan saudaranya walaupun hanya besin, ini hebatnya sunnah Nabi Muhammad SAW mendidik dan mentarbiyah jiwa, untuk sampai kepada rahmat-Nya Allah SWT , karena Allah SWT akan menyayangi orang-orang yang menyayangi makhluk-Nya.


 

3.Mengikuti dan mengantar jenazah".

kita jadi bertanya, ada urusan apa dengan mengantar jenazah? Rasul SAW bersabda, diriwayatkan dalam Shohih Muslim: "Barang siapa yang mengantar jenazah sampai mensholatkannya ia mendapat satu qiradh dan bila ia meneruskannya sampai menguburkannya ia mendapat pahala dua qiradh yang setiap satu qiradhnya bagaikan gunung uhud", berapa menit kita mengantar jenazah? berapa menit mensholatkannya? berapa menit menguburkannya? barang kali paling lama dua jam saja, itu tersimpan pahala dua gunung uhud, lalu kita beribadah siang malam seratus tahun belum tentu terkumpul sebesar pahala dua gunung uhud, ini dijadikan oleh Allah SWT, pahala besar karena apa? demi muslimin muslimah, menyambung silaturrahmi kepada saudaranya, walaupun saudaranya telah wafat, wafat masih dikejar oleh muslimin muslimah karena tersimpan rahasia keridhoan Allah SWT, manfaat dari mayit, sekarang, bagaimana mayit memberi manfaat? Jelas hadits Nabi Muhammad SAW, ikut mensholatkannya, ikut menguburkannya, rahasia kemuliaan Allah dan keridhoan-Nya demikian besar dan dahsyatnya.


 

4.Menjalankan sumpah"

Mereka yang bersumpah dengan nama Allah SWT wajib untuk melakukannya dan bila mereka tidak mampu melakukan apa yang telah ia sumpahkan maka kafaratnya berpuasa empat hari


 

5.Menolong orang-orang yang teraniaya".

Menolong orang yang teraniaya, ini pahala besar, karena doa mereka tidak akan dihalangi oleh Allah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang telah kita baca beberapa pertemuan yang lalu : "Ittaquu da'watal madzlum fainnahu laisa bainahu wa bainallahi hijaab" hati-hatilah kalian pada doa orang-orang yang didzolimi karena tidak ada batas yang membatasi doa mereka dengan Allah SWT". Allah menjawab doa orang yang dizholimi, walaupun dari orang yang diluar Islam.


 

demikian jumhur (kesepakatan/ kebanyakan pendapat) para ulama, bahwa orang yang dizholimi itu dikabul doanya oleh Allah, walaupun ia diluar Islam, karena apa? Bukan karena ia diterima imannya oleh Allah, tapi keadilan Allah SWT kepada hambaNya, sebagaimana sang Nabi pun, ketika orang-orang non muslim dizholimi oleh orang muslim, sang Nabi menghukumnya, sang Nabi membela orang tersebut, ia mengadu sebagaimana riwayat Shohih Bukhori "salah seorang Yahudi datang kepada sang Nabi, ya Rasulullah, ada dari shahabatmu menamparku, kenapa kau ditampar? Karena aku berkata; Nabi Musa lebih mulia dari engkau, tentunya menurut agamakan kepercayaannya, maka Rasul memanggil Shahabat itu kehadapan sang Nabi, sekarang wahai Yahudi, tampar balik shahabatku ini, demikian qishosh (hukum timbal balik) sang Nabi, membela orang non muslim yang dizholimi,


 

Orang yang dianiaya doanya diijabah oleh Allah SWT, Rasul mengajarkan apa, untuk membantu orang yang teraniaya, orang yang teraniaya, saat dibantu pasti berterima kasih dan mendoakan orang-orang yang membantunya, ijabah dari Allah SWT muncul, berkat perbuatan ini. Ini siasat sang Nabi mentarbiyah umatnya untuk selalu mendapatkan keuntungan besar dalam pahala-pahala, dibuka oleh Rasul SAW rahasia-rahasia kemuliaan.


 

menolong orang-orang yang dizholimi adalah perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah, sehingga diriwayatkan didalam Shohih Bukhori "ketika ada orang yang ketika dihari kiamat ia kehabisan amal, maka ia berkata kepada Allah; ya Robb aku dahulu, si fulan didalam kesulitan aku membantunya, fulan dalam kesulitan aku membantunya, fulan dalam kesedihan aku menghiburnya, maka Allah SWT berkata kepada para malaikat; "Tajaawaz 'anhu" maka tolonglah dia, kata Allah; tolonglah dia, demikian Allah memuliakan orang-orang yang menolong orang-orang yang zholim dan Rasul tidak menyisakan satu kemuliaan pun dalam kehidupan ini terkecuali telah diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW.


 

6.Menjawab salam"

menjawab salam ini kecil sebenarnya remeh saja, tapi kalau kita renungkan, ini menyambung silaturrahmi pada orang-orang yang tidak kita kenal, karena salam bukan hanya untuk orang yang kita kenal, untuk semua orang yang kenal dan tidak kenal maka ia menjawab salam, kita bertemu dengan seseorang yang tidak kita kenal, kita ucapkan salam hormat padanya, ia menjawab, selesai, satu dua tahun lagi misalnya berjumpa lagi, ia akan kenali orang yang mengucap salam padaku padahal aku tidak kenal padanya , ketika ia terjebak dalam kesulitan orang itu akan menolongnya, ini orang berakhlak baik, ia tidak kenal padaku, ia berikan salam hormat padaku, hubungan kasih sayang, antara umat Nabi Muhammad SAW satu sama lain, tanpa mengenalnya, tanpa perlu pengakraban, tapi ucapan salam itu yang menyambung mereka satu sama lain, demikian Allah menginginkan ucapan salam sejahtera yang berasal dari nama-Nya yang Maha Agung, Maha Penyejahtera, disebarkan antara muslimin muslimat satu sama lain, bahkan kapada sholihin yang telah wafat, didalam sholat kita selalu mengucapkan "assalamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillahishoolihin"


 

Rasul bersabda diriwayatkan didalam Shohih Bukhori "barang siapa yang mengucap 'assalamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillahishoolihin' didalam sholatnya, maka Allah SWT menyampaikan salamnya kepada seluruh hamba Allah yang sholeh dilangit dan bumi".


 

satu ucapan itu, menyambung silaturrahmi kita kepada seluruh hamba Allah yang sholeh, yang masih hidup dan yang telah wafat, untuk nanti dihari kiamat, orang-orang sholeh semua mengenal umat Nabi Muhammad SAW, ia bersalam kepada kami, disampaikan salamnya oleh Allah kepada kami tanpa kita mengenalnya, muncul nanti umat akhiruzzaman (akhir zaman) sudah satu kelompok dengan orang-orang yang sholeh, sudah dikenal dan berkenalan dengan orang yang sholeh karena selalu menyampaikan salam kepada mereka, demikian hebatnya Allah menyambung kemulian umat ini satu sama lain, bertemu seluruh hamba Allah yang sholeh dilangit dan bumi.


 

7.Mendatangi undangan-undangan"

yaitu memenuhi undangan walimah, undangan akad nikah, ini adalah hal yang sangat disarankan oleh sang Nabi untuk dihadiri, sebagian ulama mengatakan haram orang yang tidak mendatangi undangan walimah tanpa uzur, ini tujuh wasiat dari Nabi kita Muhammad SAW.

Putra Putri Nabi Muhammad SAW

Menurut pendapat ulama yang paling sahih, putra-putri beliau berjumlah tujuh orang. Tiga laki laki dan empat perempuan. Putra beliau yang pertama ialah Qasim, dan dari nama putra beliau inilah yang kemudian menjadi julukan beliau. Abbal Qasim.


 

Kemudian Zainab, Ruqayyah, Fathimah, Ummu Kultsum (namanya pun menjadi julukannya), dan kemudian Abdullah yang dinamai juga dengan Thayib atau Thahir.


 

Namun ada juga yang mengatakan bahwa Thayib dan Thahir itu lain dari Abdullah yang keduanya dilahirkan dari satu rahim sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, dan ada pula yang mengatakan lain dari itu. Semuanya dilahirkan di kota Makkah, dari satu kandungan yaitu Siti Khadijah. Kemudian lahir Ibrahim dari kandungan Maria Al-Qibthiyah.


 

1. Qasim

Qasim meninggal di kota Makkah setelah usianya mencapai dua tahun. Ada juga yang mengatakan di bawah dua tahun dan ada pula yang mengatakan di atas dua tahun. Dia adalah putra beliau yang pertama meninggal dunia. Kemudian Abdullah, yang juga meninggal di Makkah ketika masih kanak-kanak. Ketika itu, Al-Ash bin Wa'il berkata: "Terputuslah keturunannya!"Maka Allah menurunkan firman-Nya: 'Sesungguhnya orang-orang yang membencimu itulah yang akan terputus keturunannya'. (QS A1-Kautsar: 3)


 

2. Ibrahim

Ibrahim dilahirkan di bulan Dzulhijjah tahun kedelapan Hijrah. Beliau meng-akikah-kannya pada hari ketujuh dari kelahirannya dengan menyembelih dua ekor domba, dan pada hari itu juga ia diberi nama dan rambutnya dicukur.Beliau bersedekah dengan perak seberat timbangan rambut Ibrahim. Dan rambut itu ditanam. Ibrahim meninggal dunia pada tahun kesepuluh Hijriah dalam usia satu tahun sepuluh bulan, dan ada yang mengatakan satu tahun enam bulan. Dimakamkan di Baqi'.


 

3. Zainab

Zainab dipersunting oleh saudara sepupunya Abul'Ash bin Rabi' bin Abdul 'Uzza bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Ibunya Halah binti Khuwailid. Dari perkawinan ini lahirlah Ali dan Umamah. Ali putra Zainab inilah yang digoncengkan Rasulullah di belakang ontanya pada peristiwa penaklukan kota Makkah (Fath-Makkah). Ia meninggal dunia di kala usianya menginjak dewasa. Sedangkan Halah binti Mughirah dipersunting oleh Ali bin Abu Thalib, sesudah bibinya Fathimah tiada, sesuai wasiat dari Fathimah. Setelah Ali meninggal dunia, ia kemudian dipersunting oleh Mughirah bin Nofel bin Harits bin Abdul Mutthalib berdasarkan wasiat Ali. Dari perkawinannya dengan Mughirah ini, Halah melahirkan seorang anak yang diberi nama Yahya bin Mughirah.Ia meninggal dunia sebelum Mughirah. Dahulu, semasa kecilnya, Rasulullah sangat suka sekali kepadanya, sehingga sering dibawa beliau dalam shalat.

Zainab dilahirkan pada tahun ketigapuluh dari kelahiran Rasul s.a.w. dan meninggal dunia pada tahun kedelapan Hijriah.


 

4. Ruqayah

Ruqayah di persunting oleh Utsman bin Affan. Konon hal itu terjadi di masa jahiliyah, dan ada juga yang mengatakan sesudah Utsman masuk Islam. Utsman berangkat hijrah bersama Ruqayah ke negeri Ethiopia dua kali. Ruqayah melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah bin Utsman, dan meninggal sesudah Ruqayah, dalam usia enam tahun. Ketika itu, matanya dipatuk seekor ayam jantan hingga mukanya bengkak dan akhirnya meninggal dunia. Ruqayah dilahirkan pada tahun ketigapuluh tiga dari kelahiran Nabi s.a.w., dan meninggal pada hari tibanya Zaid bin Haritsah di Madinah sambil membawa berita tentang kekalahan orang-orang musyrik di Badr.


 

5. Ummu Kultsum

Ummu Kultsum dipersunting oleh Utsman sesudah kematian Ruqayah. Karena itulah Utsman mendapat gelar Dzunnurain (pemilik dua cahaya). Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibn Asakir dari Abu Hurairah. Nabi s.a.w. mendatangi Utsman di pintu masjid, lalu beliau berkata: "Hai Utsman, Jibril telah menyuruhku agar mengawinkan engkau dengan Ummu Kultsum dengan mahar sama seperti mahar Ruqayah dan sama seperti engkau memperlakukan Ruqayah."


 

Ummu Kultsum tidak melahirkan anak dari Utsman. Ia meninggal pada tahun kesembilan Hijriah. Tatkala Ummu Kultsum tiada, Nabi berkata: "Kalian kawinkanlah Utsman, seandainya aku masih mempunyai seorang putri lagi, sungguh akan aku kawinkan lagi ia dengannya. Aku tidaklah mengawinkannya, melainkan dengan wahyu dari Allah SWT."


 

Ruqayah dan Ummu Kultsum sebelum itu telah pernah kawin. Ruqayah dengan Utbah bin Abu Lahab dan Ummu Kultsum dengan Utaibah bin Abu Lahab yang kemudian dimangsa singa akibat doa Rasul s.a.w. Tetapi perkawinan mareka tidak lama, atas suruhan Abu Lahab akhirnya kedua orang itu menceraikan mereka, sebelum bercampur.


 

6. Fathimah

Fathimah binti Rasulullah dipersunting oleh Ali bin Abu Thalib. Ketika itu, Ali berusia duapuluh satu tahun lima bulan, sedangkan Fathimah berusia limabelas tahun lima bulan, sesudah kepulangan dari perang Badr. Demikian disebutkan dalam kitab sejarah Al-Halabiyah. Sedang lahirnya adalah satu tahun sebelum kenabian, dan meninggal dunia enam bulan sesudah ayahnya Rasulullah s.a.w. meninggal, yaitu pada malam Selasa tanggal 3 Ramadhan tahun kesebelas Hijriah. Dimakarnkan oleh Ali pada malam hari.


 

Fathimah, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Duraid, adalah kata yang berasal dari "Fathman" yang sama artinya dengan "qathan" atau "man'an", artinya "memotong, memutuskan atau menecegah". Ia dinamakan demikian karena Allah SWT mencegah dirinya dari api neraka. Sebagaimana yang disebutkan dalam akhbar-akhbar yang akan dijelaskan nanti.


 

Sebelum itu, Fathimah sudah pernah dilamar oleh Abu Bakar dan Umar, namun ditolak oleh Rasul dengan halus. Ketika Ali mengajukan lamaran, maka lamarannya itu langsung diterima. Mas kawinnya adalah baju besinya, sebab Ali tidak mempunyai apa-apa selain dari itu. Kemudian baju besi itu dijual denga harga empat ratus delapan puluh dirham. Kemudian Rasulullah s.a.w. memberi kan kepada Fathimah sebuah bantal dari kulit yang diisi rumput kering, dan rumahnya dihampari dengan pasir.


 

Beliau juga memberikan sebuah kulit domba yang sudah disamak kepada Fathimah untuk dijadikan kasurnya, dan sebuah gantungan pedang, wadah air dari kulit serta dua buah tempayan tanah, seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat.


 

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim dari sahabat Jabir: "Kami menghadiri perayaan perkawinan Ali bin Abu Thalib dan Fathimah binti Rasulullah s.a.w. Tidak pernah kami menyaksikan perayaan sebaik itu. Rasulullah telah menghidangkan buat kami buah anggur kering dan kurma."


 

Diriwayatkan oleh Al-Thabarani hadist yang bersumber dari Asma: "Tatkala Fathimah diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib, ia tidak mendapatkan apa apa di dalam rumah Ali selain dari lantai pasir, sebuah bantal yang berisi rumput kering, sebuah tempayan tanah dan sebuah kendi. Kemudian Rasulullah mengutus seseorang kepada Ali membawa pesan: 'Janganlah kau dekati isterimu hingga aku datang menemui kalian berdua! 'Tak lama kemudian beliau datang, lantas beliau meminta sebuah bejana berisi air, lalu beliau membacakan doa pada air itu beberapa saat lamanya. Setelah itu beliau mengusap dada dan muka Ali dengan air tadi, lalu beliau memanggil Fathimah, lalu sisa air itu dipercikkan beliau ke atas tubuhnya.


 

Dalam hadis Buraidah disebutkan:"Lalu Rasulullah meminta sebuah bejana berisi air dan kemudian berwudhu. Setelah itu beliau memercikkan air itu ke atas Ali seraya berdoa 'Ya Allah, berilah keberkatan dalam perkawinan mereka ini dan berilah keberkatan kepada keturunan mereka!'"


 

Sedang dalam riwayat lain disebutkan: "Dan beliau pun memercikan air tersebut pada kepala dan antara kedua dada Siti Fathimah seraya berdoa: 'Ya Allah, aku memohonkan perlindungan kepadamu buat dirinya dan diri keturunannya dari gangguan setan yang terkutuk'


 

Selama hidup berumah tangga dengan Siti Fathimah, Ali tidak mengawini wanita lain. Ali pernah melamar puteri Abu Jahal, namun Rasulullah tidak menyetujui hal itu. Beliau berkata: "Demi Allah, puteri Rasulullal tidak mungkin dikumpulkan dengan putri musuh Allah di bawah satu orang laki-laki."

Ali pun membatalkan lamaran tersebut. Dari perkawinan Ali dan Fathimah ini, Fathimah melahirkan enam anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan. Laki-laki: Hasan, Husein dan Muhassin.

Sedangkan yang perempuan ialah, Zainab, Ummu Kultsum dan Ruqayah. Demikian diriwayatkan oleh Laits bin Sa'ad. Ruqayah meninggal dunia sebelum dewasa, dinukil oleh Ibnu Jauzi. Adapun Hasan dain Husein banyak menurunkan keturunan sebagaimana akan dijelaskan kemudian. Sedangkan Muhassin, meninggal karena ibunya keguguran.


 

Zainab dipersunting oleh saudara sepupunya yang bernama Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib, dan melahirkan Ali, Aunan Al-Akbar, Abbas, Muhammad dan Ummu Kultsum. Keturunan mereka banyak dan sampai sekarang masih ada. Tentang Zainab ini akan dibicarakan lagi di bagian lain.


 

Umum Kultsum dipersunting oleh Umar bin Khattab r.a. Ia melahirkan Zaid dan Ruqayah, tetapi keduanya tidak memperoleh keturunan. Kemudian Umar tiada, ia dipersunting pula oleh saudara sepupunya yang bernama Aun bin Ja'far bin Abu Thalib. Dan ketika Aun ini meninggal dunia, maka ia dipersunting pula oleh saudara Aun yang bernama Muhammad, dan Muhammad pun meninggal. Lalu ia dipersunting pula oleh saudara Muhammad yang bernama Abdullah, tanpa melahirkan seorang putra pun dari ketiga orang suaminya yang terakhir ini.


 

Demikian disebutkan oleh Al Suyuthi dalam kitab Al-Zainabiyah. Sedangkan di dalam kitab Al-Mawahib disebutkan bahwa Ummu Kultsum melahirkan seorang anak perempuan dari suaminya yang kedua, namun meninggal dunia selagi kanak-kanak.


 

DOA ROSULULLAH SAW

Al-Imam Ahmad meriwayatkan: Semasa peperangan Uhud, tatkala orang2 Musyrikin telah pergi, Rasulullah saw bersabda: "Berbarislah, kerana aku hendak memanjatkan pujian kepada Tuhanku Yang Maha Agung". Kemudian para sahabat pun membuat barisan di belakangnya, lantas Rasulullah saw berdoa:


 

"Ya Allah segala pujian milikMu. Ya Allah tidak ada yang dapat menggenggam apa yang Engkau hamparkan dan tidak ada yang dapat menghamparkan apa yang Engkau genggamkan. Tidak ada yg dapat memberi petunjuk kepada orang yang Engkau sesatkan dan tidak ada yang dapat menyesatkan orang yg Engkau berikan hidayah. Tidak ada yg dapat memberi barang yang Engkau halang dan tidak ada yg dapat menahan barang yg Engkau beri. Tidak ada yg dapat mendekatkan apa yg Engkau jauhkan dan tidak ada yg dapat menjauhkan apa yg Engkau dekatkan. Ya Allah, hamparkanlah kepda kami keberkatan-keberkatan Mu, kasih sayang, anugerah dan rezekiMu. Ya Allah, sesungguhnya aku bermohon kepadaMu nikmat yg kekal abadi, yg tidak berubah dan hilang. Ya Allah, sesungguhnya aku bermohon kepadaMu pertolongan pada hari kesusahan dan keamanan pada hari ketakutan. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan Mu dari keburukan yang Engkau takdirkan kepada kami serta keburukan yg Engkau tahan daripada kami. Ya Allah, timbulkanlah rasa cinta kami kepada iman serta hiasilah ia dalam hati kami, dan timbulkanlah rasa benci kami kepada kekufuran, kefasikan dan penderhakaan serta jadikanlah kami dari kalangan yg mendapat bimbingan. Ya Allah, matikanlah kami sebagai orang Islam dan hidupkanlah kami sebagai orang Islam serta temukanlah kami dengan orang2 yg soleh tanpa merasa hina dan terfitnah. Ya Allah, perangilah orang2 kafir yang mendustai rasul-rasulMu serta menghalang manusia dari jalanMu. Jadikanlah hukuman dan seksaanMu terhadap mereka. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mereka pernah diberikan al-kitab. Engkaulah Tuhan yang sebenar."(riwayat Bukhari) dipetik dari Sirah Nabawiyyah (Safiyyu al Rahman al Mubarakfuri)


 

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda yg bermaksud,

"Barangsiapa memperbanyakkan istighfar,Allah jadikan baginya kesukaan dari tiap-tiap kesusahan dan Allah jadikan baginya jalan keluar dari tiap-tiap kesempitan dan Dia rezekikan kepadanya dari jurusan yang dia tidak sangka-sangka."(- Abu Daud -)

Rasulullah saw bersabda yg bermaksud,"Tidak seorangpun muslim yang berdoa dgn sesuatu doa yang tidak berunsur dosa mahupun memutuskan silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya satu dari tiga perkara; samada doanya diperkenankan terus, atau disimpan untuknya pada hari akhirat, atau dijauhkan darinya keburukan yang setanding dengannya. Telah berkata para sahabat: Jikalau begitu, kami akan memperbanyakkan doa. Baginda menjawab: Allah lebih banyak pemberiannya."(-Riwayat Ahmad-)


 

Ya Allah, dengan pengetahuan Engkau terhadap perkara yang ghaib dan kekuasaan Engkau ke atas makhluk, hidupkanlah aku sekiranya Engkau mengetahui hidup itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku sekiranya Engkau mengetahui mati itu lebih baik bagiku.Ya Allah, aku memohon daripadaMu sifat takutkan Engkau sama ada dalam keadaan sembunyi atau nyata.Aku memohon kata-kata yang benar ketika redha dan semasa marah, aku memohon kepadaMu kesederhanaan semasa susah atau senang, aku memohon kepadaMu nikmat yang tidak berkurangan, aku memohon kepadaMu zuriat yang sejuk dipandang mata dan tidak akan putus, aku memohon kepadaMu keredhaan selepas ditakdirkan (terjadi sesuatu), aku memohon kepadaMu kehidupan yang baik selepas mati, aku memohon kepadaMu kelazatan melihat wajahMu, kerinduan untuk bertemu denganMu tanpa kesusahan yang memudharatkan dan fitnah yang menyesatkan.Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman dan jadikanlah kami petunjuk kepada orang yang mendapat petunjuk….ameen(-Sahih an Nasai-)

Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibubapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau redhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri(al-Ahqaaf 46:15)


 

Cinta Sejati Tsauban Terhadap Nabi saw


 

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya.


 

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."


 

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula.


 

Moral & Iktibar


 

1.Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen

2.Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah

3.Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi, insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti

4.Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu

5.Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak

6.Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda, meskipun baginda sudah wafat.

7.Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang mencintai dan mengasihi baginda.

8.Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata kerana Allah.


 


 


 


 

MUKJIZAT RASULULLAH SAW

Mukjizat Nabi Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al-Qur'an. Selain itu, Nabi Muhammad juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj tidak sampai satu hari.


 

Kemampuan lain yang dimiliki nabi Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang ummi atau buta huruf.Walau begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan nabi Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat nabi Muhammad. Berikut ini adalah 62 mukjizat yang dimiliki nabi Muhammad :


 


 

Masa Kecil Nabi Muhammad

1. Aminah binti Wahab, ibu nabi Muhammad pada saat mengandung nabi Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.

2. Saat melahirkan nabi Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.

3. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.

4. Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.

5. Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Nabi Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Nabi Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa'd, ia menerima Nabi Muhammad. Selama dengan Halimah,Nabi Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.

6. Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka'bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Nabi Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka'bah berbicara, "Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini."

7. Dikisahkan saat Nabi Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika nabi Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa'd dari suku Badui. Setelah kejadian itu, nabi Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.

Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, "membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju." Peristiwa

seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat nabi Muhammad diisra'kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.

8. Dikisahkan pula pada masa kecil nabi Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa nabi Muhammad

pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.

9. Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri nabi Muhammad.Nabi Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan nabi Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan nabi Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah "stempel kenabian" (tanda kenabian) di kulit punggungnya.

10. Mukjizat lain adalah nabi Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria.Nabi Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan

suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun,nabi Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab'iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah memerintahkan pada malaikat Jibril,

Mikail, dan mendung untuk membantu nabi Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta nabi Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail

diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi nabi Muhammad.


 

Kharisma

1. Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang sedang menghunus pedang kearah leher nabi Muhammad.

2. Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.

3. Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah nabi Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar.


 

Menghilang Dan Menidurkan Musuh

1. Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.

2. Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi nabi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.

3. Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.

4. Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.


 

Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda Mati

1. Seekor srigala berbicara kepada Muhammad.

2. Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya'.

3. Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.

4. Mengusap kantung susu seekor kambing untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.

5. Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.

6. Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.

7. Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.

8. Batang pohon kurma meratap kepada nabi Muhammad.

9. Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada nabi Muhammad.

10. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh nabi Muhammad.

11. Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.

12. Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa'il bin Abi Thalib yang kehausan.

13. Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.

14. Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.

15. Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.

16. Tubuh nabi Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin 'Utsman pda Perang Hunain.


 


 


 

Makanan Dan Minuman

1. Makanan yang di makan oleh nabi Muhammad mengagungkan Nama Allah.

2. Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.

3. Roti sedikit cukup untuk orang banyak.

4. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.

5. Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.

6. Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.

7. Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada nabi Muhammad.

8. Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.

9. Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.


 

Mendo'akan Dan Menyembuhkan

1. Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian nabi Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.

2. Mata Qatadah terluka pada Perang Uhud, sehingga jatuh dari kelopaknya,kemudian oleh nabi Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.

3. Mendo'akan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.

4. Mendo'akan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.

5. Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.

6. Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.

7. Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.

8. Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.

9. Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar nabi Muhammad.

10. Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian do'a tersebut dikabulkan.

11. Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.


 

Hal Ghaib Dan Ramalan

1. Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.

2. Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.

3. Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan nabi Muhammad.

4. Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian nabi Muhammad.

5. Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi "bapak para khalifah" yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.

6. Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.


 

Mukjizat Terbesar

1. Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.

2. Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi'raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.

3. Menerima Al-Qur'an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf


 

Wallahu A'lam..


 

Tanggal Kelahiran

Namun kemudian muncul pertanyaan, tanggal berapakah beliau lahir.

Jumhur ulama dari kalangan Ahlussunnah wal Jama'ah mengatakan, Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12, tapi banyak pula yang berpendapat bahwa Rasulullah SAW lahir pada tanggal 9, bahkan tanggal 17, seperti pendapat kalangan Syi'ah Imamiyyah.


 

Baru-baru ini beredar sebuah buku berjudul Ya Allah… Benarkah Sejarah Ini?, yang ditulis oleh Drs. Aep Syaifullah, berdasarkan pendapat para ulama hadits, diterbitkan oleh Penerbit Shuhuf. Salah satu babnya membahas ihwal lahir dan wafatnya Rasulullah SAW. Di situ dikatakan, pendapat bahwa Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal perlu dikaji ulang, karena bertolak belakang dengan fakta sejarah, hadits, dan ilmu pengetahuan.


 

Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi SAW lahir pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal itu, walau sangat terkenal, disandarkan pada riwayat yang lemah, yaitu Ibnu Ishaq. Menurut ulama-ulama ahli hadits, Ibnu Ishaq dianggap seorang yang lemah dalam riwayat-riwayatnya.


 

Sementara pendapat yang shahih dan kuat mengenai tanggal kelahiran Nabi SAW ialah, beliau lahir pada Senin, 9 Rabi'ul Awwal, tahun Gajah. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu Katsir, Ibnu Qayyim, dan Ibnu Taimiyah.


 

Pendapat ini jgua didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli falak atau astronomi Mesir yang terkenal, yaitu Mahmud Pasya, yang mencoba menentukan tanggal gerhana matahari dan gerhana bulan yang terjadi pada zaman Nabi SAW sampai zamannya.


 

Berdasarkan kajiannya, hari Senin tidak mungkin bertepatan dengan tanggal 12 Rabi'ul Awwal. Ia mengemukakan beberapa alasan untuk mendukung hasil kajiannya. Sebagian alasan yang dikemukakan oleh Mahmud Pasya adalah, pertama, dalam Shahih Bukhari disebutkan, ketika putra Rasulullah SAW, Ibrahim, wafat, telah terjadi gerhana matahari pada tahun ke-10 setelah hijrah. Dan Nabi Muhammad SAW ketika itu berusia 63 tahun.


 

Kedua, berdasarkan kaidah perkiraan falak, diketahui bahwa gerhana matahari yang terjadi pada tahun ke-10 setelah hijrah itu bertepatan dengan tanggal 7 Januari 632 Masehi, pukul 8.30 pagi.

Ketiga, berdasarkan pada perkiraan ini, seandainya diundurkan 63 tahun ke belakang, mengikut tahun qamariyah, kelahiran Nabi SAW jatuh pada tahun 571 Masehi. Berdasarkan perkiraan yang telah dibuatnya, tanggal 1 Rabi'ul Awwal bertepatan dengan tanggal 12 April 571 Masehi.


 

Keempat, meskipun terjadi perselisihan pendapat mengenai tanggal kelahiran Nabi SAW, semua pihak sepakat mengatakan bahwa hari kelahiran Nabi SAW adalah hari Senin, bulan Rabi'ul Awwal. Dan ternyata, hari Senin itu jatuh pada tanggal 9 Rabi'ul Awwal, bertepatan dengan tangal 20 April 571 Masehi. Bukan 12 Rabi'ul Awwal.

Bulan dan Tahun

Selain perbedaan mengenai tanggal kelahiran Rasulullah SAW, ada pula perbedaan mengenai bulan dan tahunnya. Bahkan juga peristiwa-peristiwa penting lainnya. Mengenai bulan kelahiran, ada yang mengatakan Muharam, Shafar, Rajab. Tapi ada pula yang mengatakan bulan Ramadhan.


 

Sementara tahunnya, ada yang mengatakan tahun Gajah, 15 tahun sebelum tahun Gajah, 30 tahun setelah tahun Gajah, atau 70 tahun setelah tahun Gajah. Namun kebanyakan pendapat menyatakan, Rasulullah SAW lahir pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah.


 

Tahun Gajah adalah saat Raja Abrahah, penguasa negeri Habasyah (Etiopia sekarang), dan pasukan bergajahnya, berniat menghancurkan Ka'bah, tetapi gagal. Itu terjadi 53 tahun sebelum hijrah (secara matematis-astronomis dapat dinyatakan sebagai tahun 53 H). Sehingga saat kelahiran Nabi tersebut bertepatan dengan hari Senin 5 Mei 570 M.


 

Lalu, kapankah tepatnya pengangkatan beliau menjadi rasul? Tahun kejadiannya umumnya disepakati pada saat Nabi berumur 41 tahun, atau tahun Gajah ke-41 (tahun 13 H). Hanya tentang tanggal dan bulannya tidak ada kesepakatan.


 

Menurut Jabir dan Ibnu Abbas seperti tersebut di atas, itu terjadi pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal. Bertepatan dengan Senin 24 Februari 609 M.


 

Isyarat lainnya ada pada QS 2: 185 bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan. Bila harinya mengacu pada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim serta pendapat Jabir dan Ibnu Abbas, 17 Ramadhan 13 H tersebut bertepatan dengan hari Senin 25 Agustus 609 M.


 

Hasbi Ash Shiddieqy dalam pengantar Tafsir Al Bayaan menyatakan ayat nubuwah (pengangkatan sebagai nabi) pertama kali turun pada bulan Rabi'ul Awwal dengan lima ayat pertama surah Al-Alaq. Kemudian ayat risalah (pengangkatan sebagai rasul) turun pada 17 Ramadhan dengan beberapa ayat awal surah Al-Muddatstsir.


 


 


 

Peristiwa-peristiwa Lain

Peristiwa Isra Mi'raj, saat mulai diwajibkannya shalat lima waktu, pun tidak ada kesepakatan kapan terjadinya. Sebagian besar mengikuti pendapat Ibnu Katsir dari riwayat yang tidak shahih isnadnya, yakni bahwa Isra Mi'raj terjadi pada 27 Rajab 1 H (satu tahun sebelum Hijrah). Itu berarti terjadi pada hari Rabu 15 Oktober 620.


 

Tetapi bila mengikuti pendapat Jabir dan Ibnu Abbas bahwa Isra Mi'raj terjadi pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal, berarti terjadi pada 12 Rabi'ul Awwal 3 H (tiga tahun sebelum Hijrah), yang bertepatan dengan Senin 6 November 618.


 

Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW terjadi pada bulan Rabi'ul Awwal tahun 13 Bi'tsah (13 tahun setelah pengangkatan sebagai rasul). Berangkat pada 2 Rabi'ul Awwal dan tiba pada 12 Rabi'ul Awwal. Saat tiba di Madinah 12 Rabi'ul Awwal bertepatan dengan hari Senin, 5 Oktober 621. Ini sesuai dengan pendapat Jabir dan Ibnu Abbas bahwa harinya Senin.


 

Beberapa penulis riwayat Rasulullah SAW merancukan saat hijrah tersebut dengan tahun baru Hijriyyah pertama. Haekal dan Al-Hamid Al-Husaini menyebutkan, peristiwa Hijrah terjadi pada bulan Juli. Haekal menyatakan, Rasulullah tiba di Madinah hari Jum'at. Sesungguhnya bulan Juli adalah tahun baru 1 Muharram 1 H yang jatuh pada hari Jum'at, 16 Juli 622.


 

Puasa Ramadhan mulai diwajibkan pada hari Senin 2 Sya'ban 2 H atau 30 Januari 624 M. Itu berarti, puasa Ramadhan pertama terjadi pada bulan Februari-Maret, dengan suhu yang relatif sejuk dan panjang hari termasuk normal (panjang siang hari sekitar 12 jam).


 

Tanggal Wafat

Hari-hari terakhir kehidupan Rasulullah ditandai dengan turunnya QS 5: 3, yang menyatakan bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam dan meridhainya. Ayat itu turun saat wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 10 H, yang bertepatan dengan Jumat 6 Maret 632. Mungkin ini berkaitan dengan sebutan haji akbar bila wukufnya jatuh pada hari Jum'at.


 

Tiga bulan setelah turunnya ayat tersebut Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabi'ul Awwal 11 H. Analisis astronomis menyatakan, 12 Rabi'ul Awwal mestinya jatuh pada hari Sabtu 6 Juni 632. Namun banyak yang berpendapat bahwa Rasulullah wafat pada hari Senin, itu berarti tanggal 8 Juni 632. Perbedaan dua hari tidak dapat dijelaskan akibat terjadinya istikmal (penggenapan menjadi 30 hari) bulan Shafar.


 

Membicarakan kapan tepatnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga peristiwa-peritiwa penting dalam sejarah kehidupan beliau, bukanlah hal mudah. Karena ketika itu orang-orang Arab belum mempunyai tradisi mencatat.


 

Perhatian mengenai pentingnya mencatat baru muncul pada pemerintahan Khalifah Sayyidina Umar bin Khaththab, tepatnya pada tahun 638 Masehi. Ketika itu Umar ingin menjadikan penanggalan Hijriyyah sebagai sistem penanggalan resmi pemerintahan Islam. Tapi muncul masalah, ketika para sahabat ingin menjadikan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai patokan awal sistem penanggalan Hijriyyah. Tidak ada satu pun di antara mereka yang ingat kapan persis Baginda Nabi dilahirkan. Yang mereka ingat, ketika beliau lahir, ada beberapa peristiwa yang mengiringinya, di antaranya penyerangan pasukan Gajah dari negeri Habasyiah terhadap Ka'bah, yang kemudian diabadikan sejarah Islam sebagai tahun Gajah.

Namun begitu, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang astronomi, serta patokan-patokan yang terdapat dalam hadits Rasulullah SAW, di antaranya hadits tentang puasa hari Senin, yang senantaisa beliau lakukan secara rutin, para ulama berhasil menentukan kapan Rasulullah SAW lahir, wafat, dan sebagainya.


 

Pola Makan Rasulullah SAW

Salah satu sisi dari pola hidup sehat Nabi Muhammad adalah dalam hal kebiasaan beliau makan dan minum. Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, seorang pakar kedokteran dan biofisika, telah menulis kitab yang sangat bagus mengenai hal ini berjudul "at-Taghdziyah an-Nabawiyah, al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa". Kitab ini telah diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Almahira dengan judul "Pola Makan Rasulullah, Makanan Sehat Berkualitas menurut al-Qur'an dan as-Sunnah". Buku ini memuat petunjuk cukup lengkap mengenai bagaimana Nabi mengatur program diet sehingga membuat tubuh selalu sehat dan bugar. 20 prinsip penting dari pola makan Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam pola makan kita sehari-hari.


 

Berikut ini adalah adab makan dan minum yang dicontohkan oleh Nabi:


 

1. Membaca basmalah ketika hendak makan, dan mengakhiri dengan membaca hamdalah.


 

Barangkali hikmah membaca basmalah dan hamdalah adalah seorang muslim selalu mengingat bahwa makanan yang disantap tidak lain adalah nikmat dan anugerah dari Allah yang Maha Lembut dan Maha Tahu. Dia akan terhindar dari sikap berlebih-lebihan dan mubadzir. Seorang muslim juga akan selalu sadar bahwa makanan bukan tujuan akhir, tapi sarana menambah kekuatan untuk menuju ketaatan kepada Allah, memakmurkan bumi dan menaburinya dengan kebaikan.


 


 

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.


 

Nabi bersabda:"Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri".

Nabi sendiri jika hendak makan selalu mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Nasa'i dari Aisyah ra.


 

3. Menjauhi sikap berlebihan dan rakus.


 

Makan adalah kewajiban. Dengan makan seorang muslim memperoleh kekuatan untuk beribadah. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah ibn Umar:

"Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi".Namun demikian kita harus ingat batasan dalam mengkonsumsi makanan, yaitu menjauhi sikap berlebihan dan rakus.

Banyak sekali dalil yang menekankan hal ini. Allah dalam surat al-A'raf ayat 31 berfirman:"Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan".

Dan juga di surat Thaha ayat 81:

"Makanlah diantara rezeki yang baik yang telah Kami berikan pada kalian, dan janganlah melampaui batas padanya".

Sementara Rasulullah saw sendiri telah memerintahkan untuk mengatur waktu makan dan berpegang teguh pada etika,sebagaimana sabda Beliau:"Kami adalah orang-orang yang tidak makan kecuali setelah lapar, dan bila makan kami tidak sampai kenyang".


 

Beliau juga bersabda:"Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas". (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)


 

Maksudnya sebenarnya makanan dalam porsi minimal pun sudah cukup baginya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Darimi, Rasulullah saw juga bersabda:"Makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang sebenarnya cukup untuk delapan orang".


 

Dalam hadits lain disebutkan:"Sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala sesuatu yang kamu inginkan". (HR Ibnu Majah)


 

Beliau pun bersabda:"Seorang mukmin makan dengan satu usus, sementara orang kafir makan dengan tujuh usus". (HR. Muslim, Turmudzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)


 

4. Makan dengan tiga jari.


 

Dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang. Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedangkan makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.

5. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar.


 

Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung.


 

6. Minum dengan tiga kali tegukan. Dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas dalam gelas.


 

Nabi mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke air), bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksudnya adalah mencegah masuknya udara ke dalam lambung.


 

Ubay bin Ka'ab berkata:"Nabi saw tidak pernah meniup makanan dan minuman, tidak bernafas di dalam wadah. Bahkan beliau melarang meniup makanan dan minuman."

Nabi saw biasa minum dengan tiga kali teguk, sambil bernafas di antara tiga kali tegukan di luar gelas dan bukan di dalamnya.

Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bernafas tiga kali saat minum.


 

Beliau bersabda:"Sungguh, ini lebih mengenyangkan, menyembuhkan, dan menyegarkan". (HR Bukhari dan Muslim)


 

Anas juga berkata:"Rasulullah saw telah melarang minum sambil berdiri". (HR Muslim)


 

Ibnu Abbas menambahkan:"Rasulullah saw telah melarang minum dari mulut poci". (HR Bukhori dan Ibnu Majah)


 

7. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama).


 

Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan para penghuni surga. Dalilnya adalah Qur'an surat al-Waqi'ah ayat 20-21: "Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan".


 

8. Menutup makanan dan minuman di atas meja.


 

Nabi mewajibkan menutup makanan untuk melindunginya dari pencemaran, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi saw.:

"Tutuplah bejana". (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)


 

Dalam riwayat Bukhari disebutkan:"Tutuplah makanan dan minuman".


 

Rasulullah saw bersabda:"Tutuplah wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malam yang di malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang terbuka melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu".


 

9. Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah makan.


 

Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan bakteri. Secara khusus beliau menekankan pentingnya berkumur setelah minum susu:"Berkumurlah kalian setelah minum susu, karena di dalamnya mengandung lemak". (HR. Ibnu Majah)


 

10. Suplemen makanan terbaik adalah madu.

Rumah Nabi tidak pernah kehabisan madu. Nabi juga menganjurkan untuk meminum madu secara teratur.


 

Nabi bersabda:"Hendaklah kalian meminum madu".

Adapun Nabi mengajarkan bahwa cara terbaik meminum madu adalah dengan melarutkan satu sendok madu dengan air yang tidak dingin dan diaduk dengan baik.


 

11. Tidak memasukkan makanan pada makanan.


 

Ada dua pendapat mengenai maksud dari memasukkan makanan pada makanan. Pendapat pertama adalah kita dilarang makan kecuali setelah dua jam dari waktu makan berat.


 

Pendapat kedua adalah kita dilarang menyuap makanan ke dalam mulut pada saat masih ada makanan di dalamnya. Dunia kedokteran modern membuktikan bahwa kedua hal tersebut memang berdampak negatif pada kesehatan.


 

12. Menjilati jari dan tempat makan.


 

Menjilati tempat bekas makan akan sangat membantu pencernaan. Rasulullah saw sendiri menjilati jemari beliau setelah makan.


 

Beliau bersabda:"Apabila salah seorang di antara kalian selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan tangannya sehingga menjilatinya". (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Tabrani)

Hal itu menunjukkan adanya perintah untuk tidak meninggalkan sisa makanan di tempat makan.


 

Juga diriwayatkan Turmudzi dengan lafaz:"Barangsiapa makan di piring, lalu ia menjilatinya, maka piring itu akan memohonkan ampun untuknya". (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad)


 

13. Nabi melarang menggabungkan antara susu dan ikan, cuka dan susu, cuka dan ikan, buah dan susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis (kol) dengan ikan, bawang putih dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam dengan makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.


 

14. Tidak tidur setelah makan.


 

Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah makan malam. Tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan baik.


 

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi saw bersabda:"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah yang Mahatinggi dan shalat, serta janganlah kalian tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras". (HR. Abu Naim dengan sanad dha'if)


 

Diriwayatkan dari Anas dengan status marfu':"Makan malamlah sekalipun hanya dengan kurma kering (yang rusak), karena meninggalkan makan malam dapat mempercepat penuaan".


 

15. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri.


 

Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.


 

16. Makan sambil berbincang dan tidak diam.


 

Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan saat makan.


 

17. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan. Dilarang menghina atau membenci makanan, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan kita.


 

18. Bersikap lembut terhadap orang sakit dengan tidak memaksakan makanan tertentu.


 

19. Menjaga perasaan orang lain dengan tidak membelakangi posisi mereka. Hal ini bisa menyebabkan terganggunya selera makan orang tersebut.


 

20. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.


 

Dalam buku "Muhammad Seorang Milyuner" karya Dr. Ali Syu'aibi (2004), pada bagian ketiga kita bisa menemukan setidaknya tiga anjuran Rasulullah berkaitan dengan pola makan:


 

1. Tidak memakan daging setiap hari, melainkan berselang hari.

Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dari Aisyah ra, dia mengatakan bahwa bagian lengan atas adalah daging yang paling disukai Nabi. Namun beliau tidak memakan daging setiap hari. Maka yang tersisa ditangguhkan untuk keesokan harinya.


 

2. Tidak memakan buah pada saat baru sembuh dari sakit.


 

Diriwayatkan dari Ummu Al-Mundzir binti Qais, seorang wanita Anshar, dia mengatakan: "Rasul datang kepadaku bersama Ali yang waktu itu baru sembuh dari sakit. Kebetulan waktu itu kami punya buah yang masih tergantung di pohonnya. Rasul pun berdiri dan dan memetik buah dan memakannya. Ali juga ikut memetik, namun ketika akan memakannya, Rasul mencegah seraya berkata: "Jangan Ali, kamu baru sembuh dari sakit". Ali pun mengurungkan niatnya. Maka aku membuat roti dan makanan yang direbus dan membawakannya pada mereka. Maka Rasul pun berkata pada Ali: "Makanlah ini. Ini lebih baik untukmu"". (HR. Abu Dawud)


 

3. Tidak pernah menolak undangan makan, bahkan jika yang dihidangkan nilainya sangat murah.


 

Rasul tidak pernah menolak undangan makan apapun selama makanan yang dihidangkan itu halal, meskipun makanan itu sangat murah. Beliau berkata: "Jika kalian diundang untuk menghadiri jamuan makan, maka hadirilah. Kalau suka makanlah, kalau tidak, tinggalkan". (HR. Abu Dawud)


 

Sebagaimana Rasul juga pernah mengatakan: "Kalau aku diundang untuk menghadiri suatu jamuan, meskipun yang dihidangkan hanya kaki atau tangan, aku akan datang. Begitu juga kalau aku diberi hadiah tangan atau kaki, aku pasti menerimanya". (HR. Bukhori)


 


 

Canda Rasulullah


 

"Sesungguhnya Rasulullah saw. bergaul akrab dengan kami, sehingga beliau bersabda kepada adikku yang masih kecil :"Wahai Abu 'Umair (bapak Umair), apa yang dapat dikerjakan burung sekecil itu?"(Diriwayatkan oleh Hannad bin asSariyyi, dari Waki', dari Syu'bah, dari Abit Tayyah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)


 

Ia adalah saudara seibu Anas bin Malik r.a., namanya adalah Ibnu Abi Thalhah Zaid bin Sahl al Anshari, sedangkan ibu bagi keduanya adalah Ummu Sulaim binti Malhan. Ibnu Abi Thalhah (Abu 'Umair) wafat sewaktu masih kecil yakni dimasa Nabi saw. masih hidup.


 

Imam Tirmidzi berkata :" Maksud Hadist ini, Rasulullah saw. bergurau. Di dalam pergurauannya, beliau memberi gelar kepada seorang anak kecil dengan sebutan bapak:"Wahai Abu 'Umair (Wahai bapak 'Umair).


 

Nabi saw.bersabda: "Wahai Abu 'Umair apa yang dapat dikerjakan oleh burung sekecil itu ?"Maksudnya adalah : Anak kecil itu mempunyai burung kecil sebagai mainannya. Kemudian burung itu mati , maka anak tersebut berduka cita karenanya. Untuk mengobati dukanya Nabi saw bersenda gurau kepadanya.


 

"Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah! apakah Anda suka bergurau kepada kami?" Beliau bersabda : "Benar! Hanya saja apa yang kukatakan, tidak lain hanyalah kebenaran."(Diriwayatkan oleh 'Abbas bin Muhammad ad Duri, dari 'Ali bin al Hassan bin Syaqiq, dari 'Abdullah bin al Mubarak, dari Usamah Ibnu Zaid, dari Sa'id al Maqbari, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)(*)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bercanda dihadapan para sahabat dalam riwayat Al Imam Tirmidzi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tidaklah seorang nabi dan rasul kecuali indah wajahnya dan suaranya, seperti nabi kalian ini", para sahabat tersenyum dan rasul pun tersenyum hingga terlihat gerahamnya dari tawa nabi Muhammad saw karena bercanda dengan para sahabat Ra.


 

Keajaiban Shalawat


 

Beratkah membaca shalawat? Jawabnya: tidak. Membaca shalawat adalah amalan yang ringan di lisan dan mudah dilakukan. Kita bisa membacanya sambil memasak di dapur, sambil lari pagi, mengendarai motor atau mobil, naik angkot, di kantor, atau di manapun, asal bukan pada saat kita duduk di toilet.

Membaca shalawat adalah amalan ringan, namun efeknya sungguh mengagumkan. Sungguh rugi orang yang menyepelekannya.


 

Ibnul Jawzi al-Baghdadi dalam kitab Bustanul Waizhin menyebutkan 10 manfaat membaca shalawat, di antaranya adalah membuat wajah dan hati bersinar.


 

Saya akan menulis (tepatnya: menerjemahkan) salah satu dari manfaat tersebut. Bacalah baik-baik, maka Anda akan temukan manfaatnya.


 

Tentang shalawat dapat membuat wajah dan hati bersinar, Ibnul Jawzi mengutip berita yang disampaikan oleh Abdul Wahid bin Zayd.


 

Abdul Wahid bin Zayd bercerita, 'Suatu kali aku keluar rumah menuju Baytullah al-Haram untuk melaksanakan haji. Di tengah jalan aku ditemani oleh seseorang yang seakan-akan tidak mau berdiri dan duduk, tidak mau datang dan pergi, tidak mau makan dan minum, tidak mau tidur, kecuali ia banyak membaca shalawat kepada Nabi. Lalu aku bertanya kepadanya mengapa ia banyak membaca shalawat.


 

Ia menjawab, 'Aku akan menceritakan kepadamu sebuah kisah ajaib. Suatu hari aku pergi menuju Mekkah bersama ayahku. Dalam perjalanan, kami singgah di suatu kampung. Pada saat itulah, aku tertidur. Dalam tidurku aku mendengar suara yang berkata kepadaku, 'Wahai Fulan, bangunlah. Sesungguhnya Allah sudah mematikan ayahmu dalam keadaan wajahnya hitam legam'. Seketika itu juga aku terbangun, dan aku lihat ayahku sedang berbaring dalam keadaan tertutup wajahnya. Lalu aku singkap kain yang menutupi wajah ayahku, dan aku dapatkan ayahku sudah meninggal dan wajahnya hitam legam. Aku begitu sedih dengan kejadian itu, sehingga aku kembali tertidur. Pada saat tidur itu, aku bermimpi melihat 4 malaikat yang berwajah hitam di dekat kepala ayahku, dan 4 malaikat berwajah hitam di dekat kaki ayahku. Di tangan malaikat-malaikat tersebut ada tongkat-besi yang diambil dari neraka untuk menyiksa ayahku. Pada saat aku memperhatikan apa yang akan dilakukan malaikat-malaikat tersebut kepada ayahku, maka datanglah seorang laki-laki yang dari wajahnya memancar cahaya.

Laki-laki itu mendatangi para malaikat tersebut sambil berkata, 'Tinggalkan dia'. Maka malaikat-malaikat tersebut meninggalkan ayahku sampai aku tidak lagi melihat 4 malaikat itu. Lalu laki-laki itu mendatangi ayahku dan mengusap wajah ayahku dengan tangannya. Maka, wajah ayahku menjadi sangat putih, melebihi putihnya salju, dan wajah ayahku menjadi bersinar.


 

Lalu laki-laki itu mendatangiku dan berkata, 'Allah sudah memutihkan wajah ayahmu dan menghilangkan hitam dari wajahnya'.


 

Aku bertanya kepadanya, 'Siapakah engkau? Semoga Allah membalas perbuatanmu dengan kebaikan'.


 

Laki-laki itu berkata, 'Aku adalah Muhammad Rasulullah'. Aku berkata kepadanya, 'Wahai Rasulullah, apa sebabnya engkau mendatangi ayahku?'


 

Rasulullah menjawab, 'Semasa hidupnya, ayahmu memang sering melakukan kesalahan. Meskipun demikian, ayahmu banyak membaca shalawat kepadaku. Ketika ia sedang dicabut nyawanya, ia minta tolong kepada Allah dengan perantaraanku. Aku adalah penolong bagi siapa saja yang banyak membaca shalawat kepadaku'.


 

Setelah itu, aku terbangun dari tidurku. Lalu aku membuka kain yang menutup wajah ayahku, dan aku lihat wajah ayahku menjadi putih. Aku segera mengurus kematiannya dan menguburkannya. Sejak saat itu, aku tidak pernah lepas dari membaca shalawat kepada Nabi'.


 

Mengomentari kisah tersebut, Ibnul Jawzi berkata, 'Kalau shalawat dapat membuat wajah bersinar di saat mati, maka lebih layak lagi kalau shalawat juga dapat membuat hati menjadi bersinar ketika masih hidup. Atas dasar itulah, Allah menjadikan pribadi Rasulullah sebagai 'sinar'. Allah menamai diri Rasulullah sebagai 'pelita yang menyinari' (sirajan muniran)'.


 

Hmmm…

Subhanallah, begitulah dahsyatnya shalawat.


 

Sungguh, shalawat dapat membuat wajah kita enak dipandang, dan membuat hati kita lembut bagai salju.


 

Jika datang malam atau hari Jumat, maka perbanyaklah membaca shalawat. Kata Rasululullah saw.,


 

'Sesungguhnya hari terbaikmu adalah Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawatmu itu akan naik (sampai) kepadaku. Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana bisa shalawat kami sampai kepadamu ketika engkau sudah dikebumikan?'. Rasul menjawab, 'Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.'

(Hadits shahih, riwayat Abu Dawud, al-Bayhaqi, dan al-Hakim)


 

Mari kita ucapkan shalawat kepada Nabi: Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad…


 

Rasulullah Saw mengajarkan Tidur secepatnya , yaitu sekitar jam 9 malam dan bangun cepat yaitu pada 1/3 malam,sekitar jam 3 Pagi .Keadaan bangun menjelang subuh di manfaatkan untuk shalat Tahajud , membaca Al-Quran , dan bermunajat Kepada Alah SWT. Sepanjang hayatnya Rasulullah SAW tidak pernah meningalkan .Shalat Tahajud juga merupakan satu-satunya shalat sunah yang disebutkan secara eksplisit dalam Al-Quran .Bahkan Allah SWT menjanjikan kedudukan yang terpuji bagi pelaksanaan sholat Tahajjud.JAdi memelihara Tidur merupakan agar kita bisa beribadah dengan nyaman.


 

Allah SWT menciptakan malam hari sebagai waktu untuk istirahat .Meskipun begitu, tidur bisa dilakukan diluar waktu itu bila kita mengalami kelelahan atau kita menerima ujian Allah SWT berupa sakit.


 

Posisi Tidur yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah miring ke kanan dengan Tangan diletakkan mengganjal kepala .Posisi miring ke kanan adalah menjaga agar selama tidur kita tidak melakukan organ lambung dan jantung.Seperti diketahui bahwa di dada sebelah kiri ada 2 organ besar yang vital yaitu jantung dan lambung .Pada saat awal berbaring ,Rasulullah sesekali memiringkan bdanya kekiri dalam waktu sebentar,dengan tujuan membantu mencairkan bahan makanan dilambung agar tidak mengumpal .

Adapun penggunaan tangan untuk menganjal kepala adalah agar jika kita tidak tidur miring ke kanan tidak membebani bahu kanan kita .Ketika bangun tidur ,Rasulullah Saw berdiri sejenak ,lalu berjalan .kemudian nabi segera minum air, dilanjukan dengan bersiwak , baru kemudian wudhu dan melakukan sholat malam.


 

KESAKSIAN HALIMAH AS SA'DIYAH


 

Sayidah Halimah bercerita bahwa suatu saat ia keluar dari kampung halamannya bersama suami dan putranya yang masih kecil bersama beberapa wanita dari suku bani Sa'ad dalam rangka mencari balita yang hendak di susui oleh mereka. Dan sudah menjadi tradisi orang-orang arab saat itu adalah orang-orang yang tinggal di perkotaan menitipkan anak-anak mereka untuk disusui oleh wanita desa agar lebih cerdas dengan lingkungan pedesaan yang masih asli bahasa dan lingkungannya dengan upah tertentu.


 

"Saat itu masa paceklik dan kekeringan di kampung halaman kami. Mereka pergi dengan menggunakan keledai betina dan seekor unta yang sama sekali tidak ada susunya hingga di malam kami sulit tidur tangisan anak kami selalu terdengar karena menahan lapar. Bahkan asi yang berada di dada sayapun tak dapat menghilangkan rasa lapar tersebut namun kami tetap berharap pertolongan dan kelapangan yang datang. Hingga saat aku berjalan terasa lamban sekali dan membuat repot rombongan dari kurus dan lemahnya kami saat itu. Akhirnya kami tiba di mekah dan kamipun mulai mencari balita yang dapat kami bawa pulang ke kampung kami. Tak seorang wanitapun dari rombongan kecuali semua pernah ditawarkan untuk menyusui Rasulullah namun mereka semua menolak beliau saat mengetahui beliau adalah seorang anak yatim. Hal itu tentunya disebabkan karena setiap orang mengharap imbalan dari orang tua balita tersebut. Mereka berkata "Yatim? Nanti apa yang akan diberikan ibu dan kakeknya…" hingga akhirnya setiap wanita dari kami telah mendapatkan balita yang akan disusui dan dibawa pulang kecuali aku sendiri yang belum mendapat balita. Saat untuk kembali pulangpun tiba dan rombongan telah bergegas untuk kembali ke kampung halaman maka akupun berkata kepada suamiku "Demi Allah aku tak ingin kembali pulang bersama teman-temanku sedangkan aku tidak membawa balita. Demi Allah aku akan pergi mengambil anak yatim tadi dan membawanya pulang" suaminya Abdullah bin Al Harits berkata "Baiklah kalau begitu, semoga Allah menjadikannya sumber keberkahan bagi kita"


 

Maka akupun pergi untuk mengambilnya, padahal pada awalnya aku memilih dia karena tak ada lagi anak yang akan ku bawa pulang. Saat aku ambil dan aku bawa ke tempat persinggahanku dan aku gendong ia tiba-tiba ia langsung menghisap asi dariku dan dengan sangat suburnya asi itu pun keluar dariku sampai ia merasa kenyang dan ajaibnya saudaranyapun (putra kandung beliau) akhirnya dapat meminum asi itu hingga kenyang pula dan mereka berduapun tidur lelap dan kamipun akhirnya dapat tidur setelah sebelumnya sulit untuk tidur. Dalam sebuah riwayat yang lain dinyatakan bahwa saat Rasul ditawarkan untuk minum dari asi yang satu lagi beliau tidak meminumnya seolah mengisyaratkan bahwa itu adalah bagian saudara sesusuannya. Kemudian suamiku mendatangi unta betina kami dan ternyata ia sekarang dapat mengeluarkan susu hingga akhirnya aku dan dia meminumnya hingga kenyang dan kamipun tidur di malam yang sangat berkesan itu.


 

Di pagi harinya suamiku berkata "Sadarlah wahai Halimah, sungguh yang kau ambil ini adalah bibit unggul yang diberkahi" kamipun bergegas pulang dan aku membawa Rasul dikeledai bersamaku dan demi Allah perjalanan itu terasa sangat cepat menempuh jarak yang tak bisa ditempuh oleh keledai mereka sampai-sampai kawan-kawanku mengatakan kepadaku "Wahai putri Abi Dzuaib (Halimah) ada apa denganmu, perlambatlah sedikit tunggulah kami, apakah itu keledai yang kemarin kau bawa? Kujawab "Ya demi Allah ini dia" mereka berkata lagi "Demi Allah keledai itu mempunyai kelebihan"


 

Kamipun tiba diperkampungan kami bani Sa'ad dan setahuku tak ada bumi yang segersang tempat ini saat itu. Domba-dombakupun pergi dan kembali dengan kenyang dan penuh susunya hingga kami dapat memeras susunya padahal di saat yang sama tak ada seorangpun yang dapat memeras kambingnya karena sangat sulit makanan saat itu. Bahkan orang-orang yang memiliki kambing berkata kepada para pengembalanya "Gembalakanlah kambing dengan benar seperti kembalaan halimah" namun tetap saja saat domba kami kembali dengan kenyang, domba mereka tetap lapar dan tidak dapat mengeluarkan setetes susupun"


 

Kami terus merasakan dan menyadari gelimang keberkahan dan kebaikan itu hingga berlalu 2 tahun iapun tumbuh sangat cepat dan pesat tidak seperti anak-anak umumnya hingga tubuhnya Nampak montok dan gagah dan akupun harus mengembalikannya kepada ibunya padahal kami masih sangat menginginkan bersamanya karena keberkahan yang kami rasakan saat bersamanya. Saat kami hendak menyerahkan ibunya berkata "Bolehkah kalian tahan beberapa lama lagi sampai dia lebih besar, karena aku khawatir penyakit yang mengidap di mekah" maka kamipun membawanya kembali.


 

Beberapa bulan kemudian saat ia bermain di pekarangan belakang rumah kami bersama saudaranya (putra kandung Halimah) tiba-tiba putraku tersebut mendatangiku sambil ketakutan dan berkata kepadaku dan ayahnya "Saudaraku orang quraisy itu (Rasulullah) ia didatangi 2 orang laki-laki berbaju putih lalu membaringkannya dan membelah perutnya dan menggerak-gerakkannya" aku dan suamikupun keluar untuk mencarinya dan saat kami lihat dia sudah dalam keadaan berdiri dan sangat pucat. Lalu aku dan suamiku memeluknya sambil berkata "Ada apa denganmu wahai anakku?" ia menjawab "Dua orang laki-laki mendatangiku lalu membaringkanku membelah perutku dan mengambil sesuatu dari perutku, aku tidak tahu apa itu?"


 

Setelah masuk ke dalam rumah suamiku berkata "Wahai Halimah, aku khawatir terjadi sesuatu dengan anak ini, sebaiknya kau kembalikan dia sebelum terjadi hal yang tak diinginkan" maka kami membawanya pulang dan saat kami mengembalikan ibunya berkata "Wahai wanita yang menyusui balita, Kenapa sekarang kau mengembalikannya padaku? Bukankah kau sangat menginginkannya agar selalu bersamamu? Akupun menjawab "Telah kujalankan tugasku dan tiba saatnya aku kembalikan. Akupun khawatir terjadi sesuatu padanya karena itu aku mengembalikannya padamu sekarang" ia berkata lagi "Kamu tidak seperti biasanya, jujurlah padaku ada apa?" akupun menceritakannya. Setelah mendengar kisah itu ia berkata lagi "Apakah kau mengkhawatirkannya dari syetan?" kujawab "ya!" ia berkata lagi "Demi Allah tidak, syetan takkan dapat menguasainya dan putraku ini memiliki kelebihan, maukah kau aku ceritakan tentang dia?" kujawab "Ya!" iapun berkata "Saat aku mengandungnya aku melihat pancaran cahaya yang menerangi hingga nampak istana-istana damaskus di negeri Syam, dan saat aku mengandungnya terasa sangat ringan tak terasa berat sedikitpun dan saat ia lahir ia langsung meletakkan kedua tangannya di bumi sambil mengangkat kepalanya ke arah langit. Baiklah kembalikan ia padaku dan pergilah dengan tenang"


 

"Beberapa sahabat Rasulullah bertanya kepada beliau"Yaa Rasulallah, ceritakanlah kepada kami tentang dirimu!." beliau bersabda "Baiklah, aku adalah buah do'a ayahku (datukku) Ibrohim, dan aku kabar gembira yang di bawa oleh saudaraku 'Isa putra Maryam. Dan ketika aku di kandungan ibuku (lalu dilahirkan) ibuku melihat sorotan cahaya yang keluar darinya hingga terlihat olehnya istana-istana di negri Syam.


 

"Dan aku di susui di kalangan keluarga Bani Sa'ad (keluarga Halimah As Sa'diyah) Bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku (sesusuan) sedang mengambala binatang ternak (domba-domba kecil) kami di belakang rumah kami, tiba-tiba 2 orang laki-laki berjubah putih mendatangiku dengan membawa bejana yang terbuat dari emas yang berisi es, lalu mereka membaringkan diriku dan membedah perutku, lalu mereka mencuci hati dan perutku dengan es tersebut hingga bersih, dan berkata yang satu kepada temannya tersebut "Timbanglah, bandingkan dia dengan 10 orang ummatnya." Lalu mereka menimbangku dengan mereka (10 ummatku) dan aku mengungguli mereka, lalu ia berkata lagi: "Bandingkan dengan 100 ummatnya!" lalu mereka berduapun melakukannya, dan aku masih mengungguli mereka, lalu yang satu tadi berkata "Sudahlah tinggalkan ia, demi Allah walaupun kau bandingkan ia dengan seluruh ummatnya niscaya ia tetap lebih unggul."[1]


 

Ciri fisik Rasulullah Muhammad SAW yang disebutkan para sahabat tersebut,

antara lain adalah sebagai berikut:


 

1. Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Rasulullah memiliki jari jemari tangan dan kaki yang tebal dan lentik memanjang." (HR. Ahmad, Al-Mizzi dalam Tandzib Al-Kamal, dan Ibnu Sa'ad)


 

2. Dikisahkan oleh Ismail bin Abi Khalid, "Aku mendengar Abu Juhaifa berkata, "Aku melihat sang Nabi dan Al-Hasan bin Ali tampak mirip dia. "Aku berkata pada Abu Juhaifa, "Coba gambarkan sosok nabi padaku." Dia berkata, "Dia berkulit putih dan jenggotnya hitam dengan uban putih. Dia berjanji memberi kami 13 ekor unta betina, tapi dia terlanjur mati terlebih dahulu sebelum kami menerimanya." Hadits riwayat Imam Bukhari, vol.IV no.744


 

3. Anas bin Malik meriwayatkan: "Rasulullah saw. bertubuh sedang, bercorak kulit cerah, tidak putih sekali namun tidak pula hitam benar. Rambut beliau dapat dikatakan lurus dan agak berombak. Allah Ta'ala mengangkat beliau sebagai Nabi ketika berusia empat puluh tahun. Sesudah itu beliau sempat tinggal di Mekah selama tiga belas tahun. Lalu di Madinah selama sepuluh tahun. Allah memanggil beliau ke hadirat-Nya pada umur enam puluh tiga tahun. Saat itu baru sedikit saja uban yang tumbuh di rambut dan janggut beliau." (Diriwayatkan oleh Anas bin Malik)

4. Anas bin Malik meriwayatkan: "Rasulullah (saw) tingginya sedang; tidak tinggi benar maupun pendek; beliau tegap. Rambut beliau tidak keriting namun tidak pula lurus sama sekali. Warna kulit beliau sedang, tapi cerah. beliau berjalan dengan gesit. Melangkah dengan tubuh sedikit condong ke depan." (Diriwayatkan oleh Anas bin Malik).


 

5. Bara'a bin Aazib (ra) meriwayatkan: "Rasulullah (saw) tingginya sedang, dengan tulang belikat (pundak) yang bidang. Rambut beliau cukup tebal, panjangnya sampai batas telinga. Saya belum pernah melihat sesuatu yang lebih menarik dari beliau. (Hadits Bara'a bin Aazib)


 

6. Ali bin Abi Thalib (ra) meriwayatkan: "Rasulullah (saw) tidaklah tinggi; juga tidak pendek. Telapak tangan dan kaki beliau padat berisi. Beliau memiliki kepala yang agak besar dan kuat. Bulu-bulu halus tumbuh di dada beliau dan terus kebawah sampai pusar. Jika beliau berjalan, melangkahnya seolah-olah seperti turun (meloncat) dari suatu ketinggian. Saya belum pernah melihat beliau diantara sahabat-sahabatnya, dan dari antara orang-orang yang datang sesudah (wafatnya) beliau. (Riwayat dari Ali bin Abi Thalib)


 

7. Ali bin Abi Thalib (ra) juga meriwayatkan: Rambut Rasulullah lurus dan sedikit berombak. Beliau tidak berperawakan gemuk dan tidak pula tampak terlalu berat, beliau berperawakan baik dan tegak. Warna kulit beliau cerah, mata beliau hitam dengan bulu mata yang panjang. Sendi-sendi tulang beliau kuat dan dada beliau cukup kekar, demikian pula tangan dan kaki beliau. Badan beliau tidak berbulu tebal, tapi hanya bulu-bulu tipis dari dada ke bawah sampai di pusar beliau. Jika beliau sedang berhadapan dengan seseorang, maka beliau akan mengarahkan wajah beliau ke orang tersebut (penuh perhatian). Diantara tulang belikat beliau "tanda" kenabian beliau. Beliau adalah orang yang paling baik hati, orang yang paling jujur, orang yang paling dirindukan dan sebaik-baik keturunan. Siapa saja yang mendekati beliau akan langsung merasa hormat dan khidmat. Dan siapa yang bergaul dengan beliau akan langsung menghargai dan mencintainya. Saya belum pernah melihat orang lain seperti beliau. (Riwayat dari Ali bin Abi Thalib).


 

8. Hind bin Abi Halah (ra) menceritakan sebagai berikut: "Rasulullah (saw) memiliki pribadi mulia dan diakui sangat agung dalam pandangan orang yang melihatnya. Wajah beliau bercahaya seterang bulan purnama. Beliau sedikit lebih tinggi dari rata-rata kami tapi lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepala beliau lebih besar dari rata-rata, dan rambut beliau agak keriting (berombak). Jika dapat dikuakan (dibelah), maka beliau kuakan, Jika tidak dapat maka beliau biarkan saja. Saat rambut beliau agak panjang, akan mencapai kuping telinga beliau. Kulit beliau berwarna cerah dan dahi beliau lebar. Alis mata beliau lengkung hitam dan tebal, diantara alisnya nampak urat darah halus yang berdenyut bila beliau emosi atau bergairah. Hidung beliau agak melengkung dan mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika kita pertama kali melihatnya, padahal tidak demikian sebenarnya. Beliau berjanggut tipis tapi penuh rata sampai di pipi. Mulut beliau sedang, gigi beliau putih cemerlang dan agak renggang. Pundak beliau bagus dan terpasang kokoh, seperti di cor dengan perak. Anggota tubuh beliau yang lain serba normal dan proporsional. Dada dan pinggang beliau seimbang ukurannya. Daerah di sekitar tulang belikat beliau cukup lebar, dan terpasang dengan baik. Bagian-bagian tubuh beliau yang tidak tertutup bulu lebat satupun nampak bersih dan bercahaya. Kecuali bulu-bulu halus yang tumbuh dari dada dan tumbuh sampai ke pusar. Lengan dan dada bagian atas beliau berbulu. Pergelangan tangan beliau cukup panjang, telapak tangan beliau agak lebar serta baik telapak tangan maupun kaki beliau padat berisi, jari-jari tangan dan kaki beliau cukup langsing. Telapak kaki beliau cukup lengkungannya dan atasnya halus serta bagus bentuknya, sehingga saat beliau mencucinya, maka air akan meluncur dengan cepat ke bawah. Jika beliau berjalan, beliau melangkah dengan posisi badan agak condong ke depan, tapi beliau melangkah dengan anggun. Langkah beliau panjang dan cepat serta terlihat seperti turun (loncat) dari suatu ketinggian. Jika beliau sedang berhadapan dengan seseorang, maka beliau memandang orang itu dengan penuh perhatian. Pandangan beliau selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam Alquran), dan lebih sering melihat ke bawah dari pada ke atas. Beliau tidak pernah memelototi seseorang, pandangan mata beliau selalu menyejukkan. Beliau juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan perjalanan jauh dan beliau selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di jalan." (Hind bin Abi Halah (ra) telah diceritakan oleh Hasan bin Ali).


 

9. Rasulullah (saw) memiliki mulut yang agak lebar, di mata beliau terlihat juga garis-garis merahnya. Dan tumit beliau langsing. Saya berkesempatan melihat Rasulullah (saw) di bawah sinar rembulan, san (saya) perhatikan pula rembulan tersebut, bagi saya beliau lebih indah dari rembulan tersebut." (Diriwayatkan Jabir bin Samurah)


 

Sifat Zuhud Rasulullah SAW Di Dunia


 

Sesungguhnya Zuhud Rasulullah S.A.W di dunia adalah sesuatu yang dijalaninya dari segala kecukupan dan Rasulullah menyedikitkan urusan dunia dan seisinya.


 

Diriwayatkan oleh Aisyah R.A., bahwasanya Rasulullah S.A.W. tidak makan dengan kenyang selama tiga hari berturut-turut dari sepotong roti sampai beliau meninggal.


 

Dalam riwayat lain, Rasulullah S.A.W. makan dua hari berturut-turut hanya sepotong roti, padahal kalau beliau menginginkan pasti Allah akan memberikannya apa yang tidak tersirat dalam akal.


 

Dalam riwayat lain, bahwasanya keluarga Rasulullah S.A.W. tidak merasakan kenyang tiga hari dari sepotong rotipun sampai meninggal dunia.


 

Aisyah R.A. berkata : " Rasulullah tidak mewariskan satu dinarpun, satu dirham, seekor kambing, ataupun seekor onta ".


 

Dalam hadits Amr bin Harits, bahwasanya Rasulullah S.A.W. tidak mewariskan sesuatupun kecuali sebuah pedang, seekor onta dan sebidang tanah yang dijadikan untuk shadaqah.


 

Berkata Aisyah R.A., bahwasanya ketika Rasulullah S.A.W. meninggal dunia, tidak ada sesuatu didalam rumahnya yang dimakannya kecuali sejumput gandum yang ditinggalkan untukku.


 

Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah S.A.W. berkata kepadaku : " Sesungguhnya Allah menawarkan kepadaku dataran Mekkah untuk dijadikan emas dan diberikan kepadaku, maka aku menolaknya, lalu aku berkata : Aku tidak mengharapkan itu semuanya Ya Allah, akan tetapi aku lebih senang sehari lapar dan sehari kenyang. Tatkala hari yang aku merasakan lapar, aku merendah diri dan berdo'a kepada-Mu, sementara tatkala hari yang aku merasakan kenyang, aku bersyukur dan memuji-Mu ".


 

Dalam Hadits lain, Jibril pernah mendatangi Rasulullah S.A.W., dan berkata : " Sesungguhnya Allah memberi salam kepadamu dan berkata, apakah engkau mau, Aku jadikan gunung ini menjadi emas dan gunung ini selalu bersamamu kemana engkau pergi ? ". maka Rasulullah S.A.W. diam menundukkan kepalanya sejenak, lalu berkata : " Wahai Jibril sesungguhnya dunia ini adalah rumah bagi siapa yang tidak punya rumah dan harta bagi siapa yang tidak punya harta, dan tempat berkumpul yang tidak mempunyai akal ". Kemudian Jibril berkata : " Ya Muhammad, Allah telah menguatkan engkau dengan perkataan yang benar ".


 

Diriwayatkan dari Aisyah R.A.dan berkata : " Sesungguhnya kami keluarga Muhammad pernah hidup sebulan tidak ada sesuatupun yang dapat dimasak kecuali yang terdapat hanya korma dan air saja ".


 

Dari Abdurahman bin 'Auf mengatakan, : ketika Rasulullah S.A.W.wafat, beliau dan keluarganya tidak merasakan makan dengan kenyang dari sepotong roti.


 

Diriwayatkan dari Aisyah R.A., Abu Umamah dan Ibn Abbas, berkata Ibn Abbas : " Rasulullah S.A.W. bersama keluarganya bermalam berturut-turut tidak mendapatkan makan malam ".


 

Diriwayatkan oleh Hafsah R.A., ia berkata, bahwasanya kasur Rasulullah S.A.W. dirumahnya terbuat dari tikar dilapisi dua kain, pada suatu malam aku lapisi dengan empat kain, maka ketiga pagi hari, Rasulullah S.A.W., berkata : " Apa yang kamu lakukan pada kasurku semalam ", maka aku ceritakan. Lalu Rasulullah S.A.W. berkata : " kembalikanlah seperti semula karena sesungguhnya hal tersebut telah memperlambat shalat malamku ". Terkadang Rasulullah S.A.W. tidur diatas tikar tanpa alas sehinggga berbekas dikulitnya.


 

Diriwayatkan dari Aisyah R.A., bahwasanya Rasulullah S.A.W. sama sekali tidak pernah merasakan perutnya kenyang dan tidak pernah mengadu atau mengeluh kepada seseorangpun. Walaupun berada dalam keadaan lapar sepanjang malamnya, namun tidak menghalangi puasa diwaktu siangnya. Padahal seandainya Rasulullah S.A.W. mau menghendaki, tentu beliau meminta kepada Allah semua yang terkandung di atas bumi ini. Dan aku pernah menangis kasihan melihat apa yang ada pada diri Rasulullah S.A.W. dan aku memegang/mengusap perutnya yang sedang merasakan lapar dan aku berkata : " Seandainya engkau mau, pasti engkau mampu mendapatkan dari dunia ini yang membuat engkau selalu kenyang ". Maka Rasulullah berkata : " Wahai Aisyah apa artinya dunia ini, saudara-saudaraku para Rasul Ulul Azam/para Rasul terdahulu mereka sabar mengalami keadaan yang lebih berat dariku, mereka datang berjalan dengan tenang apa adanya dan meninggal mendapat kemuliaan disisi Allah dan pahala yang banyak, sungguh aku malu jika aku bersenang-senang dalam kehidupanku, akan dikurangkan tempatku disisi Allah tidak bersama mereka. Tidak ada yang lebih aku sukai kecuali berkumpul dengan saudara-saudaraku para Rasul ". Demikian kata-kata Rasulullah S.A.W. kepadaku, dan sebulan setelah itu Rasulullah S.A.W wafat.


 

Hakekat Menjalankan Sunnah Nabi Muhammad SAW

Posted on 22 Januari 2011 by abizakii


 

Seringkali kita mendengar kalimat sunnah Nabi Muhammad SAW diucapkan di lidah akan tetapi bagaimana yang sesungguhnya menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ada orang-orang yang hidup bersama Nabi Muhammad akan tetapi tidak ada Nilainya dihadapan Allah dan Rasulullah SAW, mereka adalah orang-orang munafiq. Bahkan banyak cerita yang dihadirkan oleh Rasulullah tentang sekelompok orang yang menjalankan sunnah Nabi, dia ahli alquran, gemar berinfaq akan tetapi di sebut oleh Allah sebagai "pendusta". Bagaimana orang yang menjalankan Sunnah Nabi disebut sebagai pendusta? Bukankah mempelajari alquran adalah perintah Rasulullah SAW? Bukankah berinfah adalah ajaran Rasulullah SAW.


 

Ada yang tertinggal bagi orang-orang yang disebut pendusta oleh Allah di saat melaksanakan Sunnah Nabi SAW. Yang mereka lakukan dari sunnah Nabi hanyalah sunnah dhohir, dan sunnah dhohir bisa dilakukan oleh orang yang tulus kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang tidak tulus. Sunnah dhohir adalah mengikuti Nabi Muhammad SAW yang tanpa dibarengi ruh mengikuti Nabi Muhammad SAW. Dan ruh mengikuti itu adalah cinta. Alangkah banyaknya kelalaian kita akan ruh mengikuti ini. Mengikuti Nabi Muhammad SAW belum tentu cinta akan tetapi yang mencintai Nabi Muhammad SAW pasti akan patuh dan mengikuti Nabi Muhammad SAW.


 

Dan kitapun harus sesering mungkin mencermati hati kita disaat jasad kita meniru Nabi Muhammad SAW, agar ada makna sunnah Nabi dalam gerak dan langkah kita dalam mengikuti Nabi Muhammad SAW. Jangan-jangan kita adalah orang yang disaat mengikuti Nabi Muhammad SAW akan tetapi hati kita lalai sama sekali akan kehadiran Nabi Muhammad SAW dihati kita. Barangkali kita adalah orang yang disaat menjalankan sunnah Nabi SAW yang kita ingat adalah kalimat yang terangkai di sebuah buku hadits. Mungkin kita adalah orang yang disaat jasad kita menjalankan sunnah Nabi akan tetapi yang hadir di hati kita adalah kalimat–kalimat yang kita dengar dari guru kita.


 

Menjalankan sunnah Nabi adalah makna yang dirasa oleh hati disaat jasad ini menjalankan sunnah Nabi. Hati yang merasakan kehadiran Nabi Muhammad SAW disaat menjalankan Sunnah Nabi adalah hatinya orang yang benar-benar menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh marilah kita lihat diri kita sendiri, apa yang ada di hati kita disaat kita meminum air dengan tangan kanan kita. Apakah kita menyadari disaat kita mengangkat gelas dengan tangan kanan kita lalu kita hadirkan di hati kita Rasulullah SAW yang lagi meminum dengan tangan kanan beliau sebagi tanda sambung hati kita dengan hakekat Sunnah Nabi. Atau kita disaat itu sama sekali tidak merasakan kehadiran Nabi Muhammad SAW melakukan hal yang demikian itu karena memang kita adalah orang yang hanya mengerti sunnah dhohir yang belum pernah merasakan indah dan hakekat sunnah batini.

Wallahu a'lam bissawab.


 

Kenapa Sayyidah Fatimah Dicintai Rasulullah SAW


 

Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah SAW, berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada janazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra. Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma binti khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah SAW.


 

Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya, " wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat janazah itu? ada apa dengan janazah itu? "Sayyidah fatimah menjawab, setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan di bawa kelokasi pemakaman dengan di panggul oleh orang-orang yang membawanya?" (Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat di bawa ke kubur janazah di panggul di atas pundak orang-orang yang membawanya). Sayyyidah Asma menjawab, " Tentu wahai putri Rasulullah? " Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan," Dan akupun kelak akan di bawa kekubur seperti itu?" Sayyidah Asma menjawab " Benar wahai putri Rasulullah". Lalu Sayyidah Fatimah melanjutkan " Itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal , kemudian di bungkus kain kafan dengan rapat lalu di angkat di atas punggung orang-orang yang membawaku kekubur, sementara orang yang mengiring janazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku".


 

Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini Sayyidah Asma berkata " wahai putri Rasulullah, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat janazah yang di bawa kekubur, janazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh janazah yang dibawa". Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti, dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata "wahai Asma sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat di bawa kekuburan". Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka di buatlah keranda mayat untuknya.


 

Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mullia dan dicintai Rasulullah SAW.

Dan Saat ini, di hari ini! Adakah sifat mulia sayyidah Fatimah menempel pada wanita yang berada di rumah kita? Atau di rumah kita ada orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi di saat masih hidup pun tidak merasa malu jika lekuk-lekuk tubuhnya di saksikan orang di sana-sini. Atau justru pamer lekuk tubuh telah menjadi kebanggan para wanita yang mengaku kenal Sayyidah Fatimah dan kenal Rasulullah? Jangan sampai ada yang berkata " yang penting hati bersih masalah dandanan tidak penting". Hati Sayyidah Fatimah sungguh jauh dan jauh lebih bersih dari hati wanita – wanita yang kita saksikan saat ini. Justru karena kebersihan hati beliaulah maka Sayyidah Fatimah sangat pemalu dan senatiasa menjaga aurat beliau.


 

Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikan kasih sayangmu kepada kami dan kepada para wanita wanita kami ! Tutuplah aurat mereka ! Berikan kepada mereka rasa malu yang menjadikan mereka senatiasa menjaga aurat dan kehormatan mereka !

Wallahu a'lam bissawab.


 

kisah detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW


 

Dari Ibnu Mas'ud r. a., bahwasanya dia berkata: "Ketika ajal Rasulullah S.A.W sudah dekat, baginda mengumpulkan kami dirumah Siti Aisyah r. a. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinang air matanya, lalu bersabda: Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah. "


 

Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?"

Baginda menjawab: "Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila. "

Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?"

Rasulullah menjawab: "Salah seorang ahli bait. "

Kami bertanya: "Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?"

Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah. "

Kami bertanya: "Siapakah yang menyolatkan baginda di antara kami?"

Kami menangis dan Rasulullah S.A.W pun turut menangis.


 

Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letakanlah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama menyolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang pertama solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua. "


 

Semenjak hari itu, Rasulullah S.A.W bertambahparah sakit yang ditanggungnya selama 18 hari. Setiap hari, banyak yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, disaat baginda menghembuskan nafasnya yang terakhir.


 

Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam:

"Assalamualaikum ya Rasulullah?"

Kemudian dia berkata lagi: "Assolah yarhamukallah. "

Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit. "

Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah S.A.W bersabda:


 

"Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat. "Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"

Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut.

Ketika Abu Bakar r. a. melihat ke tempat Rasulullah S.A.W yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia menjerit dan akhirnya dia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah S.A.W.


 

Baginda bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?"

Siti Fatimah menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah S.A.W tidak bersama mereka. "

Kemudian Rasulullah S.A.W memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas r. a. Sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid.

Baginda solat dua rakaat. Setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:


 

"Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini. "


 

Pada hari esoknya yaitu pada hari Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya dia turun menemui Rasulullah S.A.W dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah S.A.W dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk.

Tetapi jika Rasulullah S.A.W tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali saja.


 

Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dia menyamar sebagai orang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah S.A.W, Malaikat Maut itupun berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!"

Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit. "

Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?"

Akhirnya Rasulullah S.A.W mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di muka pintu itu?"

Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma. "

Rasulullah S.A.W bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"

Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda. "


 

Lalu Rasulullah S.A.W menjelaskan: "Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelezatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.

Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda: "Masuklah, wahai Malaikat Maut. "

Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: "Assalamualaika ya Rasulullah. "

Rasulullah S.A.W pun menjawab: "Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang. "


 

Rasulullah S.A.W bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril?"

Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggal dia di langit dunia. "

Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril a. s. datang lalu duduk di samping Rasulullah S.A.W. Maka bersabdalah Rasulullah S.A.W: "Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?"

Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah. "


 

Seterusnya Rasulullah S.A.W bersabda: "Beritahu kepadaku wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?"

Jibril pun menjawab: "Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu. "


 

Baginda S.A.W bersabda: "Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?"

Jibril menjawab lagi: "Bahwasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu. "


 

Baginda S.A.W bersabda lagi: "Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untukku?"

Jibril menjawab: "Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti. "


 

Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda: "Segala puji dan syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku. "

Jibril a. s. bertanya: "Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?"

Rasulullah S.A.W menjawab: "Tentang kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?"

Jibril menjawab: "Saya membawa kabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu. "

Maka berkatalah Rasulullah S.A.W: "Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku. "

Lalu Malaikat Maut pun mendekati Rasulullah S.A.W


 

Ali r. a. bertanya: "Wahai Rasulullah S.A.W, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya?"

Rasulullah menjawab: "Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga. "


 

Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah S.A.W. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: "Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut. "

Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril a. s. memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah S.A.W bertanya: "Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?"

Jibril menjawab: "Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?" Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah S.A.W.


 

dalam proses pemakaman Nabi saw yang hampir tidak dihadiri mayoritas sahabatnya, termasuk Abu Bakar dan Umar karena "perebutan" kekuasaan.. Hanya keluarga Rasul, termasuk Ali -yang tidak pernah meninggalkan Nabi saw ketika sakit karena menerima wasiat untuk mengurus jenazahnya- dan sebagian kecil sahabat yang mengebumikan jasad Rasulullah saw


 

Aisyah berkata: 'Kami tidak mengetahui penguburan Rasul sampai kami mendengar suarasuara gesekan di tengah malam Rabu'.


 

Yang melakukan penguburan hanyalah keluarga Rasul, yaitu orangorang yang memandikannya seperti Abbas, Ali, Fadhl dan Shalih (maula Rasul Allah) tiada orang lain.

'Dan tiada yang mengurus (penguburan Rasul) kecuali keluarga dekatnya dan Banu Ghanm yang berada di rumah mereka telah mendengar suara keriatkeriut'.

Seorang tua kaum Anshar dari Banu Ghanm berkata: 'Aku mendengar bunyi sesuatu yang bergesek pada akhir malam'. (Ibnu Sa'd, Thabaqat, jilid 2, Bab 2, hlm. 78)


 

'Yang masuk ke liang kubur adalah Ali, Fadhl bin Abbas dan Qutsam bin Abbas serta Syuqran, (maula Qutsam). Dan ada yang menyebutkan juga Usamah bin Zaid. Merekalah yang membalikkan jenazah Rasul Allah saw, memandikan dan mengafaninya serta mengurus segala sesuatunya. Abu Bakar dan Umar tidak menghadirinya'. (Alauddin Muttaqi alHindi, Kanzu'lUmmal, jilid 3, hlm. 14)

Dalam hal di mana akan dimakamkan, orang masih berbeda pendapat.

Kalangan Muhajirin berpendapat akan dimakamkan di Mekah, tanah tumpah darahnya dan di tengah-tengah keluarganya. Yang lain berpendapat supaya dimakamkan di Bait'l-Maqdis (Yerusalem} karena para nabi sebelumnya di sana dimakamkan. Saya tidak tahu bagaimana orang-orang ini berpendapat demikian, padahal Bait'l-Maqdis pada waktu itu masih di tangan Rumawi dan sejak kejadian Mu'ta dan Tabuk, Rumawi dengan pihak Islam sedang dalam permusuhan, sehingga Rasulullah menyiapkan pasukan Usama untuk mengadakan pembalasan.


 

Kaum Muslimin tak dapat menyetujui pendapat ini, juga mereka tidak setuju Nabi dimakamkan di Mekah. Mereka ini berpendapat supaya Nabi dimakamkan di Medinah, kota yang telah memberikan perlindungan dan pertolongan, dan kota yang mula-mula bernaung di bawah bendera Islam. Mereka berunding, di mana akan

dimakamkan? Satu pihak mengatakan: dimakamkan di mesjid, tempat dia memberi khotbah dan bimbingan serta memimpin orang sembahyang, dan menurut pendapat mereka supaya dimakamkan ditempat mimbar atau di sampingnya. Tetapi pendapat demikian ini kemudian ditolak, mengingat adanya keterangan berasal dari Aisyah, bahwa ketika Nabi sedang dalam sakit keras, ia mengenakan kain selubung hitam, yang sedang ditutupkan di mukanya, kadang dibukakan sambil ia berkata: "Laknat6 Tuhan kepada suatu golongan yang mempergunakan pekuburan nabi-nabi sebagai mesjid."


 

Kemudian Abu Bakr tampil memberikan keputusan kepada orang ramai itu dengan mengatakan: "Saya dengar Rasulullah s.a.w. berkata Setiap ada nabi meninggal, ia dimakamkan di tempat dia meninggal."

Lalu diambil keputusan, bahwa pada letak tempat tidur ketika Nabi meninggal itu, di tempat itulah akan digali.


 

Selanjutnya yang bertindak memandikan Nabi ialah keluarganya yang dekat. Yang pertama sekali Ali b. Abi Talib, lalu 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib serta kedua puteranya, Fadzl dan Qutham serta Usama b. Zaid. Usama b. Zaid dan Syuqran, pembantu Nabi, bertindak menuangkan air sedang Ali yang memandikannya berikut baju yang dipakainya. Mereka tidak mau melepaskan baju itu dari (badan) Nabi. Dalam pada itu mereka juga mendapatkan Nabi begitu harum, sehingga Ali berkata: "Demi ibu bapaku! Alangkah harumnya engkau di waktu hidup dan di waktu mati."


 

Karena itu juga beberapa Orientalis ada yang berpendapat bahwa bau harum itu disebabkan Nabi selama hidupnya biasa

memakai wangi-wangian. Ia menganggap wangi-wangian itu sudah menjadi barang kesukaannya dalam kehidupan dunia ini.


 

Selesai dimandikan dengan mengenakan baju yang dipakainya itu, Nabi dikafani dengan tiga lapis pakaian: dua Shuhari7 dan satu pakaian jenis burd hibara dengan sekali dilipatkan. Selesai penyelenggaraan dengan cara demikian, jenazah dibiarkan di tempatnya. Pintu-pintu kemudian dibuka untuk memberikan kesempatan kepada kaum Muslimin, yang memasuki tempat itu dari jurusan mesjid, untuk mengelilingi serta melepaskan pandangan perpisahan dan memberikan doa selawat kepada Nabi. Kemudian mereka keluar lagi dengan membawa perasaan duka dan kepahitan yang dalam sekali, yang sangat menekan hati. Ruangan itu telah menjadi penuh kembali tatkala kemudian Abu Bakr dan Umar masuk melakukan sembahyang bersama-sama Muslimin yang lain, tanpa ada yang bertindak selaku imam dalam sembahyang itu. Setelah orang duduk kembali dan keadaan jadi sunyi, Abu Bakr berkata:


 

"Salam kepadamu ya Rasulullah, beserta rahmat dan berkah Tuhan.8 Kami bersaksi, bahwa Nabi dan Rasulullah telah menyampaikan risalah Tuhan, telah berjuang di jalan Allah sampai Tuhan memberikan pertolongan untuk kemenangan agama. Ia telah menunaikan janjinya, dan menyuruh orang menyembah hanya kepada Allah tidak bersekutu."


 

Pada setiap kata yang diucapkan oleh Abu Bakr disambut oleh Muslimin dengan penuh syahdu dan khusyu: Amin! Amin!


 

Selesai bagian laki-laki melakukan sembahyang, setelah mereka keluar, masuk pula kaum wanita, dan setelah mereka, kemudian masuk pula anak-anak. Semua mereka itu, masing-masing membawa

hati yang pedih, perasan duka dan sedih menekan kalbu, karena mereka harus berpisah dengan Rasulullah, penutup para nabi.

Di hadapan saya sekarang - setelah lampau seribu tiga ratus tahun yang lalu - terbentang sebuah lukisan peristiwa khidmat dan syahdu yang telah memenuhi hati saya, dengan segala kerendahan hati dan hormat. Tubuh yang terbungkus kini

terletak dalam sebuah sudut, dalam ruangan yang nantinya akan menjadi sebuah makam, dan ruangan yang tadinya dihuni oleh orang yang mengenal makna hidup, orang yang penuh rahmat, penuh cahaya. Tubuh yang suci ini, yang telah mengajak dan membimbing orang ke jalan yang benar, dan yang buat mereka telah menjadi teladan tertinggi tentang arti kebaikan dan

kasih sayang, tentang ketangkasan dan harga diri, tentang keadilan dan kesadaran dalam menghadapi kekejaman serta segala

tindakan tirani.

Orang yang banyak itu kini lalu dengan perasaan yang sudah remuk-redam, dengan hati yang sendu, hati yang tersayat pilu.

Setiap pria, setiap wanita, setiap anak-anak - terhadap laki-laki yang sekarang memilih tempatnya di sisi Tuhan itu - mengenangkannya sebagai ayah, sebagai kawan setia dan sahabat, sebagai Nabi dan Rasulullah. Betapakah perasaan yang sekarang sedang rimbun memenuhi kalbu yang penuh semarak iman itu, kalbu yang penuh prihatin akan rahasia hari esok setelah Rasui wafat?! Lukisan peristiwa khidmat inilah yang sekarang terbentang di hadapan saya. Saya lihat diri saya sedang tercengang menatapnya, dengan sepenuh hati akan keagungan yang penuh syahdu dan khidmat ini; hampir-hampir saya tak dapat melepaskan diri.


 

Sudah sepantasnya pula apabila kaum Muslimin jadi kuatir. Sejak diumumkannya berita kematian Nabi di Medinah dan kemudian tersebar pula sampai kepada kabilah-kabilah Arab di sekitar kota, pihak Yahudi dan Nasrani segera memasang mata dan telinga, sifat-sifat munafik mulai timbul, iman orang-orang Arab yang masih lemah mulai pula guncang. Dalam pada itu orang-orang Mekah juga sudah siap-siap akan berbalik dari Islam, bahkan sudah mau bertindak demikian, sehingga 'Attab b. Asid wakil Nabi di Mekah merasa kuatir dan tidak

menampakkan diri kepada mereka. Tepat sekali Suhail b. 'Amr yang berada di tengah-tengah mereka itu ketika ia tampil dan berkata - setelah menerangkan kematian Nabi - bahwa Islam sekarang sudah bertambah kuat, dan siapa yang masih menyangsikan kami, kami penggal lehernya. Kemudian katanya lagi:


 

"Penduduk Mekah! Kamu adalah orang yang terakhir masuk Islam, maka janganlah jadi orang yang pertama murtad! Demi Allah. Tuhanlah yang akan menyelesaikan soal ini. Seperti kata Rasulullah s.a.w. - Belum jugakah mereka sadar dari kemurtadan

mereka itu?"


 

Ada dua cara orang-orang Arab ketika itu dalam menggali kuburan: pertama cara orang Mekah yang menggali kuburan dengan dasarnya yang rata; kedua cara orang Medinah yang menggali kuburan dengan dasarnya yang dilengkungkan. Abu 'Ubaidah bin'l-Jarrah misalnya, ia menggali cara orang Mekah, sedang Abu Talha Zaid b. Sahl menggali kuburan cara orang Medinah. Keluarga Nabi juga memperbincangkan cara mana kuburan itu akan digali. 'Abbas paman Nabi segera mengutus dua orang, masing-masing supaya memanggil Abu 'Ubaida dan Abu Talha. Yang diutus kepada Abu 'Ubaida kembali tidak bersama dengan yang dipanggil, sedang yang diutus kepada Talha dating bersama-sama. Maka makam Rasulullah digali menurut cara

Medinah.


 

Bilamana hari sudah senja, dan setelah kaum Muslimin selesai menjenguk tubuh yang suci itu serta mengadakan perpisahan yang

terakhir, keluarga Nabi sudah siap pula akan menguburkannya. Mereka menunggu sampai tengah malam. Kemudian sehelai syal berwarna merah yang biasa dipakai Nabi dihamparkannya di dalam kuburan itu. Lalu ia diturunkan dan dikebumikan ke tempatnya yang terakhir oleh mereka yang telah memandikannya. Di atas itu lalu dipasang bata mentah kemudian kuburan itu ditimbun dengan tanah.


 

Dalam hal ini Aisyah berkata: "Kami mengetahui pemakaman Rasulullah s.a.w. ialah setelah mendengar suara-suara sekop

pada tengah malam itu."


 

Fatimah juga berkata seperti itu.


 

Upacara pemakaman itu terjadi pada malam Rabu 14 Rabiulawal, yakni dua hari setelah Rasul berpulang ke rahmatullah.


 

Sesudah itu Aisyah tinggal menetap di rumahnya dalam ruangan yang berdampingan dengan ruangan makam Nabi. Ia merasa bahagia di samping tetangga yang sangat mulia itu.


 

Setelah Abu Bakr wafat ia dimakamkan di samping Nabi, demikian juga Umar menyusul dimakamkan di sebelahnya lagi.